Breaking News:

Terkini Daerah

UPDATE Kasus Siswi SMP Bunuh Bocah, Tim Dokter Kesulitan Baca Ekspresi Wajah Pelaku

Tes kejiwaan yang dijalani NF, siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun di Jakarta Pusat masih terus berlanjut.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI/ Facebook
13 Lembar Coret-coretan Siswi SMP yang Bunuh Anak 6 Tahun, Dipenuhi Gambar Wanita Bersedih 

TRIBUNWOW.COM - Tes kejiwaan yang dijalani NF, siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun di Jakarta Pusat masih terus berlanjut.

NF menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa dan mental di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sejak Senin (9/3/2020).

Hingga saat ini kondisi kejiwaan NF belum kunjung temui titik terang.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti (kiri), dan pelaku pembunuhan APA, NF (kanan)
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti (kiri), dan pelaku pembunuhan APA, NF (kanan) (Kolase (TribunJakarta/Bima Putra), (You Tube Tribunnews Bogor))

UPDATE Kasus Siswi SMP Bunuh Bocah, Kemensos Ungkap Hasil Pemeriksaan NF: Ada Unsur Psikopat

Pemeriksaan terhadap NF ditangani oleh tim tim dokter kejiwaan dan psikolog yang berjumlah sekitar 10 orang.

Selain pemeriksaan dengan teknik wawancara, NF juga menjalani pemeriksaan berupa visum et repertum psikiatrikum alias visum kejiwaan.

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Menurut tim kepala tim dokter kejiwaan RS Polri Henny Riana, NF cukup kooperatif selama pemeriksaan berlangsung.

Meski demikian, tim dokter tidak terlalu mencecar pertanyaan bertubi-tubi pada NF.

"Awal ini tentu tidak semua kami tanyakan langsung. Pertanyaan secara bertubi-tubi buat orang tidak nyaman, sekarang sih kooperatif," terang Henny.

Henny melanjutkan, siswi SMP berinisial NF itu akan menjalani pemeriksaan selama 14 hari ke depan.

Selama sekitar empat hari diperiksa di RS Polri Kramat Jati, tim dokter yang memeriksa NF belum bisa menyimpulkan kondisi ke jiwaan siswi SMP tersebut.

Henny menerangkan, hingga saat ini proses pemeriksaan kejiwaan NF masih berlangsung.

"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada. Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dengan seorang remaja itu butuh waktu dan kami tak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," ujar Henny Riana ditemui pada Kamis (12/3/2020).

Menurut Henny, pihaknya kesulitan menilai kejiwaan NF dari ekspresi wajah yang ditunjukkan NF selama proses pemeriksaan.

Untuk itu, tim dokter menggunakan metode lain, yakni memerintahkan NF untuk menggambar.

"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar. Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus. Ini bagian dari evaluasi peniliaian karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah jadi dengan menggambar, bisa melihat oh ya dalam gambar saya itu begini," imbuh Henny.

Halaman
12
Tags:
Remaja bunuh balitaSawah BesarKasus Pembunuhan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved