Breaking News:

Virus Corona

Soal Virus Corona, Jokowi: Ada yang Tak Kami Sampaikan karena Tidak Ingin Menimbulkan Kepanikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan mengakui bahwa pemerintah merahasiakan sejumlah informasi terkait penanganan Virus Corona (Covid-19).

Editor: Lailatun Niqmah
Setkab RI/JAY/Humas
Presiden Jokowi di Istana Negara,Jakarta, Senin (6/1) siang. Terbaru, Jokowi mengatakan bahwa tidak semua informasi terkait Virus Corona bisa disampaikan ke publik, hal itu agar tidak menimbulkan kepanikan, Jumat (13/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan mengakui bahwa pemerintah merahasiakan sejumlah informasi terkait penanganan Virus Corona ( Covid-19).

Ia mengatakan bahwa tidak semua informasi terkait Virus Corona bisa disampaikan ke publik, hal itu agar tidak menimbulkan kepanikan.

"Saya sampaikan penanganan pandemi Covid-19 terus menjadi perhatian kita," ujar Jokowi di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

1 Pasien Positif Virus Corona di RSUP Persahabatan Kabur, Ini Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Sebut 4 Warga Banten Positif Corona Sesuai Data Pusat, Wahidin Halim: Saya Akui Mendahului Protokol

"Memang ada yang kita sampaikan dan ada yang tidak kita sampaikan."

"Karena kita tidak ingin menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat," sambungnya.

Meski begitu, Presiden Jokowi menegaskan, pemerintah tanpa henti mengupayakan kesiapan dan ketangguhan dalam hadapi pandemi ini.

Langkah-langkah serius, menurut dia, telah diambil untuk menangani pandemi yang jumlahnya di dalam negeri sudah mencapai 34 kasus.

"Tetapi juga saya sampaikan, di saat yang bersamaan kita tidak ingin menciptakan rasa panik, tidak ingin menciptakan keresahan di tengah masyarakat."

"Oleh sebab itu, dalam penanganan memang kita tidak bersuara," ujar dia. Salah satu hal yang tidak dibuka oleh pemerintah adalah riwayat pasien positif Corona.

Presiden Jokowi menyebut data itu memang tak dibuka untuk menghindari kepanikan.

"Sebetulnya kita pinginnya kita sampaikan, tetapi kita juga berhitung mengenai kepanikan dan keresahan di masyarakat juga efek nantinya terhadap pasien apabila sembuh," kata dia.

Ia menegaskan, tak akan mengikuti langkah negara lain yang membuka riwayat perjalan pasien.

"Setiap negara memiliki policy yang berbeda-beda, tetapi yang jelas setiap ada kasus baru pasti tim reaksi cepat langsung memagari hal itu," kata dia.

Sebelumnya, Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Arif A Kuswardono meminta pemerintah pusat membuka riwayat perjalanan seluruh pasien positif.

Transparansi riwayat pasien positif Corona tersebut perlu dilakukan agar masyarakat dapat melakukan pencegahan sejak dini.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaJokowiPositif Virus Corona di Indonesia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved