Kabar Tokoh
Ungkit Era Gus Dur, Mahfud MD Sempat Gemetar saat Pertama Kali Ditunjuk Jadi Menteri, Ini Alasannya
Kini Kembali menjadi menteri di bidang hukum, Mahfud MD mengaku sempat gemetar saat pertama kali menjalankan jabatan sebagai Menhan di era Gus Dur.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Sebelum dipercaya menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD diketahui sebelumnya sempat menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Dilansir TribunWow.com, kini kembali menjadi menteri di bidang hukum, Mahfud MD mengaku sempat gemetar saat pertama kali menjalankan jabatan sebagai Menhan di era Gus Dur.
Ia yang seorang warga sipil mengaku kurang percaya diri saat harus memimpin para jenderal di Kemenhan saat itu.

• Menko Polhukam Mahfud MD: Tidak Usah Takut pada Corona, yang Lebih Berbahaya itu Kepanikan
• Mahfud MD Minta Jajarannya Tak Berbicara Jauh soal Virus Corona: Dulu Saya yang Turun karena Ribut
Hal itu disampaikan Mahfud MD melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (20/3/2020).
"Semula susah, membayangkannya itu susah 'Aduh saya gimana mimpin jenderal-jenderal'," ucap Mahfud.
"Saya kan orang pesantren, enggak bisa baris berbaris, enggak bisa tembak menembak."
Mahfud menceritakan, pada 2000 lalu ia yang baru pertama kali menjabat langsung dihadapkan pada sejumlah jenderal yang harus dipimpinnya.
"Waktu pertama masuk saya agak gemeter juga pada tahun 2000 itu," kata Mahfud.
"Begitu masuk jenderal-jenderal bintang 3, bintang 4, yang ada di ruangan saya itu kan."
Meskipun begitu, Mahfud menilai para jenderal itu justru bekerja dengan sportif.
"Tapi ternyata lebih enak karena lebih terukur dan lebih sportif," ujar Mahfud.
"Saya selalu bercerita dua hal, waktu saya jadi Menhan itu untuk pembaruan kan harus pernyataan personel, harus ada dirjen, sekjen yang diganti."
• Indy Rahmawati Kaget Tahu Rutinitas Harian Mahfud MD, Bangun Pukul 3 Pagi Lalu Urus Seabrek Keluhan
Kala itu, Mahfud mengaku sempat kebingungan saat harus mengganti sejumlah menteri dengan warga sipil.
Mahfud mengaku khwatir jika para jenderal itu tak terima jika jabatannya diisi oleh warga sipil.
"Saya masukkan beberapa orang sipil ya, dari 12 orang saya masukkan 5 orang sipil," jelas Mahfud.
"Ya itu dia yang saya bayangkan gimana caranya saya mengganti, ini kan jenderal semua."
Namun, ternyata dugaan Mahfud kala itu salah.
Para jenderal itu justru disebutnya sangat menghormati keputusannya.
"Tetapi sesudah saya konsultasi dengan presiden ternyata cocok ya saya panggil satu-satu," kata Mahfud.
"Bayangan saya ini 'Dia ngelawan', tapi kan semua orang punya hak untuk tetap menjabat di situ sampai selesai."
"Tapi enggak," imbunnya.
• Mahfud MD Dinilai Terlalu Campuri Semua Urusan, Wartawan Senior Ilham Bintang: Suka Cari Panggung
Simak video berikut ini menit ke-24.15:
Tak Usah Takut Corona
Pada kesempatan itu, sebelumnya Mahfud MD angkat bicara soal kepanikan yang timbul akibat mewabahnya Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menilai ada sejumlah pihak yang justru memanfaatkan wabah virus dengan nama lain Covid-19 itu.
Padahal, menurutnya kepanikan yang timbul itu justru lebih berbahaya ketimbang Virus Corona.
• Waspada, Data Baru Amerika Serikat Sebut Milenial Berisiko Besar Tertular Virus Corona Covid-19
"Kepanikan itu timbul karena pertama orang memang panik, yang kedua memang ada orang yang mengambil kesempatan dari itu," kata Mahfud.
"Bikin isu yang gawat-gawat gitu, lalu orang mborong mie, borong minyak goreng, kan gitu kan. Apalagi masker."
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan langsung bertindak cepat setelah melihat kepanikan yang timbul akibat Corona.
Lebih lanjut, ia menyebut kepanikan itu justru lebih berbahaya ketimbang serangan Corona.
"Ya itu, panik, kan besoknya presiden langsung rapat itu bahwa kita tidak usah takut pada Corona," jelas Mahfud.
"Karena yang lebih berbahaya itu adalah kepanikan itu sendiri."
Meskipun kini pemerintah tengah berusaha menangani, munculnya Virus Corona di Indonesia bisa mengancam keamanan nasional.
• Viral Foto Biaya Tes Virus Corona Capai Jutaan Rupiah, Dirut RS Unair Membantah dan Beri Penjelasan
Namun, Mahfud tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menaati kebijakan pemerintah terkait penanganan Corona.
"Enggak, enggak (mengancam) sampai situ sebetulnya. Keamanan aja, dalam arti ya ketertiban masyarakat, bukan kriminil konvensional," ujar Mahfud.
"Kalau orang panik itu akan mengganggu keamanan juga."
Lantas, Mahfud pun membeberkan arahan Jokowi kepada para menteri dalam menyikapi wabah Corona.
Ia menjelaskan, Jokowi melarang semua menteri berbicara terlalu jauh soal penanganan serta perkembangan informasi wabah Corona di Indonesia.
"Ya sama dengan yang diarahkan presiden, setiap kementerian, setiap menteri jangan bicara sendiri soal Corona kalau menyangkut soal penanganan," kata Mahfud.
"Kalau menyangkut soal kehati-hatian ya boleh aja bicara, tapi menyangkut penanganannya, jumlah penyakitnya, jumlah yang terkena, tempatnya di mana, bagaimana menanganinya."
Sebab, menurutnya pembahasan soal Corona merupakan kewenangan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
"Itu urusan Menteri Kesehatan," pungkasnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)