Breaking News:

Kalimantan Timur Ibu Kota Baru

Ketimbang Jadi Bos Ibu Kota Baru, Djarot Saiful Minta Ahok Tetap di Pertamina: 2024 Masih Panjang

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat angkat bicara soal wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bos ibu kota baru.

YouTube KompasTV
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (16/3/2020). Ia angkat bicara soal wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bos ibu kota baru. 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bos ibu kota baru.

Dilansir TribunWow.com, Djarot menyebut pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimatan masih terlalu jauh untuk diperdebatkan saat ini.

Karena itu, ia meminta Ahok untuk terlebih dulu fokus memimpin Pertamina.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat dalam channel YouTube Kompas TV, Senin (16/3/2020).
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dalam channel YouTube Kompas TV, Senin (16/3/2020). (YouTube KompasTV)

 Said Didu Ungkap Perbedaan Ahok dan Jusuf Kalla yang Sama Dikenal Pendobrak: Bukan Langgar Aturan

 Bukan Ahok, Ini Sosok yang Disebut Tjipta Lesmana di Peringkat Tertinggi Jadi Pemimpin Ibu Kota Baru

Pernyataan tersebut disampaikan Djarot melalui tayangan YouTube Kompas TV, Senin (16/3/2020).

Mulanya, Djarot menyinggung kandidat lainnya yang digadang-gadang akan jadi bos ibu kota baru.

Ia pun menyebut nama Bupati Banyuwangi, Azwar Anas.

"Tetapi sekarang Beliau di Pertamina, daripada Beliau dicampur dengan berbagai macam isu, pro dan kontra, berikan kesempatan Beliau untuk memperbaiki Pertamina," ujar Djarot.

"Dan ada juga di situ Azwar Anas, punya pengalaman."

Tak hanya itu, ia juga turut menyinggung nama Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

Berdasarkan keahlian para kandidat itu, Djarot menganggap wajar Jokowi mempercayai mereka memimpin ibu kota baru.

"Itu juga teman saya Bambang Brodjonegoro, jadi itu sah-sah saja Pak Jokowi bicara seperti itu, silakan," kata Djarot.

Said Didu Ngaku Tak Kaget Ahok Masuk Kandidat Pemimpin Ibu Kota Baru: Jokowi Oksigennya Kontroversi

Meskipun begitu, ia menyebut pemindahan ibu kota baru masih terlalu lama untuk diperdebatkan saat ini.

Bahkan, Djarot menyebut perdebatan tersebut hanya berasal dari imajinasi publik.

"Bukan masalah setuju atau tidak setuju, ini kan masih sangat lama, 2024 masih panjang," ucap Djarot.

Djarot turut ditanya soal PDIP yang mempersiapkan Ahok di Pilpres 2024.

"Itu masih sangat jauh lagi, itu imajinasi orang, spekulasi orang."

Pada kesempatan itu, sebelumnya Djarot meminta semua pihak memberikan kesempatan Ahok menyelesaikan tuhgas di Pertamina.

"Berikan kesempatan untuk Pak Ahok biar fokus sebagai Komisaris Utama Pertamina," ucap Djarot.

"Karena di situ tantangannya juga cukup berat."

Djarot menilai, Ahok harusnya fokus menyelesaikan kewajibannya di Pertamina sebelum memimpin ibu kota baru.

Meskipun begitu, Djarot menyerahkan semua keputusan tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Bukan begitu, sekarang ini biar Beliau fokus aja di situ," kata Djarot.

"Ini kan sebenarnya hak prerogatif presiden juga untuk menunjuk kepala badan otorita."

Simak video berikut ini menit ke-31.44:

Dua Kandidat Kuat Bos Ibu Kota

Pada kesempatan itu, sebelumnya Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengungkapkan prediksinya soal sosok yang bakal dipilih menjadi bos ibu kota baru.

Diketahui, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut empat nama kandidat yang bakal dipercaya memimpin ibu kota baru di Pulau Kalimantan.

Agus Pambagio menilai ada dua kandidat kuat yang kemungkinan akan dipilih Jokowi.

Yakni, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, serta Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

 Singgung Jokowi, Said Didu Tak Kaget Ahok Jadi Bakal Bos Ibu Kota Baru: Di Mana-mana Diperjuangkan

Menurut Agus, ibu kota baru membutuhkan sosok pemimpin yang baik dan tegas.

"Kita memerlukan orang yang bisa memimpin," kata Agus.

"Jadi sama, hal-hal itu harus dipoles, siapa tim suksesnya silakan ditentukan."

Terkait hal itu, Agus lantas mengimbau Jokowi untuk menyaring dan memilih dengan cermat satu di antara empat kandidat itu.

"Yang penting dari empat calon nanti tolong disaring, lalu dipilih," kata Agus.

Tak hanya itu, Agus juga turut menyinggung nama Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika) Tumiyana yang digadang-gadang akan menjadi pesaing Ahok.

"Pak Tumi agak sedikit enggak kelihatan, jadi ini leadership-nya tentu dipertanyakan karena dia ada di BUMN," ujar Agus.

"Jadi semuanya itu digali lah, lalu sampaikan saja ke publik mana, tim risetnya gampang lah dicari," sambungnya.

 Said Didu Ungkap Perbedaan Ahok dan Jusuf Kalla yang Sama Dikenal Pendobrak: Bukan Langgar Aturan

Meskipun ada empat nama yang disebutkan Jokowi, Agus menilai hanya ada dua kandidat kuat bos ibu kota baru.

Menurut dia, Bambang Brodjonegoro menjadi kandidat kuat yang akan dipilih Jokowi.

"Ya kalau yang lama kan Pak Bambang, dari ide dan gagasannya kan ada waktu dia Bapennas," ujar Agus.

"Mungkin Pak Jokowi merasa bahwa dia bekas anak buahnya dan karena enggak nakal-nakal amat."

"Mungkin itu bisa dipilih," imbuhnya.

Selain Bambang Bordjonegoro, Ahok disebutnya juga menjadi kandidat kuat bos ibu kota baru.

"Mungkin Pak Ahok juga bisa, bisa saja, cuma Pak Jokowi seberapa besar dia berani melawan stigma itu tadi," ujar dia.

"Yang dua udah itu lah kuda hitam."

(TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
AhokDjarot Saiful HidayatPertamina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved