Virus Corona
Apakah Dettol Bisa Bunuh Virus Corona seperti yang Tercantum di Kemasan? Ini Faktanya
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan munculnya produk Dettol yang diduga dapat membunuh virus corona. Bernarkah?
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Virus Corona yang tengah menyebar di seluruh dunia, membuat masyarakat merasa was-was akan pandemi yang bernama Covid-19 ini.
Bagaimana tidak, saat ini Virus Corona telah tercatat adanya 244.979 kasus yang terdeteksi.
Kematian akibat Virus Corona ini telah mencapai 10.035 pasien dan yang sembuh dari Covid-19 ada 87.408 orang.
• PENGAKUAN Orang Sehat Pertama Rela Disuntik Covid-19 untuk Uji Vaksin: Kesempatan Melakukan Sesuatu
Italia menjadi negara dengan total kematian akibat Virus Corona tertinggi, yakni 3.405 jiwa.
Sementara China, tercatat ada 3.245 jiwa yang tewas akibat Virus Corona tersebut.
Baru-baru ini, media sosial dihebohkan munculnya produk Dettol yang diduga dapat membunuh Virus Corona.
Hal itu dikarenakan penyanyi sekaligus penulis lagu Boy George mengunggah foto produk Dettol yang bertuliskan 'terbukti efektif melawan berbagai kuman'.
Dalam keterangan produk unggahan Boy George ini, bertuliskan 'dapat membunuh Influenza Tipe A H1N1, Virus Corona Manusia dan RSV'.
"Virus Corona tidak begitu baru? Baca botol Dettol lama!" tulis Boy George dalam akun Twitter @BoyGeorge.

Akibat unggahan ini, warganet pun antusias menanggapi cuitan Boy George karena mengetahui produk Dettol dapat membunuh Virus Corona.
Akan tetapi, Dettol UK telah memberikan pernyataan untuk menghentikan rumor Dettol dapat membunuh Virus Corona.
Dalam pernyataan yang dibuat di akun Facebook Dettol UK, pihak Dettol menyatakan mereka belum dapat mengonfirmasi tingkat efektivitas produk mereka terhadap Virus Corona.
Meski begitu, Dettol menyatakan produk mereka telah diuji terhadap Virus Corona lain, seperti MERS dan SARS dan terbukti efektif.
Berikut pernyataan Dettol UK:
"RB telah menyadari spekulasi tentang produk Dettol dan novel coronavirus 2019-nCoV. Karena ini adalah wabah yang muncul, RB, seperti semua produsen, belum memiliki akses ke virus baru (2019-nCoV) untuk pengujian dan, sebagai hasilnya, belum dalam posisi untuk mengonfirmasi tingkat efektivitas terhadap strain baru.