Terkini Daerah
Pulang Studi Banding dari Lombok, Sejumlah Anggota DPRD Blora Enggan Diperiksa Kesehatannya
Beberapa anggota DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tak terima saat hendak diperiksa kesehatannya oleh tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Beberapa anggota DPRD Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tak terima saat hendak diperiksa kesehatannya oleh tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora sepulang dari kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Peristiwa itu terjadi di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/3/2020) malam.
Dilansir oleh Kompas.com, pemeriksaan tersebut dilakukan sebagai upaya preventif terhadap wabah Covid-19.
• 3 PDP Virus Corona yang Dirawat di Rumah Sakit Paru Salatiga Dinyatakan Negatif
• Lakukan Kunjungan Kerja ke Lombok, Anggota DPRD Blora Diminta Periksa Kesehatan
Bukannya merespons dengan baik, para anggota Dewan tersebut justru menolak untuk dicek kesehatannya.
Video berisi aksi tak pantas sejumlah anggota DPRD Kabupaten Blora tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh warga.
Satu di antaranya dalam akun Facebook "Opini Blora" yang telah mendapat beragam respons dari warganet.
Dalam video amatir berdurasi 2 menit tersebut, terlihat jelas seorang anggota DPRD Kabupaten Blora, WR, meluapkan emosinya di hadapan tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.
Anggota Dewan yang mengenakan topi serta baju biru tersebut nampak membentak seorang anggota tim medis tersebut sambil menanyakan surat perintah tugas tim medis.
"Kamu pejabat enggak? SOP-nya mana? Surat tugasnya mana? Kita DPR, bukan anak gembala. Pakai aturan. Pakai undang-undang," ujarnya dengan nada tinggi.
"Perintah dari mana, Pak?" sahut anggota DPRD Blora yang lain.
Tim Dinkes Kabupaten Blora itu pun hanya bisa diam melihat tingkah sang anggota dewan.
"Ada undang-undangnya. Kita tugas dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan TKW kita. Mana surat tugasnya. Kita DPR kunjungan ada undang-undangnya. Bukan teroris, bukan nganu," bentak WR.
• Kondisi Terkini 5 ODP dan 1 PDP terkait Virus Corona di RSUD dr Soedomo Trenggalek
WR menilai, dirinya dan rekan-rekannya tak perlu dilakukan tes kesehatan karena baru bertugas di dalam negeri.
Beda halnya jika mereka bertugas di luar negeri.
WR juga berujar ia dan rekannya tak mau diperiksa kesehatannya di tempat tersebut.
Mereka menginginkan untuk dilakukan pemeriksaan di rumah sakit.
"Kita siap diperiksa di mana saja. Enggak ada surat tugasnya, ayo ke rumah sakit," bentaknya.
"Iya, Pak," tutur salah seorang tim medis Dinkes Kabupaten Blora.
Tak hanya dirinya saja yang emosi, seorang anggota dewan lainnya bahkan memanasi-manasi dengan meminta Bupati Blora untuk turut diperiksa.
"Njajal Bupatine sesuk prikso (Coba Bupatinya besok periksa)," teriaknya.
Mendengar hal itu, WR pun kembali memanas di hadapan tim medis Dinkes Kabupaten Blora.
"Oh iya, saya tanya, jikalau masyarakat dari luar kota masuk ke Blora diperiksa, berarti setiap malam kamu memberhentikan bus luar kota ya? Terus Bupati sekeluarga ke Yogyakarta kamu periksa enggak? Terus Wakil Bupati sekeluarga ke Jakarta kamu periksa enggak?" ujar WR lagi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan, para anggota DPRD Kabupaten Blora meminta pindah lokasi ke RSUD Cepu.
Namun, ketika rombongan tim medis Dinkes Kabupaten Blora menunggu di halaman depan RSUD Cepu, bus pengangkut anggota Dewan tidak kunjung datang.
Kendati demikian, 14 orang dari rombongan tersebut kini sudah diperiksa dan hasilnya normal.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan Permukiman (P3PLP) Dinkes Blora, Edi Sucipto.
Edi menambahkan pihaknya siap mendatangi rumah rombongan yang datang dari Lombok tersebut untukmelakukan pemeriksaan kesehatan.
"Meski demikian, kami sudah memeriksa 14 orang yang datang dari Lombok. Hasilnya aman, suhu tubuh normal. Untuk yang belum diperiksa, kami akan datangi ke rumahnya masing-masing," kata Edi.
Sebagaimana diketahui, kunjungan kerja anggota DPRD Kabupaten Blora ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, dilaksanakan selama empat hari terhitung sejak Senin (16/3/2020).
Dari 45 anggota di DPRD Blora, 37 anggota ikut kunjungan kerja ke Lombok.
Beberapa di antaranya mengajak istri dan anaknya.
Tujuan DPRD Kabupaten Blora untuk studi banding alat kelengkapan dewan (AKD) non-komisi.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pulang Kunker dari Lombok, Anggota DPRD Blora Marah Tolak Cek Kesehatan"