Breaking News:

Virus Corona

Blak-blakan, Ketua Ikatan Dokter Anak Ungkap Masalah Virus Corona Tak Transparan: Ini Membahayakan

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Aman Bhakti Pulungan mengaku bahwa penanganan Virus Corona di Indonesia tidak transparan.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
Capture YouTube Najwa Shihab
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Aman Bhakti Pulungan mengaku bahwa penanganan Virus Corona di Indonesia tidak transparan. 

"Yang kedua kami tidak dikasih senjata yang lengkap inilah perang yang harus kami lakukan, semua dokter dan Tenaga Kesehatan yang ada. " sambungnya.

Kemudian, Najwa Shihab tertarik untuk mengetahui maksud Aman yang menyebut penanganan Virus Corona tidak transparan.

Padahal selama ini diketahui, pemerintah setiap hari melakukan konferensi pers untuk mengungkap jumlah positif dan meninggal akibat Covid-19.

Minta Semua Perdebatan soal Virus Corona Dihentikan, Ketua Gugus Tugas: Waktunya Meyakinkan Warga

"Dokter Aman ketika Anda bilang datanya tidak transparan, data yang seperti apa? Karena setiap hari yang kita lihat ada konferensi pers jumlah yang meninggal, jumlah yang postitif menyebutkan daerahnya di mana saja."

"Apakah konferensi pers itu tidak cukup terbuka, atau angka-angkanya Anda ragukan?," tanya Aman.

Aman menegaskan, bukan itu yang dimaksud.

"Jadi begini kita tidak meminta data itu dibuka ke publik ini sakit, tidak," ucap Aman.

Yang ia maksudkan adalah seharusnya dokter dan tenaga kesehatan harus diberi tahu secara langsung status kesehatan orang yang dicek Virus Corona.

Pasalnya, selama ini tenaga kesehatan tidak diberi tahu status pasien yang sempat dalam pengawasan

"Kita sebagai dokter yang merawat kita harus tahu dan real time."

"Sekarang ada orang dalam pengawasan atau suspect, misalnya saya merawat satu pasien, pasien ini dalam pengawasan setelah itu misalnya pasien ini kita rujuk ke rumah sakit rujukan yang ada setelah itu tidak tahu hasilnya," jelasnya.

Padahal saat menangani suatu kasus pengawasan dan jika orang itu ternyata positif, maka tenaga kesehatan yang menangani pasien itu bisa menjadi pembawa virus ke keluarganya atau orang lain.

Pasien Positif Corona yang Meninggal di Medan Ternyata Seorang Dokter, Ini Riwayat Perjalanannya

"Nanti ada berapa orang semua orang yang terkait, saya dengan temen saya, ahli radiologi, nanti ada ahli lab dan lain-lainnya dan perawat."

"Nah setelah itu mungkin tiga hari hasilnya toh kalau kita diberi tahu jalanlah kita semua ini, kita bisa menjadi carrier (pembawa virus), ini kan jadi membahayakan jadinya," kata dia.

Lalu, jika memang pasien pengawasan itu akhirnya dinyatakan positif Virus Corona, maka tenaga kesehatan terkait bisa mengisolasi diri selama 14 hari.

Halaman
1234
Tags:
Virus CoronaIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)Najwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved