Virus Corona
Kisah Polisi di NTT yang Tunda Pernikahannya karena Virus Corona: Kami Kecewa, tapi Harus Taat
Seorang polisi di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa menunda pernikahannya karena wabah Virus Corona. Begini kisahnya.
Editor: Rekarinta Vintoko
Pun acara resepsi yang digelar di Rumah Benyamin Adu di Tetefi pada pukul 18.00 Wita.
Marcel mengaku penundaan itu mengikuti imbauan gereja dan pemerintah yang membatasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian selama masa siaga darurat virus corona.
"Ada imbauan dari pimpinan Gereja Sinode GMIT, pemerintah, dan pimpinan Polri untuk menghindari acara yang melibatkan banyak massa," kata Marcel.
• Tiadakan UN untuk SD, SMP, dan SMA karena Corona, Syaiful Huda Ungkap Alternatif Kelulusan Pelajar
Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun mengapresiasi keputusan anggota polisi tersebut.
Polda NTT, kata Johannes, salut dengan keputusan yang diambil anggota tersebut.
"Pimpinan sangat mengapresiasi atas keputusan yang dilakukan oleh anggota tersebut, karena sesuai dengan maklumat Kapolri," ujar Johannes.
Sebelumnya diberitakan, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengumumkan, terdapat 579 kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia.
Sebanyak 49 pasien dinyatakan meninggal dan 30 pasien dinyatakan sembuh.
Pasien yang sembuh itu telah diizinkan pulang ke rumah.
Data pemerintah memperlihatkan, 579 pasien positif Covid-19 itu tersebar di 22 provinsi.
Jambi dan Maluku Utara menjadi provinsi baru yang memiliki kasus positif Covid-19. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kami Kecewa, tapi Harus Taat karena Jadi Contoh Masyarakat""