Virus Corona
Tutup Sekolah karena Corona, Anies Baswedan Telah Siapkan Alternatif: Insyaallah Siap sebelum Senin
Anies Baswedan mengatakan Jakarta telah siap menghadapi skenario penutupan sekolah akibat Virus Corona (COVID-19)
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Setelah Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengumumkan meliburkan sekolah akibat Virus Corona (COVID-19), kini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga melakukan tindakan serupa.
Anies mengatakan pada hasil rapat dengan sejumlah dokter dan pimpinan World Health Organization (WHO) di Indonesia, telah diputuskan kegiatan belajar mengajar di Jakarta akan diliburkan untuk sementara waktu.
Menyiasati liburnya kegiatan belajar langsung, Anies menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan alternatif belajar yang akan siap sebelum Senin (16/3/2020).

• BREAKING NEWS Jakarta Siaga Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah: Anak-anak adalah Penular
Dikutip dari tayangan langsung Kompastv, Sabtu (14/3/2020), Anies sebelumnya telah mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar, termasuk ujian diliburkan untuk sementara demi menekan penyebaran COVID-19 di Jakarta.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil-hasil penelitian dokter di seluruh dunia yang menunjukkan bahwa anak-anak lebih rawan menularkan COVID-19 ke orang-orang dewasa.
Demi melangsungkan kegiatan belajar mengajar yang kondusif, Anies menyebut Pemprov DKI jakarta telah mempersiapkan skenario liburnya sekolah karena COVID-19.
Ia mengatakan alternatif pembelajaran di rumah akan siap sebelum Senin (16/3/2020).
"Dengan keputusan ini maka jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta akan menyiapkan materi belajar jarak jauh yang Alhamdulillah karena kita sudah mengantisipasi situasi ini sejak beberapa waktu yang lalu, maka persiapan pun telah dilakukan, Insyaallah akan bisa dilaksanakan," paparnya.
"Bahan-bahan untuk orangtua, untuk guru, siswa, kepala sekolah, itu semua Insyaallah akan siap sebelum hari Senin," lanjut Anies.
Selain meliburkan aktivitas belajar di sekolah, Anies juga turut memberikan imbauan kepada lembaga-lembaga pendidikan dan kursus yang melibatkan kontak langsung dengan murid.
"Pemprov DKI memutuskan untuk menutup sekolah, tapi di Jakarta bukan hanya sekolah, ada kursus, ada pendidikan-pendidikan informal, non-formal, kami menganjurkan kepada semua, sebuah imbauan, sebuah seruan, untuk menunda kegiatan belajar mengajar secara langsung," tegas Anies.
"Lakukan dengan metode jarak jauh, lakukan dengan proses digital, tujuannya adalah untuk mengurangi interaksi yang punya potensi terjadi penularan," tambahnya.
• Berikut Ini Peta Sebaran Corona di Jakarta, Anies Tak Lockdown meski Ada Hampir di Seluruh Kecamatan
Anies Baswedan: Kalau Tak Serius Punya Potensi 6.000 Kasus
Menanggapi kenaikan angka kasus Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia memiliki dua pilihan dalam menangani kasus virus asal Wuhan, Hubei, China itu.

• Status Virus Corona Ditingkatkan Menjadi Pandemi Global, WHO Beri Alasan: Meningkat 13 Kali Lipat
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Rabu (11/3/2020), Anies mengatakan Indonesia sudah dapat melihat ragam cara penanganan Covid-19 di sejumlah negara lain.
"Indonesia menghadapi situasi ini (wabah Virus Corona) sekarang," kata Anies.
Anies mencontohkan kasus-kasus besar yang terjadi di Iran, Korea Selatan, Italia, dan Tiongkok.
Berdasarkan kasus-kasus disejumlah negara tersebut, Anies menarik kesimpulan bahwa ada tingkat keparahan kasus dapat dilihat dari cara penanganan negara yang bersangkutan.
"Ada pattern-nya (pola) di sini Mbak Nana," kata Anies.
Anies membagi pola tersebut menjadi dua, yakni negara yang santai di awal, dan negara yang waspada sejak awal.
"Satu, kita bisa dua pilihan, pilihan pertama, ambil rute seperti Iran, Amerika, Korea Selatan, Italia, apa yang mereka lakukan? Di awal rileks, lakukan terbatas pengetesan, lalu jumlahnya bertahap meningkat," paparnya.
"Di Italia itu pada 20 Februari itu cuman 4 kasus, dalam 18 hari menjadi 19.172, lompatnya luar biasa."
"Kemudian setelah itu lompat, pemerintahnya bertindak, untuk melakukan penutupan, pembatasan semuanya, itu satu model."
"Model kedua, kita saksikan juga, ada Singapura, Vietnam, Selandia Baru, apa yang mereka kerjakan? Mereka melakukan yang dikerjakan oleh negara-negara itu (Italia, Korea Selatan, dan lain-lain) tapi di masa awal, di fase awal," sambungnya.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, Anies ingin agar Indonesia menerapkan kewaspadaan di awal.
Di wilayah otoritasnya, Anies mengatakan Jakarta telah melakukan berbagai persiapan untuk skenario terburuk penyebaran Covid-19.
"Jakarta, kami tadi kumpulkan semua, kami akan melakukan yang dikerjakan itu, di fase awal, supaya tidak terjadi peningkatan jumlah kasus," kata Anies.
Ketika melakukan simulasi, Anies mengatakan Jakarta memiliki kemungkinan positif Corona hingga ribuan kasus.
"Kalau dua minggu ke depan kita tidak melakukan langkah yang serius, punya potensi 6.000 kasus, 840 parah, 300 kritis, ini simulasi, dengan menggunakan skenario terburuk."
"Jika kita tidak mengerjakan seperti yang dikerjakan oleh Singapura, Selandia Baru, oleh Vietnam," imbuh Anies.
Anies menegaskan apabila melakukan langkah cepat seperti Selandia Baru, maka penyebaran virus dapat diminimalisir dengan drastis.
"Ada dua rute, rute satu rileks, meningkat lalu bertindak, atau bertindak kemudian dikendalikan," katanya.
• Kritik Penanganan Virus Corona, Fadli Zon Singgung Nama Anies Baswedan: Jangan Buang-buang Waktu
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)