Breaking News:

Virus Corona

Liburkan Sekolah selama 2 Minggu karena Corona, Jokowi: Siswa Belajar dari Rumah, Jangan ke Warnet

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau para pelajar untuk benar-benar memanfaatkan waktu belajar di rumah sebaik mungkin.

YouTube metrotvnews
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat siaran pers, Senin (16/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau para pelajar untuk benar-benar memanfaatkan waktu belajar di rumah sebaik mungkin.

Diketahui sebelumnya, Jokowi mengimbau masyarakat Indonesia belajar, bekerja, dan beribadah di dalam rumah.

Kebijakan tersebut berkaitan dengan upaya pencegahan penularan Virus Corona.

Melalui tayangan YouTube metrotvnews, Senin (16/3/2020), Jokowi mengimbau para pelajar tak menghabiskan waktu libur untuk bermain di warung internet (warnet).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam tayangan YouTube  metrotvnews, Senin (16/3/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam tayangan YouTube metrotvnews, Senin (16/3/2020). (YouTube metrotvnews)

Atasi Corona, Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Maklumi Antrean Panjang Transportasi Umum

Viral Video Puluhan TKA Mengenakan Masker dan Koper di Bandara Haluoleo, Ini Penjelasan Kapolda

Pada kesempatan itu, Jokowi mulanya menyebutkan sejumlah bantuan yang diterima Indonesia untuk memudahkan proses belajar mengajar di tengah wabah Corona.

Menurutnya, para pelajar bisa belajar secara online meski disarankan tak meninggalkan rumah.

"Hari ini kita mendapatkan bantuan gratis untuk belajar lewat online dari Ruang Guru, dari Jenius, dari Google, dari Microsoft, dari Aquifer, dari Sekolahmu," ucap Jokowi.

"Kita ingin mengajak agar guru juga mengarahkan ke sana dalam dua minggu ke depan."

Jokowi berharap, pembelajaran secara online itu bisa secara efektif dilaksanakan.

"Sehingga betul-betul belajar dari rumah ini bisa efektif," ujar Jokowi.

Tak hanya itu, pembelajaran secara online disebutnya bisa mengurangi aktivitas di luar rumah para pelajar.

"Kalau ini bisa efektif saya yakin bisa mengurangi banyak sekali mobilitas para pelajar dan bisa mengurangi penyebaran Covid-19," ucap Jokowi.

Cerita Wita Tamala, Perawat Pasien Virus Corona yang Sempat Takut dan Membuat Khawatir Keluarga

Melanjutkan penjelasannya, Jokowi mengklaim akan terus mengevaluasi proses belajar online selama dua minggu itu.

Sebab, menurutnya ada sejumlah sekolah yang tak bisa memberikan pelajaran secara online.

"Ya tentu saja menteri yang terkait, tetapi evaluasi itu juga akan terus saya ikuti," turut dia.

"Ada yang sudah mampu dengan online, ada yang belum."

Jika sekolah tak mampu memberikan pelajaran online, Jokowi berharap para guru bisa secara aktif melakukan metode lain bagi para siswanya.

"Sehingga di sini keaktifan pihak sekolah, keaktifan dari guru menjadi hal yang penting kalau itu tidak bisa online," ujar Jokowi.

Karena itu, ia mengimbau para siswa untuk serius meski harus belajar secara online.

Jokowi lantas menyinggung kebiasaan sejumlah pelajar yang hobi bermain di warnet.

"Tetapi jangan sampai kita harapkan pelajar diliburkan tetapi justru malah main ke warnet, bermain ke tempat-tempat yang banyak kerumunan orang," tutur Jokowi.

"Saya rasa penjelasan seperti ini harus terus dilakukan."

Sembuh dari Virus Corona, Pasien 01 Beberkan Pengalamannya selama Diisolasi: Saya Nangis Terus

Simak video berikut ini menit ke-0.34:

Jokowi Enggan Kehilangan Momentum

Pada kesempatan lain, sebelumnya Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara soal wabah Virus Corona yang telah menjangkit ratusan warga Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu tergesa-gesa dalam mengambil kebijakan.

Menurut dia, pemerintah justru panik dalam menangani Virus Corona.

Mulanya, Rocky Gerung menyoroti turunnya sektor pariwisata akibat wabah Corona.

"Saya kira faktor utama adalah panik pemerintah karena membayangkan pemasukan melalui pariwisata yang masih drop," ujar Rocky dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (16/3/2020).

"Misalnya dua juta turis China yang potensial tidak bisa lagi memasukkan devisa."

 Jokowi dan Iriana Sudah Jalani Tes Virus Corona, Bagaimana Hasilnya?

Ia menjelaskan, pemerintah sempat mengalami dilema dalam menghadapi wabah Corona.

"Jadi mendua pikirannya pemerintah, antara kebutuhan devisa dan kecemasan terhadap virus ini," kata Rocky.

Lantas, Rocky menyebut adanya miskoordinasi yang menyebabkan banyaknya informasi yang simpang siur.

"Itu yang menyebabkan enggak ada koordinasi isu maka setiap orang di dalam pemerintahan antara mau ngomong dan enggak mau ngomong," kata Rocky.

"Ditanya pun harus ngomong, keluarnya kacau."

Menurutnya, pemerintah kini dihadapkan pada resiko ekonomi setelah mengumumkan adanya kasus Corona di Indonesia.

"Koordinasi siapa mesti biara duluan juga tidak terjadi," terang Rocky.

"Karena enggak tahu apa yang mesti dilakukan, dalam keadaan banyak pilihan kalau bikin beginian nanti dianggap bahwa Indonesia berbahaya."

"Sehingga turis enggak masuk, investasi tertunda dan segala macam," sambungnya.

 Larang Pemerintah Daerah Lakukan Lockdown, Jokowi Jelaskan yang Harus Dilakukan terkait Virus Corona

Terkait hal itu, Rocky lantas menyinggung beda informasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dengan fakta yang disampaikan langsung oleh Jokowi.

"Itu yang terlihat kan kita lihat Menteri Kesehatan tidak ada, suatu hari kemudian presiden bilang ada."

"Anies Baswedan punya informasi yang enggak mungkin juga dia buka secara publik," ujar Rocky.

"Tapi pasti dia tahu dari dinas kesehatan, di antara dokter juga informasinya sudah tersebar."

Lebih lanjut, ia menjelaskan Jokowi terlalu tergesa-gesa saat menghadapi wabah Corona.

"Jadi kelihatannya Pak Jokowi enggak ingin kehilangan momentum," kata dia.

"Sehingga dia harus secara tergesa-gesa mengumumkan."

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
JokowiVirus CoronaPositif Virus Corona di IndonesiaRocky Gerung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved