Breaking News:

Virus Corona

UPDATE Ojol Suspect Corona yang Kabur saat Dikarantina, Dinkes Kepri: Polisi sedang Melacaknya

Satu ojek online suspect corona yang kabur kini diburu oleh polisi. Dinkes Kepri mengatakan pihaknya sengaja meminta bantuan pada polisi.

KOMPAS.COM/HADI MAULANA
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Tjetjep Yudiana mengaku dari 15 warga Batam yang dilakukan karantina terkait virus corona, 11 diantaranya ditempatkan di Asrama Haji Batam. 11 orang ini merupakan keluarga dan satu tukang ojek dari asisten rumah tangga (Pembantu) inisal Css (39), Senin (2/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu pencarian satu ojek online suspect corona.

"Saat ini pihak kepolisian sedang melacak dan mencari keberadaan yang bersangkutan, jika ketemu akan langsung dikarantina," kata Tjetjep kepada Kompas.com, Jumat (6/3/2020).

Terkait kabar satu ojek online lain yang kabur dari karantina di Asrama Haji Batam, Tjetjep menegaskan informasi itu tidak benar.

Vatikan Umumkan Kasus Pertama Virus Corona saat Italia Sudah Capai 148 Korban Meninggal

"Saya tegaskan, tidak ada yang kabur," kata Tjetjep melalui telepon.

Menurutnya, satu ojek online yang dikarantina itu meminta waktu pulang ke rumah untuk berkoordinasi dengan keluarganya.

"Sekali lagi saya tegaskan tidak ada yang kabur. Yang bersangkutan hanya minta waktu koordinasi dengan keluarga," terang Tjetjep.

Tjetjep menceritakan, kejadian sebenarnya adalah bahwa dari dua ojek online yang diduga suspect corona tersebut, satu ditemukan dan satunya lagi belum.

Ojek online suspect corona yang sudah ditemukan kemudian dikarantina dan swap tenggorokannya sudah diambil.

Hanya saja hasilnya belum keluar.

"Jadi saat ini kami masih menunggu hasil swap tenggorokannya," jelas Tjetjep.

Dua Ojol Suspect Corona Kabur saat Dikarantina, Keduanya Sempat Kontak ART dari Majikan Terinfeksi

Dikabarkan kabur

Sebelumnya diberitakan, dua ojek online yang menjadi suspect virus corona dikabarkan kabur saat dikarantina di Asrama Haji Batam.

Kepala Dinas Kesehatan Tjetjep Yudiana mengatakan, salah satu ojek online sebenarnya tidak sepenuhnya kabur.

Ia pernah menjalani karantina.

Hanya saja, memasuki hari kedua karantina, ia meminta izin untuk mediasi dengan keluarganya.

"Pengakuannya kemarin dirinya ingin diskusi dengan keluarganya karena harus menjalani masa karantina selama 14 hari.

Namun, sampai saat ini memang belum ada kembali lagi ke lokasi karantina," kata Tjetjep melalui telepon, Jumat (6/3/2020).

Kendati demikian, Tjetjep telah meminta petugas kesehatan, baik Dinas Kesehatan Kepri maupun Batam, untuk melacak keberadaan ojek online tersebut agar mau kembali dikarantina.

Sebut Pemerintah Lelet Tangani Corona, Musni Umar Bandingkan dengan Arab Saudi: Kita Diam-diam Aja

Untuk ojek online yang satunya, sambung Tjetjep, sampai saat ini pihaknya belum berhasil melacak keberadaannya.

Sebab, yang bersangkutan dari awal memang tidak bisa ditemukan.

"Masih terus dilacak keberadaan keduanya. Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melacak keberadaan keduanya," terang Tjetjep.

Namun demikian, ojek online yang masih dicari itu memang belum dikarantina.

Tjetjep mengaku kedua ojek online ini memang tidak kontak langsung dengan VP, WNA Singapura yang terinfeksi Virus Corona.

Namun, keduanya telah melakukan kontak langsung dengan Css, asisten rumah tangga VP, yang saat ini juga telah menjalani masa karantina di Asrama Haji Batam hingga 14 hari ke depan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinkes Minta Bantuan Polisi untuk Cari 1 Ojek Online Suspect Corona di Batam"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaBatamRiauOjek Online
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved