Virus Corona
APD dari Karawang Batal Diekspor ke Korea untuk Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Krisis Alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis membuat banyak barang yang diimpor.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
APD tersebut awalnya, lanjut Jorry, hendak diekspor ke Korea Selatan.
Namun karena kebutuhan APD di Indonesia sangat diperlukan, ekspor tersebut dibatalkan.
Sementara, bantuan APD dari China sebanyak 40 ton masih belum disalurkan hingga kini.
• Soal Wacana Karantina Wilayah karena Corona, Ngabalin Bahas Kewajiban Penuhi Kebutuhan Warga Miskin
"Seyogianya barang akan diekspor ke Korsel digunakan untuk kebutuhan dalam negeri atas permintaan Pemerintah RI," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam tayangan Kompas TV menunjukkan APD untuk tenaga medis yang bertuliskan Made in Indonesia tertulis jelas.
Dirinya sontak terkejut mengetahui baju APD yang akan disalurkan merupakan buatan anak bangsa.
"Jadi ini diambil dari China, yang menarik kamu lihat dari sini, Made in Indonesia. Ternyata Made in Indonesia. Ini sesuatu produk yang luar biasa. Mudah-mudahan ini, bisa menjadi pembelajaran," ucapnya.
"Meskipun saya tidak bisa membaca ini (huruf aksara Korea), tapi saya bisa baca Made in Indonesia. Ini yang sekarang langsung kita bagi," sambung Ganjar.
Bantuan baju APD tenaga medis yang jumlahnya hampir 10.000 item tersebut rencananya akan didistribusikan ke 61 rumah sakit di Jawa Tengah.
Rumah Sakit Moewardi, Surakarta diketahui juga turut membuat baju APD tenaga medis. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah Jelaskan Asal Bantuan APD untuk Jateng Bukan dari China".