Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Bukan Ahok, Ini Sosok yang Disebut Tjipta Lesmana di Peringkat Tertinggi Jadi Pemimpin Ibu Kota Baru
Tjipta Lesmana turut menanggapi soal Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pakar Komunikasi Politik, Tjipta Lesmana turut menanggapi soal Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masuk dalam kandidat Pemimpin Ibu Kota Baru.
Hal itu disampaikannya melalui channel YouTube Realita Tv yang tayang pada Kamis (12/3/2020).
Selain Ahok, ada tiga kandidat pemimpin ibu kota lain.

• Pakar Komunikasi Politik Blak-blakan Kritik Ahok soal Komunikasinya: Tapi Diam-diam Saya Cinta Ahok
Tiga tokoh itu antara lain Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, lalu Direktur Utama PT Wijaya Karya (WiKa) Tumiyana, serta Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro.
Namun, Tjipta menilai bukan Ahok yang memiliki kesempatan besar untuk memimpin ibu kota baru.
Mulanya, Tjipta mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat dekat dengan Ahok.
"Emang Pak Jokowi sama Ahok ini amat sangat dekat."
"Pada waktu Pak Jokowi terpilih sebagai presiden, Ahok ini kan naik gubernur," kata Tjipta.
Bahkan, ia menyebut Ahok sempat dispekulasikan akan menjadi pendamping Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tapi gagal.
"Waktu itu spekulasi sudah santer diam-diam nanti Jokowi akan mengangkat, menarik Ahok ini sebagai Vice President itu sudah diplotkan begitu."
"Ini kan dua cocok sekali begitu, tapi kan gagal," kata Tjipta.
Kini, ia belum mengungkapkan secara pasti apakah memang nama Ahok sengaja dimunculkan kembali ke permukaan untuk maju 2024.
"Apakah sekarang bakal muncul kembali, akan menarik kemali?," lanjutnya.
Kemudian, Tjipta kembali mengungkit penunjukan Ahok sebagai pejabat Pertamina.
Menurut dia, ada andil Jokowi dalam penunjukan tersebut.
"Yang menarik Ahok ada di Pertamina ini sebetulnya bukan karena Erick Thohir, tapi adalah Presiden Jokowi."
"Di sana kemudian kabarnya loncat ke ibu kota baru," kata Tjipta.
• Pakar Komunikasi Politik Nilai Ahok Lebih Bagus dari Anies Pimpin Jakarta: Lebih Kelihatan Actionnya
Terkait calon kuat bos ibu kota baru, Tjipta turut menyinggung nama Bambang Brodjonegoro.
"Sekarang calon kuat ada dua, satu Bambang Brodjonegoro peringkat pertama, peringkat kedua adalah Ahok. Apakah akan jadi kepala badan otorita di sana?" tanya Tjipta.
Ia menjelaskan, Jokowi memegang penuh wewenang penunjukan bos ibu kota baru.
Tjipta pun lantas meyinggung kemungkinan Ahok bakal diusung di Pilpres 2024.
"100 persen tergantung pada Pak Jokowi, apakah Pak Jokowi kemudian setelah Ahok jadi penguasa di ibu kota baru ini kemudian ditarik ke Jakarta?," ucap Tjipta.
"Ini kan masih tanda tanya, yang jelas Jokowi enggak bisa jadi presiden lagi," tambahnya.
Lihat videonya mulai menit ke-2:00:
Ahok Dinilai Lebih Bagus dari Anies
Pada kesempatan yang sama, Tjipta sempat membandingkan kepiawaian Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dengan Gubernur sekarang Anies Baswedan.
Tjipta menilai bahwa prestasi Ahok jauh lebih baik dari Anies Baswedan.
Tjipta Lesmana mengaku belum tahu secara jelas apa yang telah dilakukan Anies Baswedan selama dua tahun.
• Tjipta Lesmana Ragu Ahok Jadi Calon CEO Ibu Kota Baru: Penuh Gebrakan Belum Tentu Ada Gebrakannya
"Okelah prestasi sebagai Gubernur Jakarta saya akui, hampir saya akui bagus."
"Prestasi Ahok jauh lebih bagus dibanding Anies Baswedan, dua tahun enggak kelihatan ngapain?" kata Tjipta.
Tjipta lantas mengkritik pembangunan trotoar di Jakarta.
"Kerjaanya bikin trotoar terus, saya sudah sering bicara trotoar-trotoar, untuk apa?"
"Trotoar penting, tapi jangan fokus ke sana," kata dia.
Seharusnya menurutnya, sebagai Gubernur Jakarta, Anies lebih utama fokus ke masalah banjir.
"Waktu dia duduk sebagai Gubernur pertama mestinya langsung gebrak ke masalah banjir," sambungnya.
• Sebut Presiden Mau Ahok Jadi Wapres, Tjipta Lesmana Ungkap Hubungan Jokowi dan Megawati: Mulai Kesal
Seperti apa yang dilakukan Ahok yang langsung fokus mangatasi banjir dan macet.
"Ahok begitu, dia pinter. Dia sebelum jadi gubernur, wagub, dia sudah lihat, sudah lihat."
"Apa masalah pokok Jakarta? Masalah pokok Jakarta kan sudah tahu macet dan banjir, itu ditembak langsung, itu sudah digali-gali, dilebarin semuanya," jelas Tjipta.
Meski banjir masih terjadi kala itu, namun Tjipta menilai usaha Ahok sudah terlihat.
"Masih banjir, tapi kelihatan action-nya," puji Tjipta.
Dalam kesempatan itu, Tjipta juga sempat menasehati Ahok untuk memperbaiki komunikasinya.
"Apapun yang dikerjakan sama Pak Ahok, satu hal dia musti ingat, musti ingat, jangan pernah lupa kelemahan utama Ahok di bidang komunikasi, dia mesti perbaiki-perbaiki."
"Dia mesti berjuang mati-matian mengubah pola komunikasinya," kata Tjipta. (TribunWow.com/Mariah Gipty)