Virus Corona
Pakai Kaos Oblong dan Celana Pendek, Bupati Tolitoli Umumkan Lockdown: Harus Berani Ambil Tindakan
Bupati Toli-Toli, Muhammad Saleh mengenakan celana pendek dan kaos oblong untuk mengumumkan karantina teritorial akibat Virus Corona.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Bupati Toli-Toli, Muhammad Saleh (Bantilan) hanya mengenakan celana pendek dan kaos oblong untuk mengumumkan karantina teritorial di wilayah pemerintahannya dari pandemi global wabah Covid-19.
Saleh Bantilan mengumumkan penutupan akses keluar masuk baik darat, laut dan udara di wilayah administratifnya.
“Penutupan akses ini mulai berlaku pukul 00.00 Wita, Senin (30/3/2020) dini hari,” katanya dalam video viral.
• Atasi Stres dan Bosan saat Isolasi Mandiri, Ketua Aliansi Telemedia: Menanam Pohon dan Usaha Online
Toli-toli adalah kabupaten yang berada di lintasan utama jalur trans Sulawesi.
Kabupaten pesisir ini berada di leher Pulau Sulawesi, perbatasan antara Provinsi Gorontalo (451 km) dan Sulawesi Tengah.
Jalur ini penghubung utama jalur ekonomi dan mobilitas warga lima provinsi, Sulawesi Utara (779 dari Manado), Sulawesi Tengah (382 km dari Palu), Sulawesi Barat (769 km dari Mamuju), dan Sulawesi Selatan ( 1178 km dari Makassar).
Belum ada konfirmasi resmi apakah pengumuman lisan itu akan dituangkan dalam bentuk surat tertulis.
Dilansir media lokal, keputusan tersebut merupakan hasil rapat antara Pemkab Tolitoli dan unsur Muspida usai menerima desakan dari masyarakat.
Selama ini, keturunan Raja Toli-Toli ini dikenal kontroversi.
Dengan penampilan janggut dan rambut putih yang tak terawat, Saleh beberapa kali konflik dan nyaris adu jotos dengan wakil bupati.
Atas keputusan itu, dirinya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang hendak melintas di Kabupaten Tolitoli.
Sebab, untuk sementara daerah itu tidak bisa dilintasi guna mencegah penyebaran Covid-19.
• Kondisi Terkini Suspect Corona di Solo yang Sempat Rewang Tetangga, Kini Dinyatakan Sembuh
Bupati dua periode ini mengumumkan lockdown (penutupan total) wilayahnya di depan rumah jabatannya, di kawasan Tuweley, Baolan, Kota Toli-Toli.
Mobil dinas DN 1 D, Toyota Fortuner Hitam, bupati kontroversi ini beralasan, keselamatan sekitar 235 ribu penduduknya di 110 desa, 6 kelurahan di 10 kecamatan adalah segala-galanya.
“Jangan nanti terjangkit baru ambil tindakan, itu keliru. Kita harus berani ambil tindakan sebelum warga terjangkit,” kata Mohammad Saleh Bantilan.
Dikutip Antara, sarjana dan master hukum ini menyebut, sebelum mengumumkan lockdown wilayah ini, dia sudah berkoordinasi dengan petinggi dari Kodim 1305 Buol Toli-toli dan kepala kepolisian daerah setempat.
Penutupan akses transportasi tersebut dilakukan baik di darat, laut, dan udara. Di darat, Tolitoli berbatasan dengan Kabupaten Donggala bagian selatan, di bagian timur berbatasan dengan Parigi Moutong, dan bagian utara berbatasan dengan Gorontalo.
Daerah itu juga memiliki akses pelabuhan laut di Dermaga Pelabuhan Dede untuk kapal penumpang dan barang.
Saleh mengatakan arus orang sama sekali tidak diizinkan masuk kecuali barang, khususnya sembako. Itu pun melalui pemeriksaan ketat dan penyemprotan disinfektan.““Barang dari kapal boleh diturunkan, tetapi penumpang tidak boleh turun,” katanya.
• Ini Daftar Kota dan Wilayah Indonesia yang Umumkan Local Lockdown Cegah Virus Corona Covid-19
Di Bandara Perintis Lalos, Toli-toli jadwal penerbangan hanya boleh dua kali dalam sepekan. Selama ini tiap hari, baik dari Palu, Manado, dan Makassar.
Seluruh penumpang dipastikan sudah steril dari gejala umum Covid-19.
Dari 28 kasus pasien dalam pengawasan (PDP) Corona di Sulteng, satu di antaranya di Kabupaten Tolitoli.
Namun, namun hasil pemeriksaan menyebutkan negatif. Hingga Sabtu malam, terdapat dua PDP positif corona dan keduanya ada di Kota Palu.
Sejek pekan lalu, Saleh Bantila sudah mengantisipasi penyebaran virus mematikan ini. "APD untuk tenaga medis di RSU Mokopido yang ditunjukan sebagai rumah sakit rujukan pasien COVID-19 itu hanya ada 5 unit saja, 3 unit sudah dipakai untuk menangani balita yang PDP dan tidak bisa digunakan kembali. Berarti tinggal 2 unit. Hasil rapat kemarin bersama unsur Muspida, Kabupaten Tolitoli akan karantina wilayah selama 14 hari," ungkap Sabtu (28/3/2020).
Jokowi: Lockdown adalah Kebijakan Pemerintah Pusat
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dengan tegas bahwa Indonesia tidak akan ditutup atau diberlakukan lockdown demi menangani wabah Virus Corona (COVID-19).
Pernyataan tersebut disampaikannya saat memberikan keterangan Pers di Istana Bogor, Senin (16/3/2020).
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/3/2020), Jokowi mengatakan penetapan lockdown adalah sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.
"Perlu saya tegaskan yang pertama, bahwa kebijakan lockdown, baik di tingkat nasional, maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat," tegasnya.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah tidak bisa mengambil keputusan lockdown sendiri, tanpa restu dari pemerintah pusat.
Dan hingga saat ini, Jokowi tegas mengatakan belum memikirkan lockdown sebagai solusi dari penanganan penyebaran COVID-19.
"Kebijakan ini tidak boleh diambil pemerintah daerah, dan sampai saat ini tidak ada kita berpikiran kita ke arah kebijakan lockdown."
Jokowi kemudian mengatakan sejumlah prioritas yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Isu tersebut di antaranya adalah perpindahan penduduk, menjaga jarak antar masyarakat, meminimalisir konsentrasi massa, penggalakkan bekerja dari rumah, sekolah dari rumah, serta ibadah dari rumah.
Presiden yang menjabat di periode kedua itu, mengatakan seluruh masalah tersebut harus segera diselesaikan demi menekan penyebaran COVID-19.
Hal tersebut juga harus dilakukan tanpa mengurangi kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
"Untuk mengurangi tingkat penyebaran COVID-19 dengan tetap meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik itu urusan kebutuhan pokok, pelayanan kesehatan, dan pelayanan-pelayanan publik lainnya," ucap Jokowi.
"Transportasi publik tetap harus disediakan oleh pemerintah pusat, maupun pemerintah daerah, dengan catatan meningkatkan tingkat kebersihan moda transportasi tersebut," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Cuma Pakai Celana Pendek & Oblong, Bupati Sekaligus Raja Tolitoli Umumkan Lockdown Trans Sulawesi