Virus Corona
Kabar Duka, Guru Besar UGM yang Positif Virus Corona Meninggal Dunia
Guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dunia.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Guru besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dinyatakan positif Covid-19 meninggal dunia.
Profesor berinisial ID meninggal dunia dalam usia 58 tahun pada Selasa (24/3/2020) 00.04 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan menyampaikan jenazah Guru Besar UGM itu diberangkatkan ke pemakaman pada Selasa pagi.
• Penyebab Mahasiswa di Jember Pingsan di Pinggir Jalan, Polisi Sebut karena Jantung Lemah
"Rencananya jam 7 diberangkatkan dari Kamar Forensik RS Sardjito," kata Banu saat dikonfirmasi.
Kabar duka ini juga disampaikan Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Ariani.
Rencananya jenazah ID akan dimakamkan di Pemakaman Sawit Sari UGM.
"UGM berduka atas kepergian guru besar kami, sahabat kami, teman dan kolega yang sangat baik dan memiliki kontribusi yang luar biasa bagi UGM," sebut Iva.
"Kami memohonkan maaf jika selama berhubungan dengan beliau ada hal-hal yang membuat kurang berkenan. Mohon doa dari tempat masing-masing untuk almarhum, mohon doa juga untuk keluarganya agar diberikan kesabaran dan ketabahan," sambung Iva.
• APD Kosong, IDI Kepri: Kami Siap Puasa dan Kelaparan daripada Seluruh Bangsa Tertular Virus Corona
Guru Besar UGM ini sempat menjalani perawatan karena terinfeksi virus Virus Corona sejak pekan lalu.
ID diisolasi di ICU RSUP Dr Sardjito karena memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Update Virus Corona di Indonesia
Dilansir Tribunnews.com, Juru Bicara Penanganan Virus Corona Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan kondisi terkini pasien di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Breaking News yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Senin (23/3/2020).
Data terbaru dari jumlah kasus Corona di Indonesia dicatat mulai Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Hingga Senin (23/3/2020) di waktu yang sama.
Yurianto menjelaskan, terdapat 65 kasus baru positif Covid-19.
Kasus itu terbagi ke sejumlah provinsi yang ada di Indonesia.

Sehingga saat ini, terdapat 579 pasien dinyatakan positif Covid-19.
"Perkembangan update dari kasus yang kita catat mulai (22/3/2020) 12.00 WIB sampai dengan (23/3/2020) pukul 12.00 WIB," jelas Yurianto.
"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang yang terbagi dari berbagai provinsi."
"Sehingga total kasus pada hari ini menjadi 579," tambahnya.
Meski demikian, juga terdapat penambahan dalam kasus pasien yang sembuh.
• Ini Riwayat Perjalanan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebelum Dinyatakan Positif Corona
Pasien tersebut telah melakukan tes sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.
Yurianto menyebutkan terdapat satu orang yang sembuh.
Hingga saat ini, kasus pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia sebanyak 30 orang.
"Kemudian ada penambahan kasus yang sudah dua kali spesimen negatif dan kita nyatakan sembuh," terang Yurianto.
"Sebanyak satu orang sehingga total kasus sembuh 30 orang," lanjutnya.

Yurianto juga menyampaikan perihal pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Terdapat satu penambahan kasus pasien yang meninggal.
Sampai saat ini, kasus meninggal sejumlah 49 orang.
"Kemudian ada satu tambahan lagi kasus yang meninggal," ungkap Yurianto.
"Sehingga total kasus meninggal 49," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Yurianto juga menjelaskan mengenai rumah sakit darurat yang akan digunakan dalam menangani Covid-19.
Wisma Atlet yang berada di Kemayoran, Jakarta Pusat siap dijadikan rumah sakit darurat.
Keputusan tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah dalam menyiapkan fasilitas untuk menangani Covid-19.
Yurianto mengklaim, semua kebutuhan telah disiapkan dengan baik.
Untuk saat ini, sudah disediakan hingga 3.000 tempat tidur untuk menampung para pasien.
"Wisma Atlit ini akan kita jadikan rumah sakit darurat, ini adalah sebenarnya bagian dari kebijakan pemerintah untuk menyiapkan karantina rumah sakit," tutur Yurianto.
"Sudah barang tentu segala sesuatunya kita siapkan dengan maksimal."
"Sehingga kita bisa setidak-tidaknya menyiapkan 3.000 tempat tidur untuk awal," ujarnya.

Yurianto menuturkan, pembuatan rumah sakit darurat akan dibangun dengan sistem yang lebih baik.
Dengan dibangunnya rumah sakit darurat, Yurianto berharap pemerintah daerah juga dapat melakukan hal yang sama.
Dalam penanganan Covid-19, pemerintah pusat telah menyiapkan sejumlah kelengkapan.
Yakni sepert alat pelindung diri (APD) yang disiapkan sejumlah 105 ribu.
Yurianto menyampaikan, seluruh APD tersebut akan dibagikan ke seluruh rumah sakit di Indonesia dengan segera.
"Harapan kita bersama ini menjadi langkah yang juga dilaksanakan oleh pemerintah daerah di dalam kaitan dengan penanganan Covid-19 ini," jelas Yurianto.
"Pemerintah melengkapi segala kebutuhan terkait pelayanan Covid-19."
"Saat ini sudah disiapkan 105 ribu APD dan akan segera didistribusikan," tambahnya.
Yurianto menambahkan, pihak pemerintah juga telah menyiapkan 125 ribu alat rapid test.
Diharapkan dengan menggunakan rapid test, secara cepat dapat menemukan kasus positif di masyarakat.
"Telah disiapkan juga 125 ribu kit untuk rapid diagnostic test," terang Yurianto.
"Alat pemeriksaan cepat sebagai bagian dari screening."
"Untuk kita menemukan kasus positif di tengah masyarakat.," ucapnya.
(Kompas.com/Wijaya Kusuma, Tribunnews.com/Febia Rosada)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Guru besar UGM yang Positif Covid-19 Meninggal Dunia" dan UPDATE Jumlah Positif Corona di Indonesia, Ada 65 Kasus Baru Total 579 Pasien