Virus Corona
Dikepung Zona Merah Virus Corona, Mulai Besok Senin 30 Maret Garut akan Lockdown Bertahap
Garut akan mulai memberlakukan lockdown bertahap atau karantina terbatas mulai Senin (30/3/2020).
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Garut akan mulai memberlakukan lockdown bertahap atau karantina terbatas mulai Senin (30/3/2020).
Langkah tersebut diambil untuk mengatasi penyebaran Virus Corona, mengingat kondisi Garut yang dikepung zona merah infeksi.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, para pemudik yang mulai berdatangan ke wilayah Garut juga akan diawasi secara ketat.
• Di Italia Muncul Penjarahan di Tengah Lockdown, Pelaku: Kami Tak Punya Uang untuk Bayar, Butuh Makan
• Menteri Keuangan Jerman Thomas Schaefer Bunuh Diri karena Stres Pikirkan Dampak Ekonomi Virus Corona
"Mulai besok akan kami berlakukan lockdown secara bertahap atau karantina wilayah terbatas."
"Kami ingin mencegah penyebaran Virus Corona," ujarnya, Minggu (29/3/2020).
Teknis lockdown, lanjutnya, baru akan dibahas pada malam ini. Wacana lockdown keluar setelah Garut dikepung zona merah.
Ditambah banyaknya warga yang bekerja di luar kota pulang ke Garut.
"Nanti malam bersama Muspida akan rapat dulu. Untuk memastikan pemberlakuan lockdown-nya seperti apa," katanya.
Sampai saat ini, belum ditemukan kasus positif Covid-19 di Garut. Namun jumlah ODP dan PDP kian bertambah.
Rudy juga meminta kepada para camat, kades, ketua RW dan ketua RT untuk lebih proaktif mengawasi warga yang datang dari luar kota.
"Banyak yang memutuskan pulang kampung. Tukang cukur saja ada 2.500 yang mudik ke Garut. Belum yang lainnya. Jadi perlu antisipasi biar bisa mencegah," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Garut mempertimbangkan untuk memberlakukan lockdown lokal.
Garut yang dikepung daerah zona merah, perlu mengambil langkah antisipasi.
Sampai hari ini, belum ditemukan adanya kasus positif Covid-19 di Garut.
Namun jumlah ODP dan PDP terus mengalami peningkatan.
Total ada 530 ODP dan 14 PDP di Garut.
"Kami sedang menggodok ke arah lockdown. Banyak pertimbangan yang mengarah ke lockdown. Terutama Garut telah dikelilingi daerah zona merah," ucap Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.
• Ajak Para Pimpinan Daerah Isolasi Wilayah, Wali Kota Tegal Dedy Yon: Sebelum Menyesal, Terlambat
Penetapan kebijakan itu, akan ditentukan hari ini dalam rapat Forkopimda.
Pertimbangan lokal lockdown bisa diambil demi kesehatan warga yang ada di Garut.
Desakan lokal lockdown juga menyeruak di media sosial.
Banyak warganet yang meminta Pemkab Garut segera menerapkan lockdown.
Warganet menggunakan tagar karantina wilayah untuk meminta penerapan lockdown.
Wali Kota Tegal Ajak Para Pimpinan Kepala Daerah Lain Isolasi Wilayah
Di sisi lain, merebaknya Virus Corona di berbagai daerah membuat Wali Kota Tegal Dedy Yon mengajak para pimpinan daerah mengambil langkah tegas.
Seperti yang dilakukan di Tegal, yakni isolasi wilayah mulai Senin (30/3/2020).
Dedy Yon menyerukan agar para gubernur, wali kota, hingga bupati mengikuti langkah tersebut sebelum terlambat dan menyesal.
"Saya mengajak, menyerukan kepada bapak ibu kepala daerah, gubernur, wali kota dan bupati, untuk bersama-sama mengisolasi daerah masing-masing sebelum nanti menyesal, sebelum terlambat," kata Dedy kepada wartawan saat menutup akses perbatasan Kota dan Kabupaten Tegal, di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Debong, Kecamatan Tegal Selatan, Minggu (29/3/2020).
• Telepon Pasien Positif Corona di Solo yang Sembuh, Ganjar Pranowo: Semoga Kabar Baik Ini Menguatkan
Dedy menjelaskan, alasan kebijakan mengisolasi wilayah secara terbatas, untuk mengurangi pergerakan warga dan kendaraan dari luar kota.
Hal itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona.
"Yang saya muliakan Presiden Indonesia Pak Joko Widodo, Gubernur Jateng, dan seluruh kepala daerah."
"Saya segenap Forkompimda Kota Tegal, melaksanakan isolasi wilayah untuk membantu pemerintah pusat untuk menangani Virus Corona," kata Dedy.
Menurut Dedy, butuh kesadaran masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya untuk memahami kebijakan yang diambil.
Dedy pun menyampaikan permohonan maaf apabila kebijakannya tersebut menuai pro kontra.
"Hal yang saya lakukan ini mungkin dipandang memberatkan, saya pribadi Wali Kota Tegal memohon maaf. Kembali lagi saya lebih baik dibenci daripada maut menjemput mereka," ujar Dedy.
Sebelumnya diberitakan, Dedy menutup 49 titik akses jalan di Kota Tegal dengan beton MBC dan water barrier.
Rencananya, isolasi wilayah akan diberlakukan mulai 30 Maret hingga 30 Juli 2020. Hanya ada satu akses jalan yang dibuka yakni Jalan Proklamasi.
Diungkapkan Dedy, Pemkot Tegal tidak akan menutup jalan nasional dan jalan provinsi.
• Istilah Lockdown di Kota Tegal Diganti Jadi Isolasi Wilayah, Dedy Yon: Atas Arahan Provinsi
Sehingga kendaraan dari luar kota bisa melintas tanpa terhambat.
Hanya saja kendaraan yang akan memasuki Kota Tegal harus melalui pemeriksaan kesehatan oleh petugas medis dan gugus tugas.
Tak hanya membuka kedua jalan tersebut, akses transportasi menuju terminal bus dan stasiun di Kota Tegal juga dibuka.
Akses pintu masuk terminal bus berada di jalan nasional.
Sementara untuk membantu memberikan bantuan khususnya warga miskin atau warga yang terdampak isolasi, Pemkot Tegal menyiapkan anggaran kebencanaan sebesar Rp 2 miliar.
Dana itu dihimpun dari dana sukarela ASN dan memangkas anggaran OPD yang tidak inovatif. (TribunJabar/Firman Wijaksana/Kompas.com/Tresno Setiadi)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BREAKING NEWS, Garut Mulai Besok Lockdown, 2.500 Tukang Cukur Pulang Kampung, dan di Kompas.com dengan judul "Wali Kota Tegal: Saya Ajak Gubernur, Wali Kota, Isolasi Daerah Masing-masing Sebelum Menyesal"