Virus Corona
dr Tirta Frontal Kritik Jubir Menkes di Depan Fadjroel Rachman: Kita Kan Lagi Perang Pak, Tolong Lah
dr Tirta menyampaikan unek-uneknya terkait pernyataan pemerintah soal Covid-19 yang menurutnya justru memperkeruh suasana
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah pernyataan dari pihak pemerintah terkait wabah Virus Corona (Covid-19) menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat.
Influencer muda dr. Tirta Mandiri Hudhi adalah satu orang yang merasa keberatan atas pernyataan-pernyataan dari pemerintah, khususnya juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
dr. Tirta menilai pernyataan-pernyataan yang cenderung kontroversial, justru hanya semakin memperkeruh suasana.

• Fadjroel Rachman Jawab Curhat Ojol Sengsara karena Virus Corona: Bisa Menemui Pihak Anies Baswedan
Kritik tersebut disampaikan oleh dr. Tirta langsung kepada juru bicara Presiden RI Joko Widodo, Fadjroel Rachman, saat mereka hadir di acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/3/2020).
Awalnya dr. Tirta mengatakan bahwa keresahan terkait sejumlah pernyataan pemerintah tersebut, juga datang dari rekan-rekannya yang berprofesi sebagai tenaga medis.
"Ini permintaan saya mewakili teman-teman dokter, khususnya yang di IGD," kata dr. Tirta.
dr. Tirta meminta agar pemerintah lebih memerhatikan cara berkomunikasi dengan publik di tengah suasana Indonesia yang sedang darurat melawan Covid-19.
"Kita kan tu lagi perang Pak, tolong lah Jubir Menkes, ini, Pak Yuri kalau saya lihat, dilatihlah PR-nya (public relation/kemampuan berhubungan dengan masyarakat -red)," ujar pria alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu.
Sindir Menkes Terawan
Tak hanya Achmad Yurianto, dr. Tirta juga menyinggung pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menetapkan 188 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) World Dream sebagai duta imunitas Covid-19.
dr. Tirta melihat tidak ada hal yang bermanfaat dari aksi Terawan mengumumkan hal tersebut.
"Kemarin menentukan duta imunitas, itu gunanya buat apa duta imunitas," ujarnya.
Ia juga menekankan soal pernyataan Achmad Yurianto terkait penanganan rumah sakit yang menyebabkan munculnya makian kepada tenaga medis.
"Terus yang kedua, statement begitu di vlog orang," tambah dr. Tirta.
"Jadi tolong lah berbicara yang memang penting-penting saja."
"Kalau memang berbicaranya enggak penting, tunjuk lah orang yang kompeten," tegas dr. Tirta.
Jelaskan soal Triage
dr. Tirta menjelaskan dampak dari pernyataan pemerintah yang sembarangan berakibat buruk terhadap tenaga medis karena terjadi salah persepsi.
"Karena kasian dokter, dokter sudah berjuang, ketika Beliau itu selalu mengeluarkan statement yang ambigu, itu pasti yang diserang adalah dokternya, perawatnya, dijulidin," paparnya.
Pria yang juga memiliki usaha cuci sepatu tersebut lalu menceritakan contoh kasus yang membuat kesalahpahaman di masyarakat.
dr. Tirta menjelaskan soal triage, yakni prosedur rumah sakit untuk memprioritaskan perawatan kepada pasien yang kondisi kesehatannya paling buruk, atau parah.
Ia bercerita bahwa masih banyak masyarakat yang salah memahami hal tersebut sebagai arogansi rumah sakit menolak untuk merawat pasien.
dr. Tirta meluruskan apabila rumah sakit dalam keadaan darurat, dan ruangan tidak mencukupi, maka dalam kasus Covid-19, pasien yang sehat akan disarankan untuk mengisolasi diri secara mandiri di rumahnya masing-masing.
"Ketika pasien dalam kondisi darurat banyak banget, kita terpaksa harus triage," jelasnya.
• Hidup Sulit Lawan Corona, Ojol Sindir Keras Influencer: Halo Kemana Kalian yang Suka Posting-posting
Pada Rabu (25/3/2020), kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 790 kasus.
Angka tersebut naik 105 kasus, sejak Selasa (24/3/2020).
Total pasien yang meninggal akibat Covid-19 hingga saat ini adalah 58 pasien.
Sedangkan 31 pasien di antaranya telah sembuh, dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
• Nenek Rubiyem Curhat Jual Kopi saat Virus Corona, Karni Ilyas: Nanti Dikasih Ongkos Pulang Kampung
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke -16.08:
(TribunWow.com/Anung)