Virus Corona
Hidup Sulit Lawan Corona, Ojol Sindir Keras Influencer: Halo Kemana Kalian yang Suka Posting-posting
Driver Ojol Ginanjar meminta influencer agar aktif mengimbau aksi kebaikan saling membantu, di tengah wabah Corona yang menyerang Indonesia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Driver ojek online (Ojol) adalah satu di antara sekian banyak pekerjaan yang menerima imbas dari imbauan physical distancing dari pemerintah, untuk menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Ginanjar seorang driver ojol, mencurahkan isi hatinya, dan keluhannya saat menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC), pada Selasa (24/3/2020) malam.
Ia meminta agar para influencer bisa aktif melakukan aksi kebaikan membantu sesama, agar aksi tersebut ditiru banyak orang, dan meringankan beban bagi mereka yang tidak bisa bekerja dari rumah.

• Virus Corona Belum Berakhir, Pria di China Tewas akibat Hantavirus, Penyebaran dari Hewan Pengerat
• Cerita Miris Driver Ojol di ILC, Berjuang Hadapi Corona: Kami Mau di Rumah, Kami Bukan Orang Bandel
Dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (25/3/2020), awalnya Ginanjar memohon adanya langkah nyata dari pemerintah untuk memberikan bantuan terhadap dirinya, dan rekan-rekannya.
"Kami butuh wujud dari simpati kalian, yaitu empati," kata Ginanjar.
Ginanjar menegaskan dirinya tidak menolak apabila memang harus beristirahat di rumah.
"Kami mau kok istirahat di rumah, kami ini bukan orang-orang bandel, kami mau benar, kami mau di rumah," tambahnya.
Tidak hanya pemerintah, Ginanjar juga menyinggung influencer-influencer yang memiliki pengaruh untuk menyebarkan kebaikan lewat aksi mereka.
Ia meminta agar para influencer bergerak mencontohkan aksi kebaikan membantu ojol, agar kemudian masyarakat Indonesia terketuk pintu hatinya, dan ramai-ramai saling membantu.
"Kami enggak cuma berpacu pada pemerintah," tegas Ginanjar.
"Halo ke mana kalian yang suka posting-posting, yang jumlah subscriber-nya banyak, yang jumlah follower-nya banyak, yang berpenghasilan banyak, share dong foto kalian itu berbagi dengan yang lain," sindirnya.
Ginanjar meminta agar para influencer beramai-ramai saling membantu orang-orang yang kesusahan seperti dirinya, agar aksi kebaikan tersebut ditiru banyak orang.
"Sekarang ini semuanya butuh yang namanya influence, yang namanya trendsetter, kebanyakan dari kita itu follower, kalau sudah ada yang nyontohin bagus, pasti nanti banyak, enggak usah mikirin riya, karena malaikat itu enggak bakalan ngurangin nilai pahala," kata Ginanjar.
"Jadi PR nya ini masalah-masalah kemanusiaan, balik lagi bagaimana cara kita memanusiakan manusia."
Ginanjar menjelaskan apabila dirinya berada di masyarakat kelas menengah atau atas, ia pasti akan membantu masyarakat yang berada di golongan bawah.
Ia menjelaskan permintaannya tidak muluk-muluk, sebagai orang yang mau tidak mau harus bekerja di luar, Ginanjar hanya meminta jatah makan selama dua minggu.
"Kami itu enggak minta bantu dibayarin kontrakan kami, cicilan motor kami," ujar Ginanjar.
"Dua minggu, kami butuh makan kami dua minggu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai angka 686 kasus.
Juru bicara pemerintah untuk kasus Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan ada penambahan kasus sebesar 107 orang.
"Berdasarkan data hingga pukul 12.00 WIB, ada 107 kasus baru pasien positif Covid-19. Sehingga total ada 686 kasus pasien positif hingga hari ini," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa (24/3/2020).
Total 30 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 55 di antaranya dikonfirmasi telah meninggal dunia.
• Perhatikan Ciri Terinfeksi Gejala Corona, Hari Pertama seperti Masuk Angin, Hari ke-8 Sulit Bernapas
• Curhatan Driver Ojol di ILC soal Customer di Tengah Virus Corona: Apresiasi Buat Mbak Semalam
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke - 5.23:
Jokowi: Jangan sampai Dilihat sebagai Kesempatan Liburan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesannya kepada masyarakat Indonesia terkait wabah Virus Corona (Covid-19).
Jokowi memperingatkan agar imbauan social distancing atau pemisahan jarak sosial, ditanggapi dengan serius.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Jokowi, lantaran ia masih banyak menemukan laporan soal warganya yang memanfaatkan imbauan beraktivitas di rumah, untuk waktu liburan.

• Liburkan Sekolah selama 2 Minggu karena Corona, Jokowi: Siswa Belajar dari Rumah, Jangan ke Warnet
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/3/2020), awalnya Jokowi menjelaskan bahwa prioritas pemerintah Indonesia saat ini adalah menekan penyebaran Covid-19.
"Prioritas kita adalah mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi," katanya.
Cara penekanan di antaranya adalah dengan mengurangi mobilitas masyarakat Indonesia melalui kampanye social distancing.
"Kita terus menggencarkan, sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing, dan mengurangi kerumunanan yang membawa risiko penyebaran Covid-19," jelas Jokowi.
Pada Rapat Terbatas yang diadakan di Istana, Kamis (19/3/2020), Jokowi juga meminta kepada para menteri dan kepala lembaga, untuk terus menyerukan social distancing.
"Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah betul-betul harus kita sampaikan terus, sehingga betul-betul bisa dijalankan secara efektif di lapangan," kata Jokowi.

Jokowi menyadari tidak seluruh masyarakat Indonesia mampu bekerja di rumah.
Bagi warga yang harus bekerja seperti biasa, Jokowi berpesan agar selalu menjaga jarak untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Kemudian Jokowi menyampaikan peringatannya terhadap masyarakat Indonesia yang justru ambil kesempatan dalam imbauan aktivitas di rumah.
"Jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan, saya lihat Sabtu Minggu kemarin di Pantai Carita, di puncak, lebih ramai dari biasanya."
"Sehingga hal ini akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyebaran Covid-19," tegas Jokowi.
Ayah Gibran Rakabuming Raka itu juga meminta agar penerapan social distancing dilakukan terhadap sarana transportasi umum.
"Saya juga minta diterapkan secara ketat menjaga jarak, social distancing, di area-area publik, termasuk di dalam transportasi publik."
"Seperti di bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, stasiun bus, untuk mencegah penyebaran Covid-19," lanjutnya.
Demi meningkatkan efektivitas penekanan wabah Covid-19, Jokowi meminta Tim Gugus Tugas Covid-19 merangkul tokoh-tokoh agama untuk memastikan segala kegiatan keagamaan yang melibatkan massa dalam jumlah besar agar ditunda.
Sebab konsentrasi massa dalam jumlah besar akan meningkatkan potensi penyebaran Covid-19. (TribunWow.com/Anung)