Terkini Daerah
Masuk ODP di Blitar, Seorang Kakek Meninggal karena Komplikasi dengan Kondisi Kritis
Seorang kakek di Kabupaten Blitar yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP) dinyatakan meninggal dunia.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Seorang kakek di Kabupaten Blitar yang masuk daftar orang dalam pemantauan (ODP) dinyatakan meninggal dunia.
Ia meninggal setelah dirawat di RS milik Pemkab Blitar.
Namun penyebab meninggalnya sang kakek dipastikan bukan karena Virus Corona namun karena komplikasi berbagai penyakit.
• Dokter Paru Erlina Ingatkan Lagi Gejala Virus Corona, Tak Bisa Mencium Bau dan Mengecap Rasa
Kakek berusia 63 tahun itu berasal dari Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Nyawa korban tak tertolong dan meninggal dunia di RSUD Ngudi Waluya, Kecamatan Wlingi, Senin (23/3) siang atau pukul 11.00 WIB.
Korban belum sempat ditangani khusus oleh tim medis karena baru tiba beberapa menit di RS milik Pemkab Blitar itu.
"Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah kritis sehingga baru dapat penanganan di IGD, namun korban akhirnya meninggal dunia," kata dr Endah Woro Utami, Direktur RSUD Ngudi Waluya Wlingi.
Setelah ditelusuri riwayat penyakitnya, papar dia, rupanya korban menderita komplikasi di antaranya, diabetes, dan batuk dengan disertai sesak nafas.
Karena curiga dengan penyakit korban, petugas terus mencari informasi soal rekam jejak penyakitnya itu.
Hasilnya, korban diketahui masuk salah satu dari 66 orang di Kabupaten Blitar, yang sudah terindikasi orang dalam pemantauan (ODP).
• Humas Polri Jelaskan Tahapan Gejala Corona, Hari Pertama seperti Masuk Angin, Hari ke-9 Sesak Napas
Namun, itu tak diketahui pihak RS saat korban masuk pertama kali ke RS siang kemarin itu.
Makanya, ia dikira pasien biasa sehingga tak langsung ditangani khusus namun masih sempat ditaruh di IGD terlebih dulu.
Status korban ODP itu baru diketahui, setelah korban meninggal dunia.
"Ternyata, korban diketahui sudah ODP itu sejak 13 Maret lalu. Saat itu, korban menderita batuk dan sesak nafas. Itu diperiksa di puskesmas setempat," paparnya.
Curiga dengan penyakit batuk dan sesak nafasnya, pihak puskemas menanyainya.