Breaking News:

Virus Corona

Karni Ilyas soal Pandemi Corona: Kalau Hanya Teriak Lockdown atau Tak Lockdown Itu Hal yang Gampang

Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas kembali angkat bicara mengenai pandemi Virus Corona yang menuai perhatian rakyat Indonesia khususnya.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
channel YouTube Talk Show Tv One
Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas mengungkap ketidaksutujuannya pada lockdown (penguncian) secara total akibat Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas kembali angkat bicara mengenai pandemi Virus Corona yang menuai perhatian rakyat Indonesia khususnya.

Hal itu diungkapkan Karni Ilyas saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang TV One pada Senin (23/3/2020).

Mulanya, Karni Ilyas menilai bahwa pemerintah kini dalam kondisi yang sangat berat akibat pandemi Virus Corona.

 Masa Darurat Virus Corona Diperpanjang, Kemenhub Batalkan Mudik Gratis

Selain itu, pemerintah juga dihadapkan pilihan lockdown atau tidak.

"Saya kok melihat apa yang ditanggungkan, beban pemerintah saat ini betul-betul sangat-sangat berat."

"Antara dua, kita mau membikin social distancing mungkin lebih ketat dari hari ini, namanya juga lockdown," ujar Karni Ilyas.

Dengan tegas ia mengaku tak ingin mempertentangkan keputusan pemerintah, hanya saja lockdown bukan sesuatu yang mudah dilakukan.

"Saya enggak mau mempertentangkan itu, saya hanya mau memberi pertimbangan saja," kata Karni Ilyas.

Pasalnya, ada banyak rakyat miskin yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

Namun, dana yang dibutuhkan untuk mencukupi mereka juga sangat besar.

"Kalau kita lockdown ada 28 juta orang di Indonesia yang di bawah garis kemiskinan atau yang miskin."

"Dan untuk mereka yang kalau kita lockdown itu dibutuhkan subsidi yang enggak tanggung-tanggung jumlahnya, setidaknya kita seperti zaman dulu bantuan tunai itu Rp 4 juta per orang."

"Bayangin Rp 28 juta kali Rp 4 juta berapa triliun negara harus siapin dana," jelas Karni Ilyas.

 Guru Besar UI Bambang Sutrisna Diduga Meninggal karena Corona, sang Anak: Meninggal, Sesak Sendirian

Lalu, Pemimpin Redaksi TV One sekaligus pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC) mengaku sudah menyuruh bawahannya untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang lockdown.

Para pekerja banyak yang mengeluhkan jika mereka tak bekerja maka mereka tak bisa menafkahi keluarganya.

"Kemudian kalau kita lockdown saya meminta reporter TV One untuk turun ke bawah ke tukang ojek, tukang pedagang sayur, yang harian harus cari uang."

"Mereka mengatakan kalau di lockdown kami itu 'Anak kami enggak akan makan', 'kami enggak akan makan', apalagi kami enggak boleh keluar rumah, lockdown yang absolut."

"Sehingga mereka sangat-sangat tidak setuju dengan lockdown," cerita Karni Ilyas.

Sehingga, wartawan senior 67 tahun ini setuju dengan langkah pemerintah yang belum mau memberlakukan lockdown total.

"Jadi beban ini bukan hanya rakyat, tapi juga pemerintah, saya memahami benar kalau Pemerintah Pusat belum mau memutuskan lockdown tersebut,' ucap Karni Ilyas.

Pimpinan Redaksi TV One , Karni Ilyas mengungkap apresiasi bagi para tenaga medis yang berjuang menangani pasien Virus Corona.
Pimpinan Redaksi TV One , Karni Ilyas mengungkap apresiasi bagi para tenaga medis yang berjuang menangani pasien Virus Corona. (channel YouTube Talk Show Tv One)

 Polri Keluarkan Maklumat Larangan Berkumpul, Ancaman Hukuman 4,5 Bulan hingga 7 Tahun Penjara

Karni Ilyas juga meminta agar perdebatan antara lockdown dengan tidak lockdown itu dihentikan.

Pasalnya, hanya teriak dan tidak melakukan apapun merupakan hal yang mudah.

"Ini bukan beban yang ringan, jadi kalau hanya teriak lockdown atau tidak lockdown itu hal yang gampang," kata Karni Ilyas dikutip dari channel YouTube Talk Show tv One pada Senin (23/3/2020).

Karni Ilyas lantas meminta masyarakat untuk menurut apa yang pemerintah katakan.

"Jadi satu-satunya yang harus dilakukan oleh masyarakat Indonesia kita harus bahu membahu mematuhi imbauan dari pemerintah baik pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat."

"Dan memang kita harus bersatu padu melawan Corona ini," imbaunya.

Dengan tegas, wartawan 67 tahun ini mengimbau agar semua perdebatan terkait Virus Corona dihentikan.

 Tingkat Kematian di Indonesia akibat Corona Kedua Tertinggi di Bawah Italia, Fatality Rate 2x Dunia

 

Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas mengungkap ketidaksutujuannya pada lockdown (penguncian) secara total akibat Virus Corona.
Pemimpin Redaksi TV One, Karni Ilyas mengungkap ketidaksutujuannya pada lockdown (penguncian) secara total akibat Virus Corona. (channel YouTube Talk Show Tv One)

"Sudahlah tinggalkan semua perbedaan-perbedaan saling ejek di media sosial, saling menyalahkan segala macam, enggak ada guna itu," ujar Karni Ilyas tegas sambil menepuk meja.

Lantas, ia mengibaratkan bahwa situasi ini seperti di dalam sebuah gerbong yang terbalik.

Semua orang maupun kelompok bisa terkena dampaknya kalau dibiarkan dan terus berdebat.

"Kita harus bersatu bahwa kita itu tak hanya satu rel tapi kita di satu gerbong jadi kalau gerbong terbalik, tidak saja satu kelompok, atau satu lorongan yang akan mati, kita semua akan hancur kalau ini kita biarkan," ungkapnya.

Lihat videonya sejak menit ke-6:00:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaKarni IlyasLockdownIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved