Breaking News:

Virus Corona

Hadapi Pandemi Virus Corona, Pemprov Jatim akan Siapkan Rumah Sakit Khusus Covid-19

Gubernur Jawa Timur menanggapi adanya usulan untuk membuat tempat perawatan pasien positif Virus Corona secara khusus di Jawa Timur.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
Youtube Kompas TV
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa Akan Membuat Rumah Sakit dan Ruang Observasi Khusus Pasien Virus Corona 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menanggapi adanya usulan untuk membuat tempat perawatan pasien positif Virus Corona secara khusus di Jawa Timur (Jatim).

Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada Senin (23/3/2020), Khofifah menjelaskan mengenai rencana Pemerintah Provinsi Jatim untuk mengadakan ruang-ruang observasi dan rumah sakit khusus untuk menangani Covid-19.

Seperti dilansir KompasTV, Senin (23/3/2020), Khofifah menjelaskan bahwa Surabaya sudah memiliki rumah sakit khusus pasien yang memiliki penyakit infeksi di lingkungan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), Surabaya.

Di Tengah Virus Corona, KPK Tetap Buru Harun Masiku, Ali Fikri: Pakai Alat Pelindung Diri

Pihaknya akan segera memproses dan berkoordinasi dengan pihak yang berwenang untuk segera memaksimalkan penggunaan rumah sakit tersebut.

"Sebetulnya ada RS Infeksi di Unair (Universitas Airlangga), kita berharap bahwa itu yang bisa dimaksimalkan. Kita ada koordinasi apakah itu dengan Dirut Rumah Sakit Unair, ataukah dengan pak rektornya," jelas Khofifah.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah Jawa Timur juga telah menginstruksikan agar daerah-daerah yang berada di wilayahnya menyiapkan rumah sakit atau ruang observasi khusus untuk menangani pasien positif Virus Corona.

Saat ini, daerah yang telah siap menyediakan rumah sakit tersebut adalah Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Jember.

"Kami sudah dapat konfirmasi dari Probolinggo, mereka akan menyiapkan satu rumah sakit yang akan dijadikan ruang observasi dan isolasi. Kemudian Jember, mereka juga akan menyiapkan untuk ruang observasi," kata Khofifah.

Diadakannya ruang perawatan atau rumah sakit khusus di daerah tersebut bertujuan agar pasien yang membutuhkan perawatan dapat segera mendapatkan penanganan.

"Jadi kita memang menseyogyakan daerah-daerah supaya memang minimal ruang observasi, supaya tidak terlampau jauh penjangkauannya, apakah pada saat harus mendapatkan layanan ataukah pada saat harus memberikan treatment," imbuhnya.

Antisipasi Covid-19, Gresik Tetapkan Darurat Virus Corona meski Belum Ada Pasien yang Positif

Pertimbangan lainnya adalah agar keluarga pasien yang menderita Covid-19 dapat juga memantau perkembangan pasien dari wialayahnya sendiri tanpa harus dirujuk ke kota lain.

"Misalnya keluarganya jadi jauh, sehingga kalau ada layanan-layanan terdekat, pasti itu akan lebih baik," ucap Khofifah.

Sebelumnya, pernah disampaikan dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (21/3/2020), Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menyiapkan sejumlah rumah sakit rujukan pasien terinfeksi Virus Corona, dan menyiapkan program guna membantu masyarakat terdampak.

Khofifah mengungkapkan telah menyiapkan 62 rumah sakit mencangkup rumah sakit TNI, Polri dan BUMN.

Gubernur berusia 54 tahun tersebut menyatakan akan mendistribusikan bansos atau safety net kepada masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat pembatasan sosial atau karantina.

"Kita harus melakukan langkah-langkah antisipatif dengan menyiapkan social safety net, kita ingin formatnya sebetulnya cash for work, kita ingin menyiapkan program social safety net itu pada program padat karya, kita sedang finalkan itu," jelas Khofifah.

"Kemudian kita akan membagi sembako pada titik yang sudah teridentifikasi," sambungnya.

Dana pembelian sembako tersebut berasal dari pengalihan anggaran yang awalnya digunakan untuk membiayai kunjungan kerja anggota dinas.

Karena selama masa pandemi Virus Corona ini berlangsung, Kofifah meniadakan semua acara kunjungan kerja baik keluar negeri maupun di dalam negeri.

Adapun Pemprov Jatim juga telah membentuk tim gugus tugas yang akan mengidentifikasi daerah-daerah terdampak sehingga pendistribusian dapat dilakukan pada yang membutuhkan, terutama pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari pendapatan harian.

"Kami membentuk gugus tugas, gugus tugas juga melakukan tracking, mereka juga melakukan identifikasi titik-titik mana yang mereka harus melakukan intervensi, terutama adalah mereka yang terdampak secara ekonomi," kata Khofifah.

Diketahui, Jawa Timur telah menetapkan wilayahnya dengan Status Darurat Bencana Covid-19 setelah melalui berbagai pertimbangan.

Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah karena total angka positif Virus Corona di Jawa Timur yang berjumlah 41 kasus.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 125 orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 1.405 orang.

Selain karena jumlah pasien yang bertambah, juga disebabkan karena resiko interaksi masyarakat Jawa Timur yang memiliki dua bandara internasional.

Keduanya adalah Bandara Internasional Juanda Surabaya dan Bandara Internasional Banyuwangi.

Di samping itu, Khofifah juga menjelaskan bahwa Jatim memiliki Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bisa datang hingga 200 orang setiap hari.

Pekerja migran tersebut otomatis akan di tetapkan sebagai Orang Dengan Resiko (ODR).

Mobilitas masyarakat yang kian ramai juga menjadi pertimbangan dicanangkannya status tersebut.

Di Tengah Virus Corona, KPK Tetap Buru Harun Masiku, Ali Fikri: Pakai Alat Pelindung Diri

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-02:00:

(TribunWow.com)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Jawa TimurKhofifah Indar Parawansa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved