Breaking News:

Virus Corona

Di Mata Najwa, Anies Baswedan Ungkap Kesulitan Jakarta Hadapi Corona: Tidak Ringan, Tidak Sederhana

Anies Baswedan menjelaskan mengapa situasi Jakarta sangat berpengaruh dalam penanganan Virus Corona (COVID-19)

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
facebook/@OfficialTRANS7
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Mata Najwa, Rabu (18/3/2020). Anies Baswedan menjelaskan mengapa situasi Jakarta sangat berpengaruh dalam penanganan Virus Corona (COVID-19) 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah telah mengumumkan bahwa Jakarta adalah daerah paling parah yang terdampak wabah Virus Corona (COVID-19).

Diketahui angka pasien positif, dan angka kematian COVID-19 paling tinggi berada di Jakarta.

Menanggapi data tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjukkan sejumlah persoalan yang menyebabkan potensi COVID-19 di ibu kota begitu tinggi.

Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, tampak lengang di hari ke-3 pemberlakuan imbauan bekerja di rumah dan belajar di rumah, Rabu (18/3/2020). Sampai hari ini pemerintah mengumumkan 227 kasus postif corona terjadi di Indonesia (termasuk yang dinyatakan sembuh), dengan 19 diantaranya meninggal dunia. Warta Kota/Alex Suban
Jalan Jenderal Sudirman di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, tampak lengang di hari ke-3 pemberlakuan imbauan bekerja di rumah dan belajar di rumah, Rabu (18/3/2020). Sampai hari ini pemerintah mengumumkan 227 kasus postif corona terjadi di Indonesia (termasuk yang dinyatakan sembuh), dengan 19 diantaranya meninggal dunia. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

Gubernur Kaltim Isran Noor Bantah Tak Patuhi Jokowi soal Lockdown Corona: Media Ini Suka Ngadu-ngadu

Dikutip dari acara Mata Najwa, Rabu (18/3/2020), awalnya Anies menjelaskan bahwa penanganan COVID-19 di Jakarta bukan lah hal yang mudah.

"Situasi potensi yang dihadapi Jakarta ini tidak ringan, tidak sederhana," katanya.

Anies lalu menunjukkan sejumlah faktor yang menyebabkan sulitnya penanganan COVID-19 di Jakarta.

"Di sini pergerakan orang begitu intensif, lalu lintas lewat kendaraan umum, kegiatan di sekolah, kegiatan di perkantoran, di tempat hiburan, itu luar biasa tinggi," paparnya.

Anies mengatakan kunci penanganan COVID-19 adalah pembatasan mobilitas masyarakat.

"Karenanya pembatasan pergerakan itu penting, tapi itu bukan kewenangan kami," katanya.

Selama ini upaya yang telah dilakukan oleh Anies adalah mengkampanyekan menjaga jarak sosial atau social distancing.

"Karena itu yang kita lakukan adalah mengkampanyekan tentang social distancing," ujarnya.

Anies lalu menjelaskan beberapa contoh nyata dari seruan social distancing yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni penutupan sekolah, acara car free day, tempat wisata.

Kemudian melakukan kampanye social distancing melalui kecamatan, hingga ke RT, RW.

Anies merasa apabila kontak antar manusia dapat dikurangi, maka penyebaran COVID-19 dapat diminamilisir.

"Kampanye social distancing ini menjadi penting, karena kita tahu dari data yang kita miliki, ketika orang berinteraksi, bersentuhan, kemungkinan tertularnya meningkat sangat tinggi," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanJakartaVirus Corona
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved