Breaking News:

Virus Corona

Isolasi Kota Tegal 4 Bulan, Walkot Tegal Dedy Yon Beri Warga Kurang Mampu Rp 110 Ribu per Bulan

Tegal telah melakukan isolasi wilayah untuk menekan penyebaran Virus Corona, terhitung sejak Senin (30/3/2020)

Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tribun Video/Radif
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono (tengah), Deddy membicarakan terkait isolasi lokal yang ia lakukan di Tegal, Senin (30/3/2020) 

"Semuanya harus dipantau, semuanya harus dicek barangkali ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Dedy juga menekankan bahwa isolasi tidak mutlak dilakukan selama empat bulan.

"4 bulan ini sifatnya kondisional, kalau dipandang kondisinya membaik, kita tidak harus empat bulan," katanya.

"Yang terpenting untuk dua bulan ini kita sudah memikirkan masyarakat yang tentunya terdampak," tambah Dedy.

Presiden Jokowi Umumkan Pemerintah akan Berikan Insentif bagi Para Pekerja Informal yang Tak Mudik

Lihat videonya mulai menit awal:

Ganjar Sebut Kultur Warga Indonesia Hambat Karantina

 Karantina wilayah telah dipertimbangkan beberapa pemerintah daerah sebagai solusi untuk menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga telah menyatakan akan menanti keputusan pemerintah pusat untuk melakukan karantina wilayah.

Ganjar mengatakan segala urusan terkait proses karantina, segalanya telah dipersiapkan, mulai dari regulasi, hingga prosedur karantina.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (23/3/2020), menunjukan Alat Pelindung Diri (APD) yang diproduksi RSUD Moewardi Solo dengan bahan standar pabrikan yakni Polypropylene Spundbound. RSUD Moewardi Solo mampu memproduksi 200-250 APD yang dapat digunakan untuk para tenaga medis merawat pasien corona.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin (23/3/2020), menunjukan Alat Pelindung Diri (APD) yang diproduksi RSUD Moewardi Solo dengan bahan standar pabrikan yakni Polypropylene Spundbound. RSUD Moewardi Solo mampu memproduksi 200-250 APD yang dapat digunakan untuk para tenaga medis merawat pasien corona. (TRIBUN JATENG/ISTIMEWA)

 

"Kalau regulasinya sudah ada, bagaimana cara mengisolasi, atau karantina, karantina wilayah, karantina mereka pas dirawat di rumah sakit, dan ada yang di rumah juga, itu protokolnya sudah ada," kata Ganjar.

"Kalau sudah ada sebenarnya tinggal dilaksanakan," katanya, dikutip dari YouTube metrotvnews, Senin (30/3/2020).

Namun Ganjar meyakini prosesnya tidak akan berjalan mudah.

Ia mengatakan pada realisasinya, budaya warga Indonesia justru akan mempersulit pelaksanaan karantina.

"Problemnya, kita secara sosiologi, secara kultural itu tidak seperti yang dibayangkan," ujar Ganjar.

"Kita ini masyarakatnya sering kumpul, sering guyub, bertemu, ini butuh merubah pola pikir," tambahnya.

Untuk memastikan karantina dapat berlangsung dengan baik, Ganjar mengatakan perlu dilakukan perubahan pola pikir masyarakat.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Dedy Yon SupriyonoTegalWali Kota TegalVirus CoronaCoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved