Virus Corona
Ucapkan Protes, Haris Azhar Minta Jokowi dan Anies Baswedan Tak Cuma Beri Imbauan soal Virus Corona
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar meminta tanggung jawab pemerintah atas dampak Virus Corona yang dirasakan masyarakat Indonesia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Lebih lanjut, ia mengimbau pemerintah meminta bantuan internasional jika tak sanggup menangani wabah Virus Corona.
Haris lantas membandingkan sikap pemerintah saat menanggapi Omnibuslaw dengan wabah Virus Corona yang sudah menelan puluhan nyawa warga.
"Panggil WHO, minta WHO datang, 'Ini negeri besar, bantu kami', datangkan internasional kalau enggak bisa," ucap dia.
"Waktu ngomongin investasi Omnibuslaw mau bayangin investasi dari luar, giliran ngomong soal kesehatan kok pelit banget mau kerja sama internasional."
• PDP Virus Corona di Purwokerto yang Meninggal Dunia Selasa 24 Maret Lalu Dinyatakan Positif Covid-19
Simak video berikut ini menit ke-11.00:
Curhatan Perawat Hadapi Corona
Pada kesempatan lain, sebelumnya perawat Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakarta, Muji Raharjo mengungkap kondisi rekan seprofesinya yang kini tengah berjuang menyembuhkan pasien Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Muji Raharjo menyebut para perawat terpaksa harus memakai alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien.
Bahkan, sepulang dari RS, Muji mengaku dirinya harus mandi besar hingga benar-benar yakin tubuhnya bersih dari Virus Corona.
• Najwa Tahan Tangis Dengar Pesan Anak dari Guru Besar UI Meninggal karena Corona: Jangan Tambah Beban
Pada kesempatan itu, mulanya Muji mengeluhkan soal lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil tes kesehatan pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona.
"Hasil lab yang diperiksakan ini juga lama hasilnya, jadi kami kemudian pasti melakukan pemakaian APD yang lengkap pada pasien-pasien yang memang dicurigai sebagai PDP," ujar Muji dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (25/3/2020).
"Jadi kami harus yakin kami memakai APD yang lengkap saat merawat pasien."
Lantas, Muji menyoroti fasilitas yang disediakan rumah sakit untuk menangani pasien Virus Corona.
Ia menjelaskan, perawat harus tetap memakai ADP lengkap meski pasien yang dirawat belum dinyatakan positif Virus Corona.
"Betul, jadi apalagi rumah sakit kami yang awalnya memang belum didesain sebagai ruang isolasi," ujarnya.