Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Ahok Jadi Kandidat Bos Ibu Kota Baru, Ujang Komarudin: Kalau Salah Pilih, Pemerintah yang Nggak Enak
Pengamat Politik Ujang Komarudin mengimbau Presiden Jokowi untuk kembali mempertimbangkan memilih Ahok ebagai kandidat bos ibu kota baru.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Sebab, perihal lokasi dan pempimpin ibu kota baru adalah hak prerogatif presiden.
"Kalau salah memilih justru yang enggak enak kan pemerintah nantinya," jelasnya.
"Kalau ada apa-apa juga pemerintah, tapi itu memang hak prerogatif presiden, silakan."
Lebih lanjut, Ujang mengimbau Jokowi untuk memilih kandidat terbaik, yang bisa memberikan banyak manfaat untuk masyarakat.
"Tapi catatan saya, pilih yang terbaik, pilih yang mudaratnya lebih kecil gitu," pungkasnya.
Simak video berikut ini menit ke-29.46:
Ali Ngabalin Puji-puji Ahok
Pada kesempatan itu, sebelumnya Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara soal kemungkinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos di ibu kota baru.
Dilansir TribunWow.com, Ali Ngabalin menilai Ahok memenuhi kriteria Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa memimpin ibu kota baru di Pulau Kalimantan.
Meskipun begitu, Ali Ngabalin membantah jika Ahok dikatakan sebagai 'anak emas' Jokowi.
Pada kesempatan itu, Ali Ngabalin mulanya menyoroti banyaknya kritikan terhadap Ahok.
Menurut dia, wajar-wajar saja jika Jokowi menyebutkan nama Ahok di antara empat kandidat bos di ibu kota baru.
• Sosok Azwar Anas, Calon Pesaing Ahok untuk Pimpin Ibu Kota Baru, Sempat Masuk Bursa Cawagub Jatim
"Kalau menyebutkan nama Ahok dan calon CEO bagi ibu kota negara baru adakah yang ganjil di situ?," tanya Ali Ngabalin.
"Adakah yang bermasalah di situ atau adakah yang bertentangan dengan culture, budaya Indonesia?"
Ali Ngabalin lantas menyinggung sensitifitas banyak pihak saat mendengar nama Ahok.