Virus Corona
Rapid Test Virus Corona Segera Dilakukan di Kota Bekasi, Rahmat Effendi: Ada 2.000 Warga
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan mengenai metode pelaksanaan rapid test massal untuk mendeteksi Virus Corona yang akan di lakukan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Kita lihat dulu rapid test-nya ini serologi atau yang antigen," ujar Erlina.
Ia menyebutkan rapid test serologi kurang efektif, karena dapat menghasilkan false negative atau mengeluarkan hasil negatif padahal sebenarnya positif.
"Karena kalau rapid test yang dasarnya adalah serologi, yang periksa darah, itu baru positif kalau ada antibodi, dan antibodi ini baru ada kalau sudah ada gejala," jelas Erlina.
"Nah, jadi kalau di awal-awal kita memakai rapid test yang serologi atau antibodi ini, maka akan false negative," sambungnya.
Erlina menyarankan agar pada fase awal pemeriksaan, pemerintah menggunakan rapid test antigen.
Rapid test antigen tersebut mendeteksi virus yang ada di spesimen cairan tenggorokan pasien, sehingga lebih efektif.
• UPDATE Virus Corona di Indonesia: 49 Orang Meninggal, Total 579 Pasien Positif per 23 Maret 2020
Namun ia mengatakan test paling efektif adalah Test PCR yang digunakan Indonesia saat ini.
Tes PCR adalah tes yang juga dilakukan dengan menguji spesimen cairan tenggorokan pasien.
Test ini lebih akurat mendeteksi Virus Corona, namun membutuhkan beberapa waktu untuk mengetahui hasilnya.
"Butuh waktu sampai satu hari, dan itu sifatnya harus di lab. Sementara rapid test ini dapat dilakukan di setiap faskes (fasilitas kesehatan)," kata Erlina.
Erlina menyebutkan pemerintah bisa menggunakan kedua jenis rapid test, namun ia mewanti-wanti untuk lebih memperhatikan masyarakat yang akan dites.
Apabila belum muncul gejala, jangan dilakukan tes secara serologi, namun dengan tes antigen.
Sehingga keakuratan dari tes tersebut bisa dipertanggungjwabkan dan masyarakat yang telah dites mengetahui kondisi tubuh sebenarnya.
Ditakutkan apabila muncul adanya false negative, padahal virus tersebut sudah ada di tubuh, orang yang menyangka dirinya sehat itu akan berinteraksi dengan orang lain sehingga virus makin menyebar.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama.