Virus Corona
4 Warga Banten Positif Virus Corona, Wahidin Halim: Baru Saja Perjalanan dari Malaysia dan Bali
Dikabarkan empat warga Banten telah terkonfirmasi positif Covid-19, seusai melakukan perjalanan dari Malaysia dan Bali
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Empat warga Banten telah dikonfirmasi positif terjangkit Virus Corona (Covid-19).
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Gubernur Banten Wahidin Halim pada Kamis (12/3/2020).
Dikutip dari YouTube Warta Kota Production, Kamis (12/3/2020), dikabarkan setelah terkonfirmasi positif Covid-19, keempatnya segera diberikan perawatan medis.

• Pasien Suspect Corona di RSUD Moewardi Solo Meninggal Dunia, Dinkes Solo: Belum Tentu Covid-19
Kini keempat pasien positif Covid-19 asal Banten itu telah dilarikan ke RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara, dan RSUP Persahabatan di Jakarta Timur.
Wahidin Halim atau akrab disapa WH mengatakan keempat warganya itu baru saja melakukan perjalanan dari Malaysia dan Bali.
"Keempat orang ini mereka ini baru saja melakukan perjalanan dari Malaysia dan Bali," ujar WH.
Menyusul terparparnya empat warga tersebut, kini WH mengeluarkan imbauan kepada warganya agar menghindari acara-acara yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, dan tidak melakukan perjalanan ke negara-negara yang sudah terkena wabah Virus Corona.
"Untuk itu saya berharap dan mengimbau warga Banten untuk menghindari tempat-tempat umum atau pertemuan-pertemuan umum," tegas WH.
"Sekaligus juga untuk mempertimbangkan kembali dalam melakukan perjalanan ke negara-negara, yang secara pandemik terkena wabah Virus Corona," lanjutnya.
WH juga menganjurkan agar warganya tidak panik, tetap waspada, serta melakukan pola hidup sehat.
"Saya berharap agar masyarakat tidak panik dan tetap waspada. Serta selalu menjaga kesehatan, mencuci tangan dengan sabun, konsumsi gizi seimbang, istirahat yang cukup dan selalu berolah raga," ucap WH.
Skenario Terburuk Ada Potensi 6.000 Kasus di Jakarta
Menanggapi kenaikan angka kasus Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia memiliki dua pilihan dalam menangani kasus virus asal Wuhan, Hubei, China itu.

• Status Virus Corona Ditingkatkan Menjadi Pandemi Global, WHO Beri Alasan: Meningkat 13 Kali Lipat
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Rabu (11/3/2020), Anies mengatakan Indonesia sudah dapat melihat ragam cara penanganan Covid-19 di sejumlah negara lain.
"Indonesia menghadapi situasi ini (wabah Virus Corona) sekarang," kata Anies.
Anies mencontohkan kasus-kasus besar yang terjadi di Iran, Korea Selatan, Italia, dan Tiongkok.
Berdasarkan kasus-kasus disejumlah negara tersebut, Anies menarik kesimpulan bahwa ada tingkat keparahan kasus dapat dilihat dari cara penanganan negara yang bersangkutan.
"Ada pattern-nya (pola) di sini Mbak Nana," kata Anies.
Anies membagi pola tersebut menjadi dua, yakni negara yang santai di awal, dan negara yang waspada sejak awal.
"Satu, kita bisa dua pilihan, pilihan pertama, ambil rute seperti Iran, Amerika, Korea Selatan, Italia, apa yang mereka lakukan? Di awal rileks, lakukan terbatas pengetesan, lalu jumlahnya bertahap meningkat," paparnya.
"Di Italia itu pada 20 Februari itu cuman 4 kasus, dalam 18 hari menjadi 19.172, lompatnya luar biasa."
"Kemudian setelah itu lompat, pemerintahnya bertindak, untuk melakukan penutupan, pembatasan semuanya, itu satu model."
"Model kedua, kita saksikan juga, ada Singapura, Vietnam, Selandia Baru, apa yang mereka kerjakan? Mereka melakukan yang dikerjakan oleh negara-negara itu (Italia, Korea Selatan, dan lain-lain) tapi di masa awal, di fase awal," sambungnya.
Berdasarkan contoh-contoh tersebut, Anies ingin agar Indonesia menerapkan kewaspadaan di awal.
Di wilayah otoritasnya, Anies mengatakan Jakarta telah melakukan berbagai persiapan untuk skenario terburuk penyebaran Covid-19.
"Jakarta, kami tadi kumpulkan semua, kami akan melakukan yang dikerjakan itu, di fase awal, supaya tidak terjadi peningkatan jumlah kasus," kata Anies.
Ketika melakukan simulasi, Anies mengatakan Jakarta memiliki kemungkinan positif Corona hingga ribuan kasus.
"Kalau dua minggu ke depan kita tidak melakukan langkah yang serius, punya potensi 6.000 kasus, 840 parah, 300 kritis, ini simulasi, dengan menggunakan skenario terburuk."
"Jika kita tidak mengerjakan seperti yang dikerjakan oleh Singapura, Selandia Baru, oleh Vietnam," imbuh Anies.
Anies menegaskan apabila melakukan langkah cepat seperti Selandia Baru, maka penyebaran virus dapat diminimalisir dengan drastis.
"Ada dua rute, rute satu rileks, meningkat lalu bertindak, atau bertindak kemudian dikendalikan," katanya.
• Kritik Penanganan Virus Corona, Fadli Zon Singgung Nama Anies Baswedan: Jangan Buang-buang Waktu
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung)