Breaking News:

Virus Corona

Guru Besar FKM UI Ulas Perjuangan Tim Medis Lawan Corona: Negara Eropa pun Kesulitan Menangani

Guru Besar FKM UI menanggapi perjuangan berat tenaga medis yang berada di lini terdepan menghadapi Corona (Covid-19)

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
youtube Talk Show tvOne
Guru Besar FKM UI, Prof. dr. Hasbullah Tharbrany, YouTube Talk Show tvOne, Minggu (22/3/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Guru Besar FKM Universitas Indonesia (UI), Prof. dr. Hasbullah Tharbrany membahas soal perjuangan tenaga medis di Indonesia dalam menghadapi Virus Corona (Covid-19).

Hasbullah mengatakan bahwa seluruh negara di dunia mengalami masalah yang sama terkait kurangnya tenaga medis untuk menangani Covid-19.

Ia berpesan agar masyarakat lah yang harus lebih aktif melawan Covid-19, demi membantu pekerjaan para tenaga medis.

Seorang pemain Persib Bandung, Geoffrey Castillion, menjalani tes Virus Corona, pada Senin (16/3/2020).
Seorang pemain Persib Bandung, Geoffrey Castillion, menjalani tes Virus Corona, pada Senin (16/3/2020). (PERSIB.co.id/Gregorius A.K.)

Keluhan Orangtua Tenaga Tim Medis Anaknya Terpapar Corona: Saya Sendiri yang Cari Masker Buat Dia

Dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Minggu (22/3/2020), awalnya presenter acara APA KABAR INDONESIA MALAM menanyakan sejumlah perjuangan dan hambatan yang dialami oleh tenaga medis di Indonesia.

Mulai dari beberpa tenaga medis yang meninggal karena Covid-19, hingga minimnya perbandingan antara tenaga medis dan pasien Covid-19.

"Memang mereka berjuang keras untuk mencegah yang lain bisa mati," lanjutnya.

Hasbullah mengatakan kekurangan tenaga medis adalah hal yang memang ada, dan tidak mungkin memaksa para tenaga medis bekerja selama 24 jam.

"Memang kita punya keterbatasan, jumlah tenaga dokter," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa masalah kurangnya tenaga medis tidak hanya terjadi di Indonesia.

"Jadi tidak mungkin kapasitas cukup, bukan hanya di Indonesia, di Italia, di negara-negara Eropa pun kesulitan menangani ini," papar Hasbullah.

Hasbullah mengatakan kunci untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia adalah partisipasi yang aktif dari seluruh masyarakat.

Jemaah melakukan Doa Qunut usai menunaikan Salat Jumat di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Jemaah melakukan Doa Qunut usai menunaikan Salat Jumat di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

RSHS Bandung Rawat 7 Pasien Positif Corona, Termasuk Bayi 1,5 Tahun

"Oleh karena itu yang terbaik, masyarakat pahami jangan membebani tenaga yang sangat sedikit, dengan cuek," katanya.

"Jagalah jarak, kondisi badan, agar tetap fit, sehingga kalaupun virus numpang masuk, bisa dikalahkan oleh tentara dalam badan kita."

"Amunisinya adalah gizi yang baik, protein yang cukup, vitamin C, vitamin E yang baik, yang cukup," tandasnya.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, per Minggu (22/3/2020), terhitung total 514 orang positif Covid-19.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Universitas IndonesiaVirus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved