Virus Corona
Beda Pendapat Jusuf Kalla dan Achmad Yurianto terkait Kebijakan Lockdown Wilayah Terjangkit Corona
Jusuf Kalla memiliki pendapat berbeda dengan Achmad Yurianto terkait kebijakan lockdown di wilayah yang terjangkit Virus Corona.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) memiliki pendapat yang berbeda dengan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto terkait kebijakan lockdown di wilayah yang terjangkit Virus Corona.
Dalam pemaparannya, Jusuf Kalla berpendapat bahwa Indonesia perlu melakukan lockdown.
Sementara Achmad Yurianto menyebut bahwa pemerintah tidak akan mengambil langkah tersebut.
Diberitakan dari Wartakotalive.com, Jusuf Kalla menyebut, Indonesia bisa mencontoh China dalam menangani Virus Corona yakni melakukan lockdown atau mengunci wilayah yang terjangkit.
• Pemerintah Tak Batasi Kegiatan Ramadan di Tengah Wabah Corona, Menag: Kecuali Ada Perubahan Situasi
Sebab, World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa Virus Corona menjadi pandemi global dan sangat darurat.
Namun, Indonesia harus siap dalam segi ekonomi jika ingin menerapkan kebijakan lockdown tersebut.
"Negara yang sangat disiplin yang bisa melaksanakan itu."
"Kalau diinstruksikan (lockdown) pasti bisa, tapi memang harus siap ekonominya, siap macam-macam," ujar Jusuf Kalla, di kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).
Menurut Jusuf Kalla, tempat keramaian diusahakan harus bersih, untuk menghindari penyebaran Virus Corona.
Ia menyampaikan, virus ini sangat cepat menyebar, sehingga diperlukan persiapan untuk menghentikannya.
"Pasti perkembangan wabah itu seperti deret ukur; satu kena, sebar ke tiga, tiga kena, sebar ke tiga lagi."
"Artinya cepat sekali, satu kali tiga kali tiga. Jadi cepat sekali, ini harus kita potong dengan segala persiapan," jelasnya.

• Antisipasi Virus Corona, Salat Jumat di Perlis Malaysia Ditiadakan, Diganti Salat Zuhur di Rumah
Sementara itu, Achmad Yurianto menyebut pemerintah tak akan mengambil kebijakan lockdown atau mengunci wilayah yang terjangkit Virus Corona.
Achmad Yurianto mengatakan, mengambil opsi lockdown justru akan meningkatkan adanya peluang penularan Virus Corona.
"Kami tidak akan memakai opsi lockdown, karena kalau di-lockdown, malah kita tidak akan bisa berbuat apa-apa," ujar Yurianto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020), dikutip dari Kompas.com.