Virus Corona
Video Paru-paru Orang dengan Virus Corona bahkan Tak Punya Gejala, Dokter: Akhirnya Mereka Menyerah
George Washington University Hospital merilis sebuah video 3D berupa pemindaian paru-paru menggunakan teknologi 360VR.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Warna kuning menunjukkan bagian paru yang terinfeksi dan meradang.

Mortman menuturkan, ketika paru-paru menemukan infeksi virus, organ akan mulai mengunci virus.
Kerusakan pun tidak hanya terjadi pada satu area tunggal paru-paru.
Sebaliknya, kerusakan berada di kedua paru-paru.
Itu menunjukkan seberapa cepat dan agresif infeksi Corona, bahkan pada pasien yang lebih muda.
"Virus Corona masuk ke selaput lendir, dan kemudian ada di paru-paru. Cara tubuh mencoba mengendalikannya adalah dengan peradangan."
"Jadi, pasien akan mengalami peradangan yang cukup kuat di paru-paru, sembari tubuh berusaha mengendalikan infeksi," ujar Mortman.
Peradangan mencegah paru-paru agar tidak dapat mengoksidasi darah dan menghilangkan karbon dioksida.
Itu akan menyebabkan pasien terengah-engah atau menghirup banyak udara untuk menyeimbangkan kadar oksigen dan karbon dioksida.
Mortman menjelaskan, pasien yang datang dengan gangguan pernapasan terdahulu akan mengalami kerusakan paru-paru yang lebih cepat dan luas, seperti yang ada dalam video.
Begitu paru-paru rusak pada tingkatan ini, dibutuhkan waktu yang lama untuk pasien bisa sembuh.
"Sekitar 2-4 persen dari pasien dengan Covid-10 dengan kerusakan seperti itu tidak dapat sembuh, dan akhirnya mereka menyerah," kata Mortman.

Oleh karena itu, Mortman menganggap, orang-orang perlu mematuhi anjuran tentang social distancing dan mengisolasi diri.
Bagi Mortman, itu sangat penting untuk dilakukan.
"Saya ingin melihat (video) ini dan mengerti apa yang bisa dilakukan," kata Mortman.