Breaking News:

Virus Corona

PENGAKUAN Orang Sehat Pertama Rela Disuntik Covid-19 untuk Uji Vaksin: Kesempatan Melakukan Sesuatu

Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health/NIH) sebut uji coba itu akan melibatkan 45 relawan dewasa yang sehat usia 18-55 tahun.

Editor: Lailatun Niqmah
YouTube/APTN/KompasTV
Orang Sehat Pertama Rela Disuntik Covid-19 untuk Uji Vaksin 

TRIBUNWOW.COM - Pejabat kesehatan AS mengatakan percobaan pertama pada manusia untuk menguji vaksin Virus Corona jenis baru atau COVID-19 telah dimulai, sementara para ilmuwan berlomba untuk menemukan perawatan untuk pandemi ini.

Para ilmuwan di Kaiser Permanente Washington Research Institute di Seattle memberikan vaksinasi pertama, Senin(16/3/2020), kepada sekelompok kecil orang sehat.

Institut Kesehatan Nasional AS (National Institutes of Health/NIH) mengatakan uji coba itu akan melibatkan 45 relawan dewasa yang sehat dan berusia 18 hingga 55 tahun.

Anggota DPRD Blora Marah dan Tolak Cek Kesehatan seusai Kunker dari Lombok: Kamu Pejabat Enggak?

Mereka akan diberikan vaksin percobaan selama periode enam minggu.

"Ini adalah kesempatan luar biasa bagi saya untuk melakukan sesuatu," kata Jennifer Haller, salah seorang relawan dalam uji coba dari Seattle, kepada Associated Press.

Haller, yang berusia 43 tahun, mengatakan kedua anaknya yang dalam usia remaja "menanggapi positif" peran sertanya dalam uji coba ini.

Vaksin tersebut dikembangkan oleh para ilmuwan di NIH dan perusahaan bioteknologi Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.

Vaksin itu merupakan salah satu studi dari banyak vaksin percobaan, yang akan berlangsung di seluruh dunia dalam beberapa bulan mendatang, untuk berupaya menemukan cara untuk melindungi orang terhadap COVID-19.

Para ilmuwan mengatakan vaksin kemungkinan tidak akan tersedia secara massal hingga 12-18 bulan lagi.

Pasalnya, semua vaksin potensial harus melalui beberapa tahap pengujian untuk membuktikan vaksin-vaksin tersebut berhasil dan aman.

Meskipun membutuhkan waktu, Anthony Fauci, pimpinan penyakit menular di NIH, dalam sebuah pernyataan Senin mengatakan "Menemukan vaksin yang aman dan efektif untuk mencegah infeksi dengan SARS-CoV-2 merupakan prioritas kesehatan masyarakat yang mendesak".

Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Virus Corona, Ini Jejak Terakhir Lokasi yang Dikunjungi

Kapan Hasilnya Bisa Digunakan?

Dilansir TribunWow.com, vaksin Virus Corona tersebut diberi kode mRNA-1273.

mRNA-1273 dikembangkan oleh para ilmuwan dari National Institusi of Health (NIH) AS di perusahaan bioteknologi Moderna yang berbasis di Cambridge Massachusetts.

Kepala Studi Kaiser Permanente, Lisa Jackson menjelaskan percobaan vaksin Virus Corona berjalan lancar.

Lisa Jackson mengungkapkan ada tiga hal yang menjadi perhatian dalam uji coba tersebut.

Mulai dari memastikan keamanan bagi para relawan, juga melihat bagaimana reaksi yang dihasilkan oleh vaksin tersebut.

"Yang pertama kami ingin percobaan ini aman," ujar Lisa Jackson.

"Yang kedua kami melihat respons imunitas, khususnya antibodi yang bisa dihasilkan dari injeksi vaksin ini," imbuhnya.

Dikabarkan sebelumnya ada 45 orang yang bersedia menjadi relawan untuk uji coba vaksin virus dengan nama lain Covid-19.

Dari 45 relawan itu hanya cukup disuntikan vaksin ini dan akan dilihat bagaimana responsnya.

FAKTA BARU Dokter Positif Covid-19 di Medan, Hasil Lab Belum Keluar saat Meninggal Dunia

UPDATE Covid-19 di Indonesia: Pasien Positif Tambah 81 Orang hingga Pemerintah Siapkan Rapid Test

"Para sukarelawan ini mengikuti uji coba dengan disuntikan vaksin yang belum pernah diberikan kepada manusia," jelasnya.

Namun meski begitu, vaksin tersebut belum bisa digunakan dalam waktu dekat.

Perwakilan National Institutes of Health, Anthony Fauci mengatakan masih akan memantau lebih dulu para relawan tadi dan juga memastikan keamanannya untuk manusia.

Dirinya memperkirakan vaksin tersebut baru bisa digunakan dalam kurun waktu antara satu sampai satu setengah tahun.

"Jadi meskipun ini adalah uji coba yang tercepat yang pernah kami lakukan, dari beberapa virus yang pernah ada, vaksin ini masih belum bisa digunakan untuk epidemi corona," kata Anthony Fauci.

"Karena kami harus benar-benar menunggu sekitar satu tahun hingga satu setengah tahun," jelasnya.

Simak videonya:

Achmad Yurianto Prediksi Lonjakan Besar Pasien Positif Corona di Indonesia

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kenaikan pasien positif COVID-19 dalam jumlah yang cukup besar.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengadakan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).

Lonjakan pasien positif COVID-19 dijelaskan Yuri, terjadi karena sejumlah hal, mulai dari hasil tracing pemerintah, hingga kesadaran masyarakat Indonesia.

"Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya," kata Yuri dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020).

Yuri lalu menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan naiknya jumlah pasien positif COVID-19, di antaranya adalah hasil dari melacak kontak pasien positif COVID-19, dan kesadaran dari masyarakat.

"Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan," kata Yuri.

"Kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilaksanakan, sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka juga harus waspada."

Yuri mengatakan semakin naiknya tingkat kewaspadaan dan kesadaran pemerintah, maka mereka semakin memerhatikan kondisi kesehatan tubuh mereka.

Ia menambahkan tidak semua pasien yang melakukan kontak akan dilakukan pemeriksaan swab.

Pemeriksaan swab, nantinya hanya akan dilakukan terhadap pasien tertentu sesuai pertimbangan dokter.

Salah satu pertimbagannya adalah intensitas kontak dengan pasien positif COVID-19.

"Beberapa yang kemudian merasa memiliki kontak dekat, dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan, melaksanakan konsultasi kepada dokter, di berbagai rumah sakit, dan di antara mereka tentunya ada yang diputuskan oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan swab," papar Yuri.

Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Virus Corona, Ini Jejak Terakhir Lokasi yang Dikunjungi

Kota Tangerang Tetap Adakan Salat Jumat di Tengah Virus Corona, Achmad Chaerudin: Belum Zona Merah

Yuri menegaskan karena kunci penanganan COVID-19 ada di masyarakat, maka pemerintah akan terus melakukan edukasi soal penanganan virus asal Wuhan, Hubei, China itu.

"Seluruhnya akan kita edukasi, paling tidak untuk memahami COVID-19 ini apa, bagaimana menularnya, dan bagaimana mencegahnya," jelasnya.

"Mereka akan tahu betul apa yang harus dilakukan, mana kala merasa badannya tidak enak, atau merasa ada sesuatu yang mengganggu pada aspek kesehatannya," tandasnya.

(VOAIndonesia/TribunWow.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di VOAIndonesia.com dengan judul "Uji Coba Vaksin COVID-19 Pertama pada Manusia Dimulai di Seattle"

Tags:
Virus CoronaAmerika SerikatCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved