Virus Corona
Cerita Pasien 03, Dibangunkan Dokter Jam 2 Pagi hingga Kembali Tidur setelah Tahu Terinfeksi Corona
Pasien 03 yang berhasil sembuh dari Virus Corona, Ratri Anindyajati menceritakan pengalamannya saat diisolasi.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Lihat videonya menit ke 2.12:
Curhatan Pasien 01
Tiga pasien positif Virus Corona (COVID-19) di Indonesia telah dinyatakan sembuh.
Ketiga pasien tersebut adalah pasien 01, 02 dan pasien 03, setelah dinyatakan sembuh, mereka melangsungkan konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Pasien 01 yang diketahui berdomisili di Depok menyampaikan keluh kesah hatinya yang sembarangan dituduh terkait statusnya yang positif COVID-19.

• UPDATE Pasien Positif Virus Corona Bertambah 17, Total Jadi 134 Kasus, Ini Daftar Daerah Sebarannya
Dikutip dari YouTube tvOneNews, Senin (16/3/2020), awalnya pasien 01 menjelaskan kepada masyarakat untuk selalu mendukung moral pasien positif COVID-19.
Salah satu caranya adalah dengan tidak ikut menyebarkan luaskan informasi yang salah, terkait pasien positif COVID-19, termasuk dirinya.
"Saya ingin mengimbau kepada masyarakat, dan media untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit," kata wanita berambut panjang itu.
"Mendukung secara moral, karena penyebaran informasi yang tidak akurat, yang dilakukan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, itu sangat mengganggu psikis kami di dalam," lanjutnya.
Pasien 01 lanjut menceritakan bagaimana bocornya identitas pribadi miliknya.
Ia menceritakan akibat bocornya identitas pribadi miliknya, jadi banyak orang-orang yang ingin memeriksakan kesehatan mereka, tapi menjadi enggan, lantaran takut identitas mereka tersebar.
"Dan juga identitas kami yang bocor, itu juga mengakibatkan masyarakat luar jadi panik, karena saya mendapatkan banyak banget direct message (pesan langsung) di sosial media, whatsapp, apapun," paparnya.
• Jokowi Minta Menteri Korbankan Anggaran Tak Penting demi Atasi Corona: Menteri Harus Berani
Anak dari pasien 02 itu menegaskan agar masyarakat tidak menghakimi pasien positif COVID-19, apapun latar belakang mereka.
"Untuk orang-orang di luar jangan menghakimi pasien yang positif COVID-19, dengan berbagai stigma negatif, karena pasien akan menjadi korban dua kali," ujarnya.
"Saya selama diisolasi, selama seminggu nangis terus, karena saya tahu yang dibicarakan oleh media, beberapa media, dan orang-orang yang menyebarkan mengenai saya, dan ibu saya."