Virus Corona
Positif Virus Corona, Bima Arya Mengaku Hanya Alami Batuk Kecil, Beri Pesan untuk Warga Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya telah dinyatakan positif terjangkit Virus Corona. Mengaku tidak ada gejala siginifkikan, hanya batuk-batuk ringan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Bogor, Bima Arya telah dinyatakan positif terjangkit Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Bima Arya mengatakan kepastian tersebut diketahui setelah mendapat dikabari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berdasarkan hasil tes yang sudah dilakoni dua hari sebelumnya.
Namun, Bima Arya mengaku tidak menemukan ada gejala-gejala yang signifikan.
Bina Arya mengatakan hanya mengalami batuk-batuk ringan.
• Viral Foto-foto Perawat Kelelahan Hadapi Pasien Corona, Dokter Paru: Pertarungan Ini Kapan Selesai
Meski begitu, berdasarkan video unggahan di akun Intagram pribadinya, Bima Arya menegaskan akan tetap mengikuti protokol dan prosedur yang diberikan oleh RSUD Kota Bogor.
Termasuk juga harus mengisolasi diri.
"Saya dinyatakan positif, tentu walau tidak ada gejala-gejala yang signifikan, hanya batuk-batuk kecil, tetapi saya memutuskan untuk mengikuti semua protokol dan prosedur, menjalani isolasi diri," ujar Bima Arya.
"Dan percaya sepenuhnya kepada RSUD Kota Bogor untuk menangani ini," imbuhnya.
Selain itu, Bima Arya berpesan dan mengimbau kepada semua warganya untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Terutama tetap menjaga kesehatan dan membatasi interaksi sosial, seperti yang sudah dianjurkan oleh pemerintah.
"Saya mengimbau kepada seluruh warga Bogor untuk betul-betul menjaga kesehatan, berhati-hati, jaga jarak dan jaga diri," jelasnya.
"Tidak usah bepergian keluar rumah apabila betul-betul tidak mendesak."
Sementara itu untuk menggantikan tugasnya selama menjalani karantina, Bima Arya memasrahkan semuanya kepada Wakil Wali Kota, Dedie A Rachim beserta seluruh jajarannya.
Dirinya berharap ikhtiar dari Pemkot Bogor untuk melawan penyebaran Virus Corona terus dilanjutkan dan bisa bekerja secara maksimal.
"Saya juga mempercayakan penganganan dari Covid-19 di Kota Bogor kepada wali kota Kang Dedie beserta jajaran pemkot yang akan terus bekerja secara maksimal memastikan ikhtiar kita untuk menangani Covid-19 di bogor secara maksimal," kata Bima Arya.
• Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Virus Corona, Ini Jejak Terakhir Lokasi yang Dikunjungi
Tak hanya itu, Bima Arya kemudian mengingatkan kepada seluruh warga Bogor untuk mewaspadai penyebaran Covid-19 yang bisa menyasar siapa saja yang melakukan kontak langsung.
Meski begitu, Bima Arya memastikan jika Virus Corona merupakan virus yang bisa disembuhkan.
Maka dari itu, ia minta semuanya tetap tenang menghadapi situasi ini.
"Warga Bogor covid-19 ini bisa mengenai siapa saja, tetapi juga sudah banyak yang sembuh dari virus ini," ungkapnya.
"Jadi tetap optimis namun tetap selalu hati-hati, jaga jaga dan jaga jarak," tutup Bima Arya.
Curhatan Dokter RSUP Persahabatan Tangani Pasien Corona: Ibarat Perang Dunia Ketiga
Dokter Paru RSUP Persahabatan, dr. Mia Elhisdsi mengungkapkan bagaimana kesannya dalam menangani pasien kasus Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, dari acara Rosi yang tayangan di Youtube KompasTV, kamis (19/3/2020), dr. Mia Elhisdi mengibaratkan kondisi yang dialami oleh negara di seluruh belahan di dunia, termasuk Indonesia seperti sedang menghadapi perang dunia ketiga.
Khususunya ditujukan kepada tim medis yang bisa dikatakan maju paling depan dalam memerangi penyebaran Virus Corona.
Bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya.

• UPDATE Jumlah Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Dikoreksi, Kini Jadi 308 Kasus
"Sepertinya dunia ini sedang berasama-sama berjuang melawan Covid-19," ujar dr. Mia Elhisdi.
"Jadi ini ibaratnya perang dunia ketiga dan kami sebagai tenaga kesehatan itu sebagai garda terdepannya," ungkapnya.
Selain itu, dr. Mia Elhisdi mengaku mempunyai dua sisi baik dan buruk saat menjadi tenaga medis yang menangani Covid-19.
Sisi baiknya yaitu mendapatkan pengormatan tinggi dari semua masyarakat maupun pemerintah.
Sedangkan sisi buruknya jelas pada risiko yang akan diterima, yaitu bisa ikut terpapar Virus Corona.
"Jadi yang berbeda adalah bebannya, jadi kita betul-betul merasa itu amanah yang sangat berat, tapi di satu sisi kita merasa itu suatu kehormatan," jelasnya.
"Di mana kita merasa lebih dihormati dan lebih merasa dibutuhkan," sambung dr. Mia Elhisdi.
"Di satu sisi kita merasakan sesuatu yang inside-nya begitu."
Tidak hanya itu, berbeda dengan masyarakat yang diimbau untuk menerapkan social distanching, sedangkan untuk tim medis justru dituntut untuk berkontak langsung dengan pasien positif Virus Corona.
Termasuk juga dengan para pekerja lain yang dianjurkan untuk bekerja di rumah, namun juga tidak berlaku untuk tim medis, selain itu juga pekerja pelayanan publik lainnya.
• 3 Anggota Keluraga Tewas karena Corona, 4 Orang Lain Terinfeksi setelah Makan Bersama
"Dan suka dukanya juga lebih kuat sepertinya, seperti kita tahu masyarakat dalam menghadapi Corona ini justru dihimbau untuk social distanching menjaga jarak, kemudian working form home dan lain sebagainya" bebernya.
"Tetapi justru tenaga kesehatan, kami setiap hari justru dengan sadar dengan sengaja mendatangi pasien yang positif Corona."
Dirinya mewakili para tenaga medis lain mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin dalam menangani pasien Virus Corona.
"Kita tangani, kita kontak, kita sapa, kita periksa bagaimana keadannya, dan lain sebagainya, memang seperti itu," kata dr. Mia Elhisdi.
Sementara itu, sisi lainnya lagi yaitu waktu untuk berkumpul dengan keluarga menjadi berkurang.
Ditambah lagi, para tenaga medis merasa ada yang dikhawatirkan ketika bertemu dengan keluarga di rumah, karena justru bisa beresiko tertular Virus Corona.
"Padahal di sisi yang lain kita juga manusia kita mempunyai keluarga di rumah, kita punya risiko tinggi untuk tertular" ungkapnya.
"Kalau kita positif kan keluarga di rumah juga berisiko juga positif."
"Hal itulah sisi yang lebih berbeda dengan penanganan-penanganan kasus emergency lainnya," pungkasnya.
Simak videonya:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)