Breaking News:

Virus Corona

Ribuan Warga Mudik dari Jabodetabek di Tengah Virus Corona, DPR ke Pemda: Karantina 14 Hari

Sebagian masyarakat di Jabodetabek tetap nekat pulang kampung alias mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Editor: Lailatun Niqmah
Tribun Jabar/Wisnu Saputra
Kepadataan arus kendaraan di jalur mudik Nagreg terjadi pada H-2 lebaran, Rabu (13/6/2018) 

TRIBUNWOW.COM - Sebagian masyarakat di Jabodetabek tetap nekat pulang kampung alias mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Melihat fenomena tersebut, Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena memberikan saran kepada pemerintah daerah (Pemda).

Menurutnya, pihak provinsi, kabupaten/kota lain yang menjadi tujuan para pemudik harus proaktif melakukan pendataan.

"Yang paling penting adalah seluruh yang datang dari zona merah kayak DKI atau Jabodetabek, itu balik ke kampung harus terdata dengan baik."

"Kemudian mereka harus didata oleh RT/RW setempat ataupun lurah/kepala desa setempat," kata Melki ketika dihubungi, Jumat (27/3/2020).

Ribuan Pemudik dari Jakarta Tiba di Wonogiri, Ini Langkah Bupati Joko Sutopo di Tengah Wabah Corona

Melki mengatakan, pemerintah daerah juga harus meminta para pemudik, untuk melakukan karantina diri selama 14 hari dan melaporkan kepada tenaga medis setempat, apabila muncul gejala sakit.

"Selama 14 hari di tempat mereka masing-masing untuk melakukan karantina diri di kampung. Kemudian dilaporkan kepada tenaga kesehatan setempat (jika muncul gejala)," ujarnya.

Lebih lanjut, Melki meminta pemerintah daerah memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang terdampak wabah Virus Corona, terutama masyarakat menengah ke bawah.

Menurut dia, pemerintah daerah bisa memberikan bantuan langsung tunai (BLT).

"Sebaiknya bantuan langsung tunai mulai dipikirkan. Baik untuk pangan, bantuan apakah mereka juga dikasih uang cash untuk belanja kebutuhan hidup mereka."

"Yang minimal aja. Itu bisa terdata, dan dilakukan oleh pemerintah," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat ada peningkatan gelombang perantau dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ( Jabodetabek) ke wilayahnya.

Di Tengah Virus Corona, Warga Jakarta Justru Masih Ada yang Berkerumun Nongkrong di Ruang Publik

Peningkatan jumlah perantau yang kembali melalui terminal-terminal di Jawa Tengah terpantau naik sejak empat hari lalu atau Minggu (22/3/2020).

Mereka diduga adalah para perantau yang mempercepat mudiknya.

"Terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jawa Tengah," kata Ganjar.

Ganjar memaparkan, pada tanggal 22 Maret 2020, ada 2.323 penumpang turun di Terminal Bulupitu Purwokerto.

Kemudian di Terminal Giri Adipura Wonogiri terdapat 2.625 penumpang.

"Situasi yang sama juga terjadi di Terminal Cepu, Pemalang, Kebumen Wonosob dan Cilacap," kata dia.

Bukan Lockdown, Ganjar Pranowo Sebut Kota Tegal Berlakukan Isolasi Kampung untuk Cegah Virus Corona

Menghadapi kondisi ini, Ganjar meminta kepala daerah menerapkan protokol kesehatan yang ketat terhadap para perantau yang berdatangan.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.

Ia juga menginstruksikan pemeriksaan para pemudik.

"Dengan demikian, bila ditemukan pasien positif baru bisa ditelusuri riwayat kontak pasien tersebut," kata Ganjar. (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saran DPR ke Pemda: Pemudik dari Jakarta Didata, Lalu Karantina 14 Hari"

Sumber: Kompas.com
Tags:
JabodetabekMudikVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved