Virus Corona
Kejengkelan dr Tirta Ulas Oknum Masker saat Panik Corona: Kalau Enggak Beli, Teman Saya Mati
Di tengah kepanikan wabah Virus Corona yang melanda Indonesia, ditemukan oknum-oknum yang berusaha meraup untun dengan menaikkan harga masker
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Sebelum angka kasus positif Virus Corona (Covid-19) di Indonesia melonjak tinggi, sejumlah oknum telah melakukan penimbunan masker demi meraup keuntungan.
Penimbunan tersebut memiliki dampak sangat besar bagi tenaga medis yang sangat membutuhkan masker dalam menangani pasien-pasien positif Covid-19.
Influencer, dr. Tirta Mandiri Hudhi mengakui jengkel melihat adanya oknum-oknum tak bertanggung jawab berusaha meraup keuntungan di tengah kesulitan masyarakat.

• dr Tirta Cerita Pengorbanan Tim Medis Lawan Corona: Ibarat PUBG, Lawan Pakai AWP, Kita Pakai Panci
• Curhatan Driver Ojol di ILC soal Customer di Tengah Virus Corona: Apresiasi Buat Mbak Semalam
Pada acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (24/3/2020) malam, awalnya dr. Tirta bercerita, demi mencukupi kebutuhan rekan-rekannya yang berprofesi sebagai tenaga medis, ia rela mengeluarkan uang ratusan juta membeli masker-masker dari pihak-pihak reseller yang mematok harga tinggi.
"Saya sebagai dokter membeli resell masker," kata dr. Tirta.
"Itu yang paling ironis, masker itu saya beli harga resell senilai Rp 420 juta, Rp 200 dari duit saya sendiri," ucapnya.
dr. Tirta mengakui dirinya tidak memiliki pilihan lain, apabila ia tidak membeli masker yang sudah semakin langka di pasaran, teman-temannya tenaga medis yang berada di lini depan akan selalu terancam setiap menangani pasien positif Covid-19.
"Kalau saya enggak beli masker harga resell, yang dijual oknum-oknum ini, yang entah gimana ada di oknum-oknum terus, teman saya mati di belakang, jadi saya beli resell," ujar dr. Tirta.
Saking jengkelnya, dr. Tirta mengatakan dirinya sudah tak lagi peduli akan memberikan keuntungan kepada oknum-oknum tersebut, dengan membeli masker dari mereka.
Baginya, prioritas utama adalah keselamatan para tim medis.
"Dan mereka kaya raya dapat mobil, mungkin Mini Cooper sebulan, tapi saya bodo amat, yang penting temen saya selamat," ucap dr. Tirta.
dr. Tirta mengatakan masker-masker yang dibelinya, telah ia distribusikan ke sejumlah rumah sakit, seperti RS Sardjito di Yogyakarta, RS Bethesda, rumah sakit di wilayah Jambi, dan Depok.
Pria lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu lalu bercerita tentang reaksi tim medis penerima bantuannya.
dr. Tirta mengatakan setelah para tim medis mendapat bantuan berupa masker kirimannya, moral mereka kembali naik, dan bersemangat.
"Dan itu respons yang luar biasa saya dapatkan adalah, Pak Karni pernah enggak lihat orang habis pulang perang, capek belum tidur, tapi begitu lihat dibantu itu, optimisnya naik, itu adalah psikis yang jujur luar biasa tinggi sekali," terangnya.