Virus Corona
Anis Ungkap Dampak Omongan Ngawur Walikota Depok Sebut Data Penderita Virus Corona: Semua Syok
Tetangga pasien positif Covid-19 asal Depok mengeluhkan akibat pernyataan Wali Kota Depok yang sembarangan membongkar informasi rahasia
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Tetangga pasien positif Virus Corona (Covid-19) asal Depok, Anis Hidayah menceritakan bagaimana pernyataan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang sembarangan, berdampak besar.
Anis menyanyangkan karena sebagai pihak yang seharusnya mengerti soal rahasia pribadi, justru menyebarkan informasi yang bukan diperuntukkan untuk konsumsi publik.
Dampak yang dirasakan akibat bocornya informasi pun beragam mulai dari kesulitan bekerja, hingga timbulnya kesalahpahaman akibat penyebaran informasi yang salah.
• Demi Kedua Anaknya Terhindar dari Virus Corona, Adi Nugroho Rela Beli Masker Seharga 11 Kali Lipat
Dikutip dari acara Mata Najwa, Rabu (4/3/2020), awalnya Anis menceritakan apa yang terjadi ketika pertama kali mengetahui tetangganya positif terjangkit Covid-19.
Anis mengakui kaget mengetahui kabar tersebut, namun hal yang lebih membuat terkejut adalah bocornya data pribadi tentang tetangganya sendiri.
"Terkejut dinyatakan positif dan diumumkan presiden," kata Anis.
"Yang lebih membuat kami terkejut adalah data pasien lengkap sekali, dan itu sudah viral saat kami menerima, nama detil, alamat dan sebagainya, dan beberapa saat setelah itu perumahan penuh sekali dengan media yang menyorot rumah dan lain sebagainya," lanjutnya.
Anis menjelaskan tetangganya yang divonis positif Covid-19 mengetahui informasi dirinya terinfeksi dari media, bukan dari dokter yang memeriksanya.
"Semua syok, pasien syok, kami syok," katanya.
Kemudian Anis menyayangkan adanya pernyataan ngawur dari pihak pemerintah, yakni Wali Kota Depok.
"Tetapi yang membuat lebih shock adalah soal data privasi yang viral, yang kedua statement otoritas yang A sampai Z nya beda-beda semua, dan itu banyak yang menyakitkan pasien, menyakitkan lingkungan, menyakitkan kami, dan itu simpang siur," papar Anis.
Pernyataan ngawur yang dimaksud Anis adalah soal lingkungan perumahan yang eksklusif dan tidak saling kenal.
Anis membantah pernyataan tersebut, ia menegaskan antar warga perumahannya sangat guyub dan rukun.
Pernyataan kedua yang salah adalah adanya acara tanam pohon RW.
Anis mengklarifikasi bahwa acara tersebut merupakan kegiatan komunitas organik berupa pasar bumi.
"Kedua habis ada acara tanam pohon RW, salah," katanya.
"Kami memang ada acara tapi tidak tanam pohon lingkungan RW, tapi pasar bumi, karena kami lingkungan komunitas organik, maka se-Depok kemudian menggelar pasar sahabat bumi, h-1 sebelum diumumkan," lanjut Anis.
• Di ILC, dr Lia G Partakusuma Cerita Ada Rumah Sakit yang Takut Terima Pasien Virus Corona
Perlu Tindakan Tegas dari Presiden
Kemudian Anis sangat menyayangkan Wali Kota Depok ikut menyebarkan bocornya data pribadi pasien.
Menurutnya sebagai pihak yang memiliki wewenang, pemerintah seharusnya menelusuri siapa orang yang membocorkan informasi tersebut.
Anis lalu meminta kepada Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang juga hadir sebagai narasumber, untuk menindak tegas.
"Ini menurut saya perlu ada tindakan yang tegas oleh presiden, atau dalam hal ini Pak Moeldoko sebagai Kepala KSP, semua harus didudukkan, biar masyarakat tidak bingung, masyarakat tidak dirugikan," ucap Anis.
Beralih ke pembahasan kerugian, Anies mengakui banyak sekali dampak negatif yang diterima akibat beredarnya informasi pribadi dan pernyataan ngawur pejabat publik.
"Kami hari ini sudah merasakan banyak sekali kerugian di perumahan kami yang simpang siur," kata Anis.
"Pertama adalah banyak warga di perumahan kami yang tidak boleh ngantor sampai dapat surat resmi bahwa bebas dari Virus Corona, dari pihak yang punya otoritas."
"Kedua, misalnya Senin, Selasa kami kesulitan memesan transportasi online, banyak yang di-cancel (batal)."
"Kemudian informasi simpang siur tentang anak-anak yang enggak boleh sekolah terutama dari perumahan Studio Alam Indah," lanjut Anis.
Anis juga menyinggung soal adanya info dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Depok yang pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Depok akan diisolasi selama 14 hari.

• Di ILC, Firni Ceritakan Ketakutan Warga Depok akibat Virus Corona: Berita Hebohnya yang Bikin Takut
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan lokasi tempat tinggal pasien yang berbentuk komplek, dapat menjadi faktor kecilnya penyebaran Virus Corona.
Sebab interaksi antar tetangga diduga tidak begitu sering terjadi.
"Kebetulan ini komplek, jadi tingkat interaksi antar tetangga relatif, mohon maaf agak kurang, karena memang eksklusif," kata Idris dikutip dari video YouTube Kompastv, Senin (2/3/2020).
"Tetapi kita tetap pantau itu," sambungnya.
Idris juga telah berkoordinasi dengan beberapa instansi kesehatan seperti puskesmas, dan RSUD untuk mendata kesehatan para tetangga pasien.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik)