Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Ali Ngabalin Balas Fadli Zon yang Ungkit Utang Ibu Kota Baru: Itu atas Persetujuan Fadli Zon dkk
Ali Ngabalin menyinggung Politikus Gerindra, Fadli Zon yang sempat mengungkit masalah hutang.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin menyinggung Politikus Gerindra, Fadli Zon yang sempat mengungkit masalah utang dalam pembahasan pemindahan Ibu Kota Baru.
Hal itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber dalam acara Dua Sisi tv One pada Kamis (12/3/2020).
Ali Ngabalin mengatakan bahwa utang yang dilakukan pemerintah tak akan terjadi tanpa persetujuan DPR.
• Fadli Zon Kritik Acara Debat Tv One yang Bahas Ahok Jadi Kandidat CEO Ibu Kota Baru: Buang Waktu
Sebagaimana diketahui, Fadli Zon merupakan Wakil Ketua DPR pada 2014-2019 dan masih menjabat anggota DPR periode 2019-2024.
"Saya mau bilang begini agar seluruh rakyat Indonesia ini tahu bahwa semua utang negara yang dilakukan pemerintah itu atas persetujuan Fadli Zon dan kawan-kawan di Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia."
"Tidak satupun utang di Republik ini tanpa persetujuan DPR," ujar Ali Ngabalin.
Sehingga, Ali Ngabalin bertanya mengapa Fadli Zon ikut mengkritik utang pemerintah.
"Makanya tadi kalau sahabat saya Fadli Zon mengkiritik utang negara yang dilakukan pemerintah, ya dia juga setuju kok."
"Gimana sih kalau ngomong, gimana sih Fad?" tanya Ali Ngabalin.
Diberi kesempatan untuk menjawab, Fadli Zon lantas mengatakan bahwa keputusan DPR diambil secara mayoritas.
"Kalau kita lihat pemerintahan ini presidensiil dan sering kali di sana pengambilan keputusan itu kan tentu mayoritas, mayoritas pendukung pemerintah," kata Fadli Zon.
Fadli Zoin menilai bahwa seharusnya pemerintah paham dengan situasi yang kini terjadi.
• Fadli Zon Kritik Acara Debat Tv One yang Bahas Ahok Jadi Kandidat CEO Ibu Kota Baru: Buang Waktu
"Dan saya kira pemerintah yang sekarang itu hobinya mengutang sehingga menurut saya ini di tengah situasi dan sebagainya saya kira sudah tadi katanya segmen terakhir," ujar Fadli Zon.
Ia menilai, ekonomi di Indonesia mulai menurun hingga harus fokus diperbaiki.
"Menurut saya lebih baik konsentrasi dengan apa yang di depan mata, ekonomi rakyat diperbaiki, sekarang ini slow down ya harga-harga mahal terjangkau," ucap dia.
Menurutnya, keadaan Indonesia semakin sulit di tengah pandemi Virus Corona.
"Kalau saya datang, reses di mana-mana masyarakat merasakan kesulitan, hidup makin sulit ditambah lagi Corona lebih sulit lagi," ujar dia.
Sehingga, Mantan Wakil Ketua DPR itu meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong yang dianggapnya fokus menghadapi Virus Corona.

• Rektor UI Keluarkan Surat Edaran terkait Corona: Mulai Rabu Tak Ada Kegiatan Belajar Tatap Muka
"Jadi menurut saya lebih bagus presiden kayak itu loh saya baru lihat Perdana Menteri Singapura begini loh situasi, situasi Corona begini-begini," pintanya.
Sehingga, pria 48 tahun tersebut meminta pembahasan soal ibu kota baru segera dihentikan agar bisa fokus soal ekonomi dan Virus Corona.
"Ini tiba-tiba ujug-ujug ngomong lagi ibu kota, ini negeri ini kita kayak negeri mimpi, negeri dongeng, ini menurut saya harus segera dihentikan."
"Supaya pemerintah fokus dan make a priority. Soal ibu kota bisa kita bicarakan, tapi ini bukan prioritasnya sekarang," kata dia.
• Aktor Italia Luca Franzese Terisolasi 1 Hari bersama Jenazah Adiknya yang Positif Virus Corona
Lihat videonya mulai menit ke-34:50:
Fadli Zon Ungkit soal Utang terkait Pindah Ibu Kota Baru
Pada kesempatan itu, Fadli Zon sempat menyinggung soal anggaran yang harus dikeluarkan untuk memindah ibu kota negara.
Menurut dia, pemerintah utang di tengah ekonomi yang lemah.
"Target defisit anggaran APBN 2020 itu Rp 307 triliun, kemudian kita butuh utang baru sebesar Rp 351, 9 triliun, jadi kita membutuhkan 741,84 triliun utang baru," ujar Fadli Zon.
"Coba bayangkan, tadi Pak Ngabalin mengatakan dari mana uangnya, uangnya enggak ada.
"Uangnya ngutang, iya kan, dan ini ekonomi lagi lesu, harga-harga jatuh, harga indeks saham jatuh," kata Fadli Zon.
Kemudian, Kapitra Ampera yang berkesempatan menjawab Fadli Zon lantas menilai bahwa politikus Gerindra itu berpikir terlalu jauh soal pemindahan ibu kota baru.
Padahal menurutnya sebagai mantan anggota DPR bisa memberi motivasi bagi pemerintah.
"Saya juga bingung bangsa ini mau dibawa ke mana kalau seorang anggota DPR jadi pesimistis begitu?"
"Harusnya kan anggota DPR memberikan motivasi," balas Kapitra.
"Itu motivator bukan anggota DPR," jawab Fadli Zon.
"Agar eksekutif bekerja sesuai dengan keinginan masyarakat," lanjut Kapitra.
Kapitra secara tidak langsung mengatakan, apa saja yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu salah.
Padahal menurutnya, utang negara itu sudah terjadi pada masa kepemimpinan sebelumnya.
"Kalau presiden lakukan semua enggak boleh, presiden bisa lalu lakukan apa?," ungkapnya.
"Utang itu tidak berdiri sendiri, panjang masa yang dilalui, tidak hanya mulai dari Jokowi."
"Defisit itu akan selalu ada dalam pengeluaran negara bukan hanya di Indonesia," imbuhnya. (TribunWow.com/Mariah Gipty)