Virus Corona
Curhatan Perawat yang Tangani Pasien Corona, Harus Mandi Besar Sepulang dari RS hingga Ungsikan Anak
Perawat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Muji Raharjo mengungkap kondisi rekan seprofesinya yang kini tengah berjuang menyembuhkan pasien Virus Corona
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Perawat Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakarta, Muji Raharjo mengungkap kondisi rekan seprofesinya yang kini tengah berjuang menyembuhkan pasien Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Muji Raharjo menyebut para perawat terpaksa harus memakai alat pelindung diri (APD) saat menangani pasien.
Bahkan, sepulang dari RS, Muji mengaku dirinya harus mandi besar hingga benar-benar yakin tubuhnya bersih dari Virus Corona.
Pernyataan tersebut disampaikan Muji Raharjo melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (25/3/2020).

• 3 Warga Sumbar Dinyatakan Positif Virus Corona Covid-19, Satu di Antaranya Warga Bukittinggi
• Najwa Tahan Tangis Dengar Pesan Anak dari Guru Besar UI Meninggal karena Corona: Jangan Tambah Beban
Pada kesempatan itu, mulanya Muji mengeluhkan soal lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil tes kesehatan pasien dalam pengawasan (PDP) Virus Corona.
"Hasil lab yang diperiksakan ini juga lama hasilnya, jadi kami kemudian pasti melakukan pemakaian APD yang lengkap pada pasien-pasien yang memang dicurigai sebagai PDP," ujar Muji.
"Jadi kami harus yakin kami memakai APD yang lengkap saat merawat pasien."
Lantas, Muji menyoroti fasilitas yang disediakan rumah sakit untuk menangani pasien Corona.
Ia menjelaskan, perawat harus tetap memakai ADP lengkap meski pasien yang dirawat belum dinyatakan positif Corona.
"Betul, jadi apalagi rumah sakit kami yang awalnya memang belum didesain sebagai ruang isolasi," ujarnya.
"Jadi kami tetap bagaimana lagi, kami harus tetap memakainya walaupun seperti mandi sauna."
• Update Virus Corona di Jakarta: 48 Pasien Meninggal, 495 Orang Positif per Kamis 26 Maret 2020
Menurut Muji, hal itu dilakukan para perawat sebagai upaya melindungi diri dari paparan virus dengan nama lain Covid-19 itu.
Tak hanya itu, ia dan perawat lainnya juga harus rajin cuci tangan.
"Jadi kami ya demi keamanan, kami harus tetap memakainya," jelas dia.
"Betul, jadi kami harus sering cuci tangan pakai sabun."
Bahkan, Muji mengaku dirinya harus mandi besar sepulang dari rumah sakit.
"Kami pastikan kalau pulang harus mandi besar, dari keramas, mandi pakai sabun, semuanya supaya kami aman," imbuhnya.
Lebih lanjut, Muji mengungkap kekhawatiran pihak keluarga yang harus merelakannya merawat pasien Corona.
"Ya kalau deg-degan ya iya karena ini kebetulan istri juga seorang radiografer, ada di rumah sakit," kata Muji.
"Menangani yang sama, foto pada pasien PDP."
Demi keselamatan, ia dan sang istri bahkan sampai mengungsikan buah hati ke rumah nenek.
Hal itu dilakukan demi menghindarkan sang anak dari paparan Virus Corona.
"Untuk keamanan kami, biar kami tenang, keluarga juga tenang, ini anak-anak terpaksa kami pindahkan ke rumah nenek," ujar Muji.
• Seberapa Efektif Masker Kain dan Hand Sanitizer Tangkal Virus Corona? Begini Penjelasan Dokter Tirta
Simak video berikut ini menit ke-9.22:
Curahan Hati Anak Dokter yang Tewas akibat Corona
Pada kesempatan itu, dokter Leonita Triwachyuni, putri almarhum Bambang Sutrisna lantas mengungkap kondisi sang ayah sebelum diduga meninggal dunia karena Corona.
Leonita menyebut sang ayah sempat meneleponnya dan meminta tolong saat dirawat di ruang isolasi.
Bahkan, menurut Leonita, Bambang merasakan sesak napas hingga kedinginan saat dirawat di ruang isolasi.
• Cegah Virus Corona, PN Jakut Gelar Sidang secara Online, Pakai Aplikasi Khusus untuk Kasus Perdata
Dalam acara tersebut, sebelumnya Leonita menceritakan gejala yang dirasakan mediang ayahnya.
"Jadi hari Minggu pagi itu papa kan sesaknya makin berat, batuk terus," kata Leonita.
Kala itu, Leonita yang kini sedang menempuh pendidikan dokter spesialis itu tengah berjaga di rumah sakit.
Ia mengaku sempat diminta mengantarkan sang ayah ke rumah sakit.
"Lalu papa telepon, yang telepon sebenarnya kakak, karena papa udah enggak bisa telepon kan untuk bicara saja sudah sulit," kata Leonita.
"Jadi kakak telepon 'Lin kamu enggak pulang? Papi sakit nih minta dianterin'."
Karena dirinya tengah bekerja, saat itu sang ayah diantar oleh suami Leonita ke rumah sakit.
• Ungkap Kekecewaan seusai Orangtua Meninggal akibat Corona, Anak Korban: Hasil Swab Test Lama Banget
Leonita menyatakan, almarhum langsung dibawa ke ruang isolasi untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
"Tadinya papa masih enggak mau ke rumah sakit, nah terus akhirnya kita bujuk akhirnya yang anterin suami aku," kata Leonita.
"Terus dianter tanggal 22 (Maret 2020) pagi kemudian dirawat di ruang isolasi."
Sejak saat itu, ia mengaku tak lagi mendapat kabar dari sang ayah.
Hingga pada suatu hari, sang ayah meneleponnya untuk meminta tolong.
Sambil menahan tangis, Leonita menceritakan ayahnya merasakan sesak dan kedinginan saat dirawat di ruang isolasi.
"Di situ kita enggak dapat kabar apapun mengenai papa," kata dia.

"Dari sore sampai malam papa telepon terus, papa selalu bilang 'Noni tolong papi noni, papi sesek, papi kedinginan'," sambungnya menangis.
Meskipun begitu, Leonita memaklumi jika saat di ruang isolasi tak ada satu orang pun yang bisa menemani sang ayah.
• Ulang Tahun di Tengah Wabah Corona, 4 Selebriti Ini Gelar Syukuran secara Sederhana di Rumah
"Mungkin saya paham diisolasi emang enggak ada orang, diisolasi itu sistemnya satu orang satu ruangan, enggak ada namanya perawat jaga di situ," ujar Leonita.
"Dokter dan perawat mungkin hanya mengawasi dari cctv dan perawat, jadi memang agak susah minta tolong."
Saat itu, Leonita mengaku tahu betul sang ayah merasakan sakit yang luar biasa hingga menelepon minta tolong beberapa kali.
Menurut dia, Bambang bukanlah seseorang yang rewel.
"Papa itu bukan orang yang rewel gitu, ketika dia bilang 'Noni tolong' gitu saya sudah tahu itu pasti bahaya," ucapnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Curhatan Perawat yang Tangani Pasien Corona, Harus Mandi Besar Sepulang dari RS hingga Ungsikan Anak