Virus Corona
Anies Baswedan Buka Tuntutan RS Swasta: Supaya Mereka Tetap Mau Menerima Kasus Covid-19
Anies menyampaikan kepada Wapres RI Ma'ruf Amin, terkait apa saja yang diinginkan oleh rumah sakit swasta terkait penanganan pasien Corona
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Perlu sekali Pak di Jakarta ini dukungan untuk kecepatan melakukan testing, supaya kita bisa mendeteksi lebih awal orang-orang yang terpapar," kata Anies.
"Banyak dari kasus itu terlambat tahunya, terlambat penanganannya, akibatnya fatal, atau kita terlambat mendeteksi, sehingga dia sudah menularkan kepada yang lainnya," tambahnya.
• Anies Baswedan Kirim Surat ke Menkes agar Tetapkan PSBB untuk Jakarta: Ini Sangat Mengkhawatirkan
Simak videonya mulai menit ke-7.30:
Anies Baswedan Akui Kondisi DKI Mengkhawatirkan
Sebelumnya, Anies Baswedan juga telah memperingatkan bahwa situasi di Ibu Kota, kini sangat mengkhawatirkan akibat pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan berkaca pada tingginya jumlah pasien positif dan angka kematian kasus Virus Corona di Jakarta.
Dalam tayangan Youtube KompasTV, Senin (31/3/2020), Anies mengatakan sudah ada 283 pemakaman dengan menggunakan prosedur jenazah Covid-19.

• Karantina Wilayah DKI Jakarta, Anies Baswedan Minta 5 Sektor Ini Tetap Jalan di Tengah Virus Corona
Jumlah tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.
Namun, menurut Anies, tidak semuanya yang meninggal sudah dipastikan positif Covid-19.
Sedangkan diketahui, untuk jumlah kematian yang sudah terkonfirmasi positif adalah 78 kasus.
"Data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, ini adalah Dinas yang mengurusi Pemakaman, di bulan Maret ini terjadi pemulasaran dan pemakaman dengan menggunakan protap Covid-19," ujar Anies.
"Protap itu antaranya bahwa jenazah dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, lalu harus dimakamkan kurang dari empat jam, lalu petugasnya menggunakan APD," jelasnya.
"Sejak tanggal enam ada itu mulai ada kejadian pertama sampai kemarin tanggal 29, itu ada 283 kasus," imbuh Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan karena tidak semua yang meninggal sudah mengikuti tes Covid-19.
Ataupun masih berstatus pasien dalam pengawasan dan menunggu hasil tes.