Breaking News:

Virus Corona

Media Internasional Khawatir Indonesia Belum Ada Virus Corona, Ahli Covid-19: Kenapa Harus Muncul?

Professor C.A Nidom angkat suara Media Internasional yang memberitakan mengapa Indonesia justru belum melaporkan kasus positif Virus Corona.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
YouTube KompasTV
Tim Riset Uji Coba Infeksi Virus Corona, Professor C.A Nidom angkat suara soal beberapa Media Internasional yang memberitakan engapa Indonesia justru belum melaporkan satu pun kasus positif Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Tim Riset Uji Coba Infeksi Virus Corona, Professor C.A Nidom angkat suara soal beberapa media internasional yang memberitakan mengapa Indonesia justru belum melaporkan satu pun kasus positif Covid-19.

Hal itu diungkapkan Nidom saat menjadi narasumber Kompas Petang pada Sabtu (29/2/2020).

Mulanya, presenter bertanya mengapa Indonesia hanya meneliti 136 spesimen.

Ditanya Mengapa Indonesia Masih Santai Hadapi Corona, Ali Ngabalin Ungkap RI Negara Tropis

Berbeda dengan negara tetangga yang telah meneliti hingga ribuan spesimen.

"Prof ada kekhawatiran juga dan ini juga dibahas oleh media asing soal penyebaran Virus Corona ini Indonesia, kita meneliti 136 spesimen sementara Singapura meneliti 1.200 dan Malaysia 1.000."

"Kekhawatiran itu kemudian muncul dan menjadi bahasan di media internasional, bagaimana menjawab ini? " tanya presenter.

Ditanya demikian, Nidom justru bertanya mengapa Indonesia harus diyakini bahwa sebenarnya ada kasus Virus Corona.

"Jadi kekhawatiran itu berasal dari di Indonesia tidak muncul sample yang positif kan itu problem-nya."

"Pertanyaannya kenapa betul-betul mengharapkan di Indonesia harus muncul?," tanya Nidom seperti dikutip TribunWow.com.

Lalu, Nidom mengungkap dua kemungkinan mengaapa di Indonesia belum ditemukan kasus positif Corona.

Pertama, hal itu dipengaruhi dengan adanya makanan sehari-hari yang dikosumsi orang Indonesia hingga mempengaruhi daya tahan tubuh.

Soal Corona, Pengamat Politik Ini Kecewa dengan Jokowi yang Sebut Indonesia Aman, Singgung Menkes

"Bahwa ada 2 kemungkinan yang merupakan hipotesis saya satu masalah neutreogenomik yaitu masalah konsumsi sehari-hari yang dikonsumsi masyarakat itu yang berpengaruh terhadap ketahanan seseorang terhadap suatu penyakit," kata Nidom.

Kedua, kemungkinan faktor DNA orang Indonesia hingga tidak mudah terjangkit Virus Corona.

"Yang kedua dari faktor genetik. Bisa juga bahwa faktor genetik berpengaruh pada kepekaan seseorang akan infeksi ini," lanjutnya

Lantas, Nidom mencontohkan beberapa wabah lain yang menjangkit banyak negara namun tak ditemukan di Indonesia

"Jadi banyak sekali wabah-wabah yang terjadi di dunia yang merespons di Indonesia bisa tidak sesuai dengan negara-negara lain."

"Contohnya Mers, Zika, dan sebagainya, itu bahkan di Indonesia dan kita tidak masalah memang tidak masalah," ungkap Nidom.

Belum Ada Virus Corona di Indonesia, Ahli Kesehatan Hermawan Saputra: Jangan sampai seperti Korsel

Lalu, ia juga mengungkit soal kasus H1N1 yang juga sempat mengguncang Indonesia.

Meski tidak banyak memakan korban,  semuanya tidak bisa ditolong hingga meregang nyawa.

Sehingga, ia mengatakan bahwa setiap kasus penyakit memiliki perbedaan.

"Tapi endemik H1N1 yang terinfeksi di Indonesia lebih rendah daripada yang lain."

"Tapi flu burung tingkat kematiannya 100 persen, jadi ada perbedaan-perbedaan," ujar dia.

Sehingga, ia meminta agar semua pihak berdiskusi bersama-sama atas kekhawatiran WHO.
"Jadi jika Indonesia dikhawatirakan WHO ya mari kita duduk bersama di mana kekhawatirannya," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-2:10:

Pengamat Politik Sayangkan Jokowi yang Sebut Indonesia Aman dari Virus Corona

Pengamat Politik, Syahganda Nainggolan turut mengomentari masalah Virus Corona yang kini tengah menjangkit di puluhan negara di dunia. 

Syahganda Nainggolan merasa kecewa dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sering mengatakan bahwa Indonesia aman dari Virus Corona.

Hal itu diungkapkan Syahganda Nainggolan saat menjadi narasumber di channel YouTube Realita TV yang tayang pada Sabtu (29/2/2020).

 Staff Chungha Dinyatakan Positif Virus Corona, Bagaimana Keadaan sang Artis?

Syahganda ragu bahwa Indonesia benar-benar tidak terjangkit Virus Corona.

"Makanya saya bilang ini panik, kalau Jokowi ini misalkan bilang Indonesia ini aman-aman saja konteksnya dalam corona virus, covid-19."

"Tapi seluruh dunia bilang enggak, emang kita katak di bawah tempurung," kata Syahganda.

Menurutnya, zaman dulu masyarakat bisa percaya begitu saja apa yang diungkapkan pemerintah.

Namun dengan perkembangan teknologi dan informasi, maka masyarakat tidak akan begitu saja percaya.

"Zaman dulu bisa. Zaman rezim otoriter rakyat itu informasinya hierarki, orang pasti tau dari Bupati, Gubernur, sekarang enggak, sekarang orang punya internet."

"Jokowi bilang aman, rakyatnya googling oh kata Harvard University 'Oh tidak mungkin secara statistik Indonesia tidak ada yang kena Corona Virus," ujarnya.

 Belum Ada Virus Corona di Indonesia, Ahli Kesehatan Hermawan Saputra: Jangan sampai seperti Korsel

Pada kesempatan itu, Syahganda juga turut menyinggung Menteri Kesehatan, dr. Agus Terawan.

"Rakyat lebih percaya Harvard University daripada Jokowi dan menterinya yang pernah dipecat IDI (Ikatan Dokter Indonesia) itu kan, si Terawan itu," sindir Syahganda.

Mendengar itu, Pengamat Politik yang juga hadir Rocky Gerung kedapatan tertawa tertahan.

Lalu, Syahganda merasa bingung dengan pemerintah yang justru mendorong investasi.

Padahal, menurutnya hampir semua negara fokus untuk mengatasi dan mencegah penyebaran Virus Corona.

"Kemudian yang kedua mau menjawab soal seperti tadi investasi."

"Seluruh dunia tidak bicara tentang investasi, seluruh dunia kini sedang berbicara bagaimana dia mengisolasi diri," kritiknya.

Lalu, ia membandingkan kebijakan Arab Saudi dan Indonesia terkait Virus Corona.

Syahganda merasa pemerintah Indonesia 'cukup gila' lantaran tetap mendorong pariwisata.

Pengamat Politik Syahganda Nainggolan dalam saluran YouTube realita TV, Sabtu (29/2/2020).
Pengamat Politik Syahganda Nainggolan dalam saluran YouTube realita TV, Sabtu (29/2/2020). (YouTube realita TV)

 Dampak Virus Corona, IHSG Anjlok, Perdagangan Hari Ini Ada 330 Saham Merah

Sedangkan, Arab Saudi berusaha mengamankan negaranya hingga menghentikan sementara ibadah umroh.

"Baik Arab Saudi misalkan, tujuh juta yang dihentikan orang umroh dikalikan 2,5 juta harga visa itu berapa triliun itu sudah 15 triliun dia buang uang demi mengamankan Arab Saudi jangan sampai kena Virus Corona."

"Kita kan enggak, wah buzzer harus membuat orang supaya datang ke Bali lebih banyak, wisata jangan sampai jatuh kan ini kan kebijakan yang sinting," jelas Syahganda.

Lihat videonya mulai menit ke-5:10:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaIndonesiaChina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved