Breaking News:

Virus Corona

Pemeriksaan Corona Beda dengan Negara Lain, Achmad Yurianto: Kalau Tanpa Indikasi, Untuk Apa?

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memberikan penjelasan soal beda pemeriksaan Virus Corona dengan negara lain.

Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Najwa Shihab
Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto dalam tayangan Mata Najwa, Rabu (11/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto memberikan penjelasan soal beda pemeriksaan Virus Corona di Indonesia dengan negara lain.

Hal ini menyusul pernyataan presenter Najwa Shihab yang membandingkan hal tersebut.

Awalnya, Achmad Yurianto menjelaskan, bahwa untuk penanganan Virus Corona tidak semua orang dilakukan pemeriksaan.

UPDATE Virus Corona Global, 118.326 Terjangkit, 4.292 Meninggal, 67.199 Berhasil Sembuh

Hal tersebut diungkapkan  Achmad Yurianto  dalam acara Mata Najwa Trans7 yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

Diketahui, kasus penyebaran Virus Corona di Indonesia jumlahnya terus bertambah.

Meski demikian, Yurianto menegaskan, tidak semua orang harus diperiksa terkait Covid-19.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan Virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect Virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

 

"Kita memiliki kebijakan bahwa tidak semua orang kita periksa tentunya harus ada alasan yang jelas."

"Karena kita juga menggunakan metode pemeriksaan yang tidak repites modelnya."

"Karena repites diakui bisa memeriksa cepat dalam jumlah banyak tetapi false positifnya lebih banyak."

"Dan ini tidak menjadi suatu ukuran standar bagi standarnya WHO, tetap menggunakan PCR dan sequencing," terang Yurianto.

Aktor Hollywood Tom Hanks dan Istrinya Positif Virus Corona, Keduanya akan Diobservasi dan Diisolasi

Najwa Shihab kemudian menyinggung soal pemeriksaan acak yang dilakukan negara lain untuk mendeteksi Virus Corona.

"Di beberapa negara bahkan karena gejalanya sangat random diperiksanya secara acak Pak, dan kita belum melakukan itu?" tanya Najwa.

Yurianto mengatakan, bahwa Indonesia belum menerapkan kebijakan tersebut.

"Kita belum mempunyai kebijakan seperti itu," kata Yurianto.

 Najwa lalu menanyakan alasan Indonesia tidak melakukan kebijakan seperti di negara-negara lain dalam mendeteksi Virus Corona.

"Karena apa?" tanya Najwa Shihab.

Yurianto mengatakan, bahwa pemerintah tidak ingin membuat gaduh dan panik di masyarakat.

"Sekali lagi kita tidak ingin kemudian membuat gaduh, semua orang diperiksa, ini bukan sesuatu yang mudah," kata Yurianto.

Antisipasi Virus Corona, Ini Pesan Dokter Persib Bandung untuk Para Suporter dan Pemain

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Virus CoronaNajwa ShihabAchmad Yurianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved