Terkini Internasional
UPDATE Kerusuhan di India: Korban Tewas Jadi 42 Orang, Situasi Berangsur Kondusif
Kerusuhan terjadi di New Delhi, India yang bermula pada hari Minggu (23/02/2020) hingga Jumat (28/02/2020) telah menelan banyak korban jiwa.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kerusuhan terjadi di New Delhi, India yang bermula pada hari Minggu (23/02/2020) hingga Jumat (28/02/2020) telah menelan banyak korban jiwa.
Dilansir TribunWow.com dari Indiatoday.in, hingga Sabtu (29/02/2020), tercatat korban tewas telah meningkat jadi 42 jiwa dan korban luka sebanyak 250 orang.
Sejauh ini, Polisi Delhi telah berhasil mengidentifikasikan 26 orang dari total korban meninggal.
• Setelah Bunuh Istrinya, Pria di India Berjalan Sejauh 1 Kilometer dengan Bawa Potongan Kepala Korban
Dari sejumlah korban tewas tersebut, seorang aparat kepolisian bernama Ratan Lal dinyatakan gugur.
Selain itu, dilaporkan juga seorang reporter saluran lokal India tertembak dan dua wartawan NDTV dipukuli.
Secara keseluruhan, Kepolisian Delhi telah menerima 148 laporan, dan sejauh ini 630 orang telah ditahan berkaitan dengan keterlibatannya dalam kerusuhan.
Juru bicara kepolisian Delhi, Mandeep Singh Randhawa menyatakan pihaknya masih melakukan investigasi terkait kerusuhan yang terjadi.
Menurutnya, saat ini situasi di India telah berangsur kondusif pasca-kerusuhan.
"Investigasi masih berlangsung dan kami telah memanggil tim forensik (FSL)," kata dia.
"Kami meninjau kembali lokasi kejadian dan mengumpulkan rekam jejak dan bukti-bukti."
"Situasi sudah terkontrol dan sudah berangsur normal," sambungnya.
Hal itu dikuatkan dengan kondisi terkini di lokasi kejadian pada Jumat (28/02/2020), di mana terlihat beberapa toko telah mulai buka.
Tak hanya itu, masyarakat di area tesebut juga sudah mulai melakukan aktivitas seperti biasa.
• Warga Selandia Baru yang Positif Virus Corona Sempat Transit di Bali, Dinkes: Tak Ada Informasi
Penyebab Kerusuhan
Seperti yang dilansir Kompas.com, Sabtu (29/02/2020), perselisihan berlangsung antara demonstran pendukung dan penolak rancangan Undang-Undang Citizenship Amandment Act (CAA).