Virus Corona
Pakar Ungkapkan Alasan Sebaran Virus Corona Sangat Cepat, Presenter TV One sampai Berdecak Ngeri
Presenter TV One sempat berdecak ngeri ketika mendengar penjelasan Guru Besar FKM Universitas Indonesia (UI), Prof Thabrany terkait Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Presenter TV One sempat berdecak ngeri ketika mendengar penjelasan Guru Besar FKM Universitas Indonesia (UI), Prof. dr. Hasbullah Thabrany terkait Virus Corona di acara 'Apa Kabar Indonesia Malam' pada Minggu (23/2/2020).
Dalam kesempatan itu, Prof. dr. Hasbullah Thabrany mengungkap bagaimana mudahnya Virus Corona menyebar.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tv One pada Minggu (23/2/2020), mulanya, Prof. dr. Hasbullah Thabrany menegaskan flu burung itu beda dengan Virus Corona.
• Waspada Corona, Keluarga dan Karyawan Ruben Onsu Disuntik, Bagaimana dengan Betrand Peto?
Virus flu burung bentuknya bermacam-macam, sedangkan Virus Corona berbentuk seperti matahari.
"Virus Corona ini beda dengan virus Flu Burung yang memang flu juga, tetapi virus itu punya beberapa varian ada jenisnya."
"Kalau ayam kan misalnya ada ayam kuras, ada ayam, sama ayamnya gitu."
"Begini juga Virus Corona karena sifatnya, bentuknya ada corona-corona tentakel-tentakel," jelas Prof Thabrany.
Namun, perbedaan mencolok penyakit Flu Burung dan Virus Corona adalah cara penyebarannya.
Tak seperti Virus Corona yang bisa menyebar manusia ke manusia, Flu Burung baru menularkan dari unggas ke manusia.
"Bedanya dengan flu burung, kalau flu burung kan ditularkan melalui unggas ke manusia,"ujar dia.
Lantas, Prof Thabrany menyebut Virus Corona itu lebih berat.
• SBY: Tak Perlu Dilakukan Lockdown di Kota-kota, Penyebaran Covid-19 Bisa Kita Batasi
Pasalnya, jika penderita covid-19 batuk, maka bisa mengeluarkan ribuan virus.
"Ini yang berat buat kita, virus ini ditularkan manusia ke manusia yang melalui batuk atau bersin, itu dilemparkan."
"Sekali batuk itu ribuan virus (keluar)," ucap Prof Thabrany.
Mendengar itu, presenter lantas bereaksi seperti merasa ngeri.
"Hiii," ungkap presenter.
Sehingga, Prof Thabrany meminta agar masyarakat bisa menerapkan social distancing dengan disiplin, seperti tak boleh berjarak dengan orang lain kurang dari satu meter.
Selain itu, jika batuk harus ditutup dengan masker.
"Karena itu, hati-hati kalau kita dekat kurang dari satu meter bisa terkena nah bagaimana mencegahnya?"
"Karena dia menyebar hingga satu setengah meter paling jauh maka kita jaga jarak, kalau kita dua meter dari orang, kalau kita bersin, kalau kita batuk, tutup pake masker," imbaunya.
• Rupiah Melemah dan Dekati Rp 17.000, Fundamental Ekonomi RI Disebut Jauh Lebih Kuat dari Krisis 1998
Upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini, sehingga ia menilai bahwa tidak menularkan virus ke orang lain merupakan sedekah.
"Meskipun kita belum ketahuan kena, tapi bisa jadi virus ada di badan kita. Itu yang menjadi sedekah kita tidak membagi virus itu sedekah yang amal saleh," sambungnya.
Pada kesempatan itu, Prof Thabrany mengatakan bahwa kegiatan berdagang di tengah wabah ini masih bisa dilakukan.
Asalkan ada jarak di antara pedagang dan pembeli.
"Karena kalau berdagang, dagang masih bisa asal jangan kontak."
"Misalnya, bapak ngantar barang ya taruh barangnya di situ, di ambil oleh orang, duitnya diambil, jarak satu atau dua meter, jangan depan berhadapan," ungkapnya.
• Jengkel Warganya Sepelekan Corona, Wali Kota Tasikmalaya Berorasi Keliling: Bukan Masalah Pencitraan
Selain itu, usahakan sering mencuci tahngan setelah melakukan tranksaksi.
"Tapi begitu barangnya sudah terpegang, terambil, cuci tangan pakai sabun, kalau tidak ada alkohol, hand sanitizer, sabun saja di air yang mengalir paling sedkit 30 sedikit," ucap Prof Thabrany.
Jika tidak ada air mengalir, usahakan jangan mencuci tangan di dalam ember atau alat lainnya.
"Kalau tidak punya air mengalir kalau di kampung susah ini, ambil air yang bersih pakai gayung cucurkan, jangan diambil di ember itu, nanti dipakai yang lain menyebar kemana-mana," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-7:20:
Faktor Penyebaran Virus Corona di Indonesia Sangat Cepat
Pada acara yang sama, Wakil Kepala Lembaga Eijkman Intitute, Professor David Handojo Muljono menjelaskan beberapa faktor mengapa peningkatan Virus Corona di Indonesia sangat cepat.
Presenter bertanya apakah pasien Virus Corona di Indonesia cepat meningkat karena faktor cuaca.
• Istana Akui RSUD Tak Sesiap RS Rujukan Tangani Corona, Dany Amrul: Presiden Sudah Meminta Dilengkapi
Dengan tegas, Professor David Handojo Muljono langsung membantahnya.
Ia menegaskan bahwa penularan terjadi karena kontak.
Sedangkan, social distancing atau jarak sosial di Indonesia tidak sejak awal dilakukan.
"Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan cepatnya transmisi tersebut bukan karena cuaca, justru kontak."
"Dan pada saat itu memang belum diketahui atau belum ada kesepakatan harus Social Distancing," jelas Prof David.
Prof David mengatakan, cairan atau droplet pasien Virus Corona bisa menular ke orang lain jika saling berdekatan.
Semakin banyak cairan yang terhirup maka semakin banyak virus masuk.
• Aktris Andrea Dian Positif Corona, Ganindra Bimo Sampaikan Ungkapan Manis: Mencintaimu Lebih Lagi
"Tadi sudah disampaikan oleh Professor Tabrani bahwa jarak sangat penting, karena kita lihat kalau seseorang batuk itu misalnya atau bersin yang keluar dari pernafasannya adalah butiran-butiran air yang dia bertahan cukup lama dan itu terhirup."
"Makin banyak jumlah virus yang terhirup maka tentunya penyakit lebih banyak, artinya lebih banyak virus yang masuk," jelas dia.
Selain itu, adanya kontak pada barang-barang yang sudah tertempel Virus Corona lalu tidak cuci tangan dan kemdian tangan menempel pada wajah juga menyebabkan adanya penularan.
"Dan juga kontak yang lain, kalau kita memegang sesuatu lalu tidak sadar memegang bagian wajah kita yang mengandung mukosa itu juga bisa menyebabkan penularan," kata dia.
Meski demikian, menurutnya penularan karena dekat dengan penderita Virus Corona hingga terkena cairan dropletnya masih menjadi faktor terbesar penularan Covid-19.
"Tapi lebih intens kalau melalui udara ataupun partikel-partikel yang terhirup," ucapnya.
• Jenguk Pejabat yang Sakit, Bupati Bantul Isolasi Diri setelah Tahu Anak Buahnya Positif Corona
Lihat videonya mulai menit ke-3:25:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)