Cerita Selebriti
Anang Hermansyah Ungkap Harapan pada Pemerintah soal Virus Corona, Ashanty Contohkan Warga Cianjur
Pasangan musisi Anang Hermansyah dan Ashanty mengungkapkan harapan kepada Pemerintah Indonesia terkait Virus Corona.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pasangan musisi Anang Hermansyah dan Ashanty mengungkapkan harapan kepada pemerintah Indonesia terkait Virus Corona.
Hal tersebut Anang Hermansyah dan Ahsanty sampaikan melalui kanal YouTube The Hermansyah A6 pada Kamis (19/3/2020).
Anang Hermansyah terlebih dahulu menjelaskan keinginannya pada pemerintah.

• Seusai Rayakan Ultah, Anang Hermansyah Unggah Momen Mesra Raffi Ahmad dan Nagita: Luar Biasa
Musisi 51 tahun itu berharap pemerintah bisa memberikan informasi yang jelas tentang Virus Corona.
Terutama dengan perkembangan dalam hal apapun tentang Virus Corona.
Mengingat penyebaran Virus Corona di Indonesia terus meningkat.
Bahkan dalam kurun waktu satu minggu sudah ada 170 lebih yang positif Virus Corona.
Selain itu Anang Hermansyah ingin pemerintah tak terlambat dalam memberikan informasi.
Pasalnya keterlambatan tersebut nantinya berdampak pada kesiapan masyarakat Indonesia menghadapi Virus Corona.
"Harapannya tolong pada pemerintah baik daerah atau pusat, tolong informasinya harus jelas, apa sih yang diterima oleh pemerintah harus sampai ke masyarakat yang sama," kata Anang Hermansyah.
"Jangan justru pemerintah tahu duluan hal yang ini kita enggak siap atau kita dibikin gagap menghadapi kenyataan yang tahu-tahu sudah parah," tandasnya.
• Pamer Momen Ulang Tahun Anang Hermansyah yang ke-51, Ashanty Minta Maaf hingga Ucap Kata Mesra Ini
Tak berhenti di situ saja Ashanty juga menceritakan kabar tentang seorang warga yang meninggal karena Virus Corona.
Sebelumnya pemerintah sempat menyangkal bahwa lelaki tersebut meninggal karena Virus Corona.
Namun pada akhirnya setelah keluarganya terpapar Virus Corona, pemerintah baru menyadari bahwa penyebabnya karena Virus Corona.
"Buktinya yang di Cianjur dibilang meninggalnya bukan karena Corona katanya hoaks," kata Ashanty.
"Tahu-tahu terkahir sudah meninggal orangnya, karena istri dan anaknya kena baru dibilang Corona," imbuhnya.
Lihat videonya dari menit ke 08:40:
• Aurel Hermansyah Cerita Pengalaman Pahit saat Tinggal di Ruko dengan Anang: Kami Benar-benar Down
Achmad Yurianto Sebut Banyak Kasus Belum Terdeteksi
Jumlah pasien positif terjangkit Virus Corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.
Sampai Rabu (18/3/2020) malam, jumlah pasien yang dinyatakan positif menderita virus tersebut mencapai 227 orang.
Kasus positif Virus Corona ditemukan paling banyak muncul di wilayah DKI Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan terkait upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani penyebaran virus tersebut.
Persiapan itu termasuk menambah daftar rumah sakit rujukan yang dapat menerima pasien terjangkit Virus Corona.
Sejauh ini sudah ada 132 rumah sakit yang siap menangani kasus virus yang menyerang organ pernapasan manusia ini.
Menurud Achmad Yurianto, hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Fasilitas kesehatan yang disiapkan meliputi rumah sakit milik TNI, Polri, dan BUMN.
“Sesuai dengan arahan yang disampaikan oleh presiden bahwa 109 RS milik TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS BUMN sudah siap untuk melaksanakan perawatan penderita Covid-19,” kata Achmad Yurianto, dikutip dari laman resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id, Selasa (17/3/2020).

Satu rumah sakit milik BUMN, yakni RS Pertamina, menyediakan seluruh ruangannya untuk menampung pasien kasus Virus Corona.
Yurianto menjelaskan penambahan rumah sakit rujukan itu mempertimbangkan jumlah pasien yang terus bertambah.
Ia menduga satu penyebab jumlah pasien meningkat tajam adalah karena tingkat mobilitas yang tinggi di wilayah DKI Jakarta.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengimbau agar masyarakat mengurangi kegiatan di luar ruangan agar meminimalisasi interaksi dengan orang lain.
Virus asal Wuhan, China tersebut diketahui mudah menular antarmanusia melalui kontak langsung.
“Dari 172 ini terbanyak di DKI. Kita maklumi bahwa pintu gerbang masuk (orang dari berbagai daerah) ke DKI cukup besar," jelas Yurianto.
• Anies Ungkap Pasien Pemantauan Virus Corona di Jakarta Capai 862 Orang: Covid-19 di Antara Kita
"Kemudian mobilitas penduduk sangat tinggi, dan kemungkinan terjadinya kontak dari kasus-kasus positif yang kita dapatkan juga cukup besar,” lanjut dia.
Penelusuran kontak pasien positif juga perlu dilakukan mengingat mudahnya virus tersebut menular.
Yurianto menjelaskan masih banyak kasus terduga penderita Virus Corona yang belum terdeteksi.
Pasalnya masa inkubasi virus terjadi selama 14 hari.
Selama masa itu pula, terduga penderita Virus Corona dapat menularkan ke orang lain.
“Dari seluruh kasus ini sudah barang tentu yang kita curigai tidak seluruhnya kami rawat di RS," kata Yurianto.
Ia lalu mengimbau agar masyarakat secara sadar melakukan karantina diri dengan tetap tinggal di rumah dan membatasi interaksi langsung dengan orang lain.
"172 pasien adalah kasus yang dirawat di RS, sementara ada puluhan lagi yang hasilnya masih negatif tapi gejalanya tidak terlalu berat kami minta melakukan self isolated (karantina diri) di rumah,” tutupnya. (TribunWow.com/Khistian TR/Brigitta)