Virus Corona
Anies Laporkan Bansos bagi Kelompok Rentan Miskin pada Ma'ruf Amin, Beri Rp 880 Ribu selama 2 Bulan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melaporkan perkembangan terkini penanganan Virus Corona di DKI Jakarta pada Wakil Presiden, KH Maruf Amin.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW. COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melaporkan perkembangan terkini penanganan Virus Corona di DKI Jakarta pada Wakil Presiden, KH Maruf Amin.
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan meminta pihaknya diberi waktu untuk mendata kelompok rentan miskin.
Sedangkan, masyarakat miskin selama ini sudah terdata karena sebelumnya mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
• Ai Fen, Dokter yang Pertama Kali Ungkap Virus Corona Dikabarkan Menghilang
"Kita perlu waktu untuk mengidentifikasi kelompok rentan miskin, kalau masyarakat miskin di Jakarta jumlahnya 1,1 juta."
"Mereka sudah teridentifikasi by name by address di Jakarta karena selama ini mereka mendapat bantuan dari kita."
"Tetapi kelompok rentan miskin ini adalah kelompok yang memang selama ini tidak mendapatkan bantuan langsung, misalnya ini pengemudi ojek, atau pedagang bakso, pedagang-pedagang kaki lima," jelas Anies dikutip dari channel YouTube tvOneNews pada Kamis (2/4/2020).
Kelompok rentan miskin disebut tak memiliki pendapatan akibat pembatasan sosial Virus Corona.
"Mereka selama ini memiliki pendapatan tapi ketika ekonomi mengalami kontraksi mereka langsung kehilangan pendapatan," ujarnya.
• Anies Baswedan Buka Tuntutan RS Swasta: Supaya Mereka Tetap Mau Menerima Kasus Covid-19
Anies menjelaskan, pihaknya tengah mendata kelompok rentan miskin tersebut.
"Nah inilah yang saat ini dikumpulkan datanya pak untuk nanti bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah," sambungnya.
Gubernur 50 tahun tersebut menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial terkait jumlah bantuan yang akan diberikan.
"Pembicaraan terakhir dengan Menteri Sosial, tim DKI dan tim Kemensos mensepakati untuk memberikan dukungan di angka Rp 1 juta per, diberikannya per keluarga untuk nanti digunakan bersama-sama," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan Rp 880 ribu per keluarga selama dua bulan kepada 2,6 juta orang rentan miskin di DKI Jakarta.
"Jadi nilai tepatnya ini pak jumlah orangnya targetnya 2,6 juta, bantuan Rp 880 ribu diberikan selama dua bulan, bulan April dan Mei sehingga nilai totalnya adalah Rp 4,576 triliun," ucapnya.
• Aksi Ojol Lindungi Orderan dari Disinfektan Buat Najwa Shihab Terharu: Abang Ojol yang Amanah
Ia menjelaskan bahwa hal tersebut juga sudah dikoordinasikan bersama Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Secara jumlah terselesaikan, ini juga bersama dengan Menko Kemaritiman tetapi yang belum selesai data tentang siapanya," ujar dia.
Sehingga sekali lagi ia mengatakan bahwa pihaknya kini tengah mendata siapa saja yang berhak mendapat bantuan tersebut.
"Angkanya sudah disepakati, besarannya juga sudah tapi datanya itu yang kita masih dalam proses," ucapnya.
Lihat videonya mulai menit ke 7:31:
6 Bansos Jokowi bagi Warga Terdampak Virus Corona:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja memberikan arahan terkait bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19.
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi di Istana Bogor pada Selasa (31/3/2020).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan enam hal utama terkait bantuan sosial (bansos).
• Ari Lasso Kebingungan Turuti Permintaan Ojol karena Virus Corona: Jangan Masuk Dulu, di Luar Saja
Pada anggaran perlindungan sosial, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan memperbanyak keluarga penerima manfaat.
"Misalnya, komponen ibu hamil naik dari Rp 2,4 juta menjadi Rp 3 juta per tahun, komponen anak usia dini, Rp 3 juta per tahun, komponen disabilitas Rp 2,4 juta per tahun. Dan kebijakan ini efektif mulai April 2020,” ungkap Jokowi seperti dikutip dari laman setkab.go.id.
Kedua, penerima kartu sembako juga diperbanyak hingga 20 juta jiwa penerima yang mulanya hanya 15,2 juta jiwa.
Selain itu nilainya juga naik menjadi 30 persen.
Mulanya Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu selama sembilan bulan.
Ketiga, anggaran kartu prakerja menjadi Rp 20 triliun yang mulanya hanya Rp 10 triliun.
Jokowi menjelaskan bahwa pemegang kartu prakerja akan mendapat Rp 650 ribu sampai Rp 1 juta per bulan selama empat bulan.
”Jumlah penerima manfaat menjadi 5,6 juta orang, terutama ini adalah untuk pekerja informal serta pelaku usaha mikro dan kecil yang terdampak Covid-19. Dan nilai manfaatnya adalah Rp650 ribu 1 juta per bulan selama 4 bulan ke depan,” jelas Jokowi.
• Wartawan dengan Gejala Virus Corona Meninggal seusai Ditolak RS Rujukan, Mengapa Bisa Terjadi?
Keempat, Jokowi menyebut bahwa pemerintah akan menggratiskan biaya tagihan listrik bagi pengguna 450 kVA selama 3 bulan.
Sedangkan bagi pengguna listrik 900 kVA akan mendapat potongan harga 50 persen selama tiga bulan.
"Sedangkan untuk pelanggan 900 VA yang jumlahnya sekitar 7 juta pelanggan akan didiskon 50 persen, artinya hanya membayar separuh saja untuk bulan April, Mei, dan bulan Juni 2020,” tutur Mantan Wali Kota Solo ini.
Kelima, Jokowi menegaskan pemerintah telah menganggarkan Rp 25 triliun untuk pemenuhan kebutuhan pokok serta operasi pasar dan logistik.
Keenam, pemerintah akan membantu meringankan pembayaran kredit.
Jokowi mengatakan bahwa kebijakan itu khusus bagi para pekerja informal, baik itu ojek online, sopir taksi, dan pelaku UMKM, nelayan, dengan penghasilan harian, dengan kredit di bawah Rp10 miliar.
• Pidato Lengkap Jokowi soal Listrik Gratis hingga Keringanan Pembayaran Kredit bagi Pekerja Informal
Kebijakan tersebut akan dimulai per April.
Selain itu, Presiden ke-7 Indonesia tersebut menjelaskan bahwa prosedur pengajuan keringana kredit bisa melalui online.
Sehingga warga tak perlu ke bank atau jasa leasing.
"Telah ditetapkan prosedur pengajuannya, tanpa harus datang ke bank atau perusahaan leasing, cukup melalui email atau media komunikasi digital seperti WA,” jelas Jokowi.
Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut sudah melalui koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
"Saya juga telah menerima Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, khusus yang berkaitan dengan kredit tadi. Artinya, sekali lagi, bulan April ini sudah bisa berjalan,” imbuhnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)