Breaking News:

Virus Corona

Pelaksanaan Rapid Test Virus Corona di Jawa Barat, Pemeriksaan Pertama Menyasar Petugas Medis

Pemerintah Daerah Bekasi menyelenggarakan rapid test massal mulai hari Rabu (25/3/2020) hingga (26/3/2020).

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
YouTube TvOne
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan mengenai metode pelaksanaan rapid test massal untuk mendeteksi Virus Corona yang akan di lakukan di wilayahnya. 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Daerah Bekasi menyelenggarakan rapid test massal di Stadion Patriot Bekasi dilakukan mulai hari Rabu (25/3/2020) hingga (26/3/2020). 

Sasaran pemeriksaan pada hari pertama meliputi seluruh petugas kesehatan.

Hari selanjutnya baru akan dilaksanakan untuk masyarakat yang telah dipilih oleh pemerintah.

Cara Mudah Ajarkan Pola Hidup Sehat pada Anak untuk Cegah Tertular Corona, Hindari Beri Reward

Dilansir Kompas.com, Rabu (25/3/2020), Kabag Humas Pemkot Bekasi Sayekti Rubiah mejelaskan bahwa rapid test Covid-19 tersebut akan dilakukan secara bertahap.

“Jadi hari ini baru tenaga medis dulu, nanti baru di puskesmas,” ujar Yekti ketika dikonfirmasi pada Rabu (25/3/2020).

Selepas seluruh petugas kesehatan selesai diperiksa, rapid test selanjutnya akan dilakukan di RSUD dr Chasbullah Abdul Majid, Polres Metro Bekasi Kota, dan Kodim 0507 Bekasi.

“Tetap tempatnya yang diinfokan Pak Wali Kota, sekarang kita ikuti yang di stadion dulu saja, nanti juga ada di Puskesmas,” imbuh Yekti.

Sementara itu, seperti yang dikutip dari tvOneNews, Rabu (25/3/2020), Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan mengenai mekanisme pelaksanaan rapid test yang telah direncanakan.

"Akan ada 2.000 warga, yang pertama adalah yang punya empiris dengan OPD maupun juga PDP, termasuk juga kisaran dari orang-orang yang mendapatkan hasil tes positif," ujar Rahmat.

Rahmat merinci mengenai jumlah warga yang akan dites.

Kisah Tenaga Medis Diusir Tetangga dari Indekos karena Rawat Pasien Covid-19 di RSUP Persahabatan

"Kita perkirakan ada sekitar 1.200-an, sisanya kita ambil dari orang-orang yang berhubungan dengan banyak orang, seperti tokoh masyarakat, ulama, termasuk juga mungkin tokoh pemuda, aparat pemerintah," kata Rahmat menjelaskan.

Tes tersebut akan dilakukan dengan cara drive through atau tanpa keluar dari kendaraan.

Peserta tes yang masuk dalam daftar akan diminta untuk datang ke lapangan parkir stadion.

Mereka dilarang untuk turun dari kendaraanya, sehingga tidak akan ada kontak fisik dengan petugas dan warga lainnya.

Pemerintah daerah juga akan membuat jadwal untuk mengatur kedatangan warga agar tidak terjadi kerumunan.

Setelah persiapan selesai, tes kemudian dilaksanakan dan hasil akan keluar dalam waktu 10 menit.

Rahmat menyebutkan bahwa pihaknya tidak ada kesulitan dalam mengumpulkan 2.000 orang dengan riwayat interaksi tersebut, namun ia memperkirakan akan ada masalah yang timbul bila antrian terlalu banyak.

Rapid test tersebut bertujuan untuk dapat mengidentifikasi lebih awal warga yang terjangkit Virus Corona, sehingga bisa dilakukan tindakan lebih lanjut sebelum menyebar luas.

Dilain pihak, Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Jakarta, dr. Erlina Burhan, mengungkapkan efektifitas rapid test tersebut.

"Kita lihat dulu rapid test-nya ini cerologi atau yang antigen," ujar Erlina.

Kejengkelan dr Tirta Ulas Oknum Masker saat Panik Corona: Kalau Enggak Beli, Teman Saya Mati

Ia menyebutkan rapid test cerologi kurang efektif karena dapat menghasilkan false negative atau mengeluarkan hasil negatif padahal sebenarnya positif.

"Karena kalau rapid test yang dasarnya adalah cerologi, yang periksa darah, itu baru positif kalau ada antibodi, dan antibodi ini baru ada kalau sudah ada gejala," jelas Erlina.

"Nah, jadi kalau di awal-awal kita memakai rapid test yang serologi atau antibodi ini, maka akan false negative," sambungnya.

Erlina menyarankan agar pada fase awal pemeriksaan, pemerintah menggunakan rapid test antigen.

Rapid test antigen tersebut mendeteksi virus yang ada di spesimen cairan tenggorokan pasien, sehingga lebih efektif.

Namun ia mengatakan tes paling efektif adalah tes PCR yang digunakan Indonesia saat ini.

Tes PCR adalah tes yang juga dilakukan dengan menguji spesimen cairan tenggorokan pasien.

Tes ini lebih akurat mendeteksi Virus Corona, namun membutuhkan beberapa waktu untuk mengetahui hasilnya.

"Butuh waktu sampai satu hari, dan itu sifatnya harus di lab. Sementara rapid test ini dapat dilakukan di setiap faskes (fasilitas kesehatan)," kata Erlina.

Erlina menyebutkan pemerintah bisa menggunakan kedua jenis rapid test, namun ia mewanti-wanti untuk lebih memperhatikan masyarakat yang akan dites.

Apabila belum muncul gejala, jangan dilakukan tes secara serologi, namun dengan tes antigen.

Sehingga keakuratan dari tes tersebut bisa dipertanggungjwabkan dan masyarakat yang telah dites mengetahui kondisi tubuh sebenarnya.

Ditakutkan apabila muncul adanya false negative, padahal virus tersebut sudah ada di tubuh, orang yang menyangka dirinya sehat itu akan berinteraksi dengan orang lain sehingga virus makin menyebar.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com)

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19Jawa Barat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved