Breaking News:

Terkini Nasional

Di ILC, Sudjiwo Tedjo Blak-blakan Kritik soal Pendidikan Seks di Indonesia di Hadapan Menkominfo

Sudjiwo Tedjo melontarkan kritikannya terkait sejumlah kebijakan yang ada hubungannya dengan penyiaran di depan Menkominfo, Johnny G. Plate.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Indonesia Lawyers Club
Budayawan Sudjiwo Tedjo dalam kanal YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo melontarkan kritikannya terkait sejumlah kebijakan yang ada hubungannya dengan penyiaran di depan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johhny G. Plate.

Sudjiwo Tedjo mengkritik masalah kekerasan dan pendidikan seks di Indonesia. 

Hal itu terjadi saat Sudjiwo Tedjo maupun Johhny G. Plate hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (11/3/2020).

Sedangkan, pada ILC malam itu, acara yang biasa dipandu Karni Ilyas tersebut membahas soal kasus pembunuhan yang dilakukan remaja 15 tahun, NF pada bocah 5 tahun pada bocah berinisial APA di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Budayawan Sudjiwo Tedjo dalam channel YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/3/2020).
Budayawan Sudjiwo Tedjo dalam channel YouTube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (10/3/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Bahas Kasus Pembunuhan ABG, Sudjiwo Tedjo Berkelakar Singgung John Lennon: Karni Ilyas yang Ditembak

Mulanya,  Sudjiwo Tedjo sempat menyinggung soal pembunuhan pada penyanyi legendaris asal Inggris, John Lennon.

Sebagaimana diketahui, John Lennon dibunuh oleh seorang laki-laki bernama Mark David Chapman pada 8 Desember 1980.

"Tapi soal pembunuhan-pembunuhan ini yang paling menarik bahwa cerita tentang orang yang digerakkan oleh cerita itu macam-macam."

"Siapa pembunuh John Lennon itu? Mark David Chapman Desember Desember 80. Saya pertama kali kuliah di Bandung," ujar Sudjiwo Tedjo.

John Lennon dibunuh dengan cara ditembak oleh Mark setelah pria itu meminta tanda tangan sang pelantun lagu Imagine.

"Habis minta tanda tangan, albumnya di tanda-tangani, dua jam kemudian dia nembak. Empat tembakan dari belakang," lanjut Sudjiwo Tedjo.

 Di ILC, Jajang C Noer Buka Suara soal ABG Pembunuh Bocah di Jakpus: Orang Jahat karena Tak Bahagia

Banyak orang menyebut alasan Mark membunuh lantaran tak suka John Lennon yang dinilai sombong dengan kepopulerannya.

"Semua orang terus berspekulasi 'Oh karena John Lennon baru mengakui dia lebih ngetop'. Dia enggak suka itu," ungkap Sudjiwo Tedjo.

Meski Mark mengaku juga tak suka dengan pernyataan Lennon tersebut, namun bukan alasan itu ia membunuh.

"Tapi menurut dia hanya karena dia populer, John Lennon," ungkap Sudjiwo Tedjo.

Lantas, Budayawan asal Jember tersebut melempar candaanya pada Karni Ilyas hingga membuat hadirin tertawa.

"Makanya kalau waktu itu saya berjalan sama Pak Karni, Pak Karni yang ditempak pasti karena dia lebih populer dari saya," ungkapnya.

 Di ILC, Tetangga ABG Pembunuh Bocah di Jakpus Soroti Pesan Mau Siksa Baby: Yang Punya Saya Doang

Lalu, Ia mengatakan bahwa masalah kasus NF memang layak dibahas lantaran menyangkut banyak pihak.

Anak-anak merupakan generasi yang penting pada masa depan.

"Jadi gini lo Pak Karni, maksud saya problem ini menyangkut banyak pihak."

"Ini kelihatanya temanya ecek-ecek, tapi di 2045 saat mengalami transisi dunia, anak-anak ini yang jadi pemimpin lo Pak, anak-anak, dunia yang akan kita pertaruhkan itu," ucapnya.

 Lalu, Sudjiwo Tedjo menolak wacana bahwa acara-acara kekerasan akan dihilangkan.

"Kalau soal kekerasan, saya enggak setuju kekerasan mau diini Pak Johhny, sorry Pak Agung," ucap Sudjiwo Tedjo.

Lalu, ia mencontohkan wayang yang berisi banyak kekerasan namun berhasil menjadi ditetapkan sebagai warisan UNESCO.

"Wayang itu mendapat heritage dari Unesco dan isinya wayang itu kekerasan, dendam, ada Dewi Kunthi yang enggak mau keramas sebelum keramas darahnya Dursasana, ada Drupadi yang enggak mau berstagen sebelum berstagen kulitnya Dursasana, itu kan dendam-dendam," ungkap dia.

Di ILC, Tetangga ABG Pembunuh Bocah di Jakpus Soroti Pesan Mau Siksa Baby: Yang Punya Saya Doang

Meski banyak kekerasan, Sudjiwo Tedjo mengatakan bahwa wayang tetap mengandung unsur budi pekerti yang harus diketahui oleh anak-anak.

"Tetap adi luhung itu, anak-anak harus tahu itu," lanjutnya.

Lalu, budayawan 57 tahun tersebut turut menyoroti masalah pendidikan seks di Indonesia.

Menurutnya, pendidikan seks di Indonesia tidak mau terbuka.

"Dan soal seks kalau menurut saya yang salah adalah pendidikan kita terlalu muna," kritik dia.

Padahal sejak zaman dahulu, khususnya pada budaya Jawa hal-hal berbau seks bukanlah hal yang tabu.

Menurutnya seks bukanlah hal kotor yang harus ditutup-tutupi.

Sudjiwo Tedjo pun lantas mencontohkan pendidikan seks yang sudah dikenalkan pada anak-anak kecil zaman dulu.

Lihat videonya mulai menit ke-9:50:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Johnny G PlateIndonesia Lawyers Club (ILC)Karni Ilyas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved