Banjir di Jakarta
Pendapat 2 Cawagub DKI Jakarta soal Banjir, Sebut Anies Terlalu Lama Sendiri hingga Orang Cerdas
Berikut tanggapan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis soal banjir Jakarta.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Sejak ditinggal Sandiaga Uno, kursi wakil gubernur DKI Jakarta masih kosong.
Sudah ada dua kandidat yang ditetapkan bakal Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, yakni Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra.
Dalam acara Mata Najwa Trans7 yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (27/2/2020), Cawagub Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis turut angkat bicara terkait penanganan banjir di DKI Jakarta.
• Kritik Anies Baswedan, Politisi PDIP: Gubernur Sekarang dan Jajarannya Sangat Lambat Tanggapi Banjir
Diketahui, banjir yang melanda sejak awal Januari 2020 hingga akhir Februari 2020 ini telah menyita perhatian publik.
Tak hanya itu, kinerja Gubernur Anies Baswedan juga menjadi sorotan.
• Keluhan Tina Toon soal Banjir yang Melanda Jakarta sampai 4 Kali dalam Dua Bulan
Ahmad Riza mengatakan, semua gubernur DKI Jakarta punya tujuan dan maksud yang sama, yakni ingin Jakarta lebih baik.
Kemudian terkait dengan penanganan banjir di Jakarta, ia menyebut setiap pemimpin punya gaya dan caranya masing-masing.
"Soal penanganan banjir setiap pemimpin itu punya gaya dan caranya masing-masing tapi tujuannya sama, ingin masalah banjir segera cepat selesai," terang Ahmad Riza.
Ia kemudian mengimbau untuk semua jajaran pemerintah menyepakati master plan yang sudah disepakati antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Jadi menurut saya, kita tidak lagi mempermasalahkan apa yang disebut normalisasi dan naturalisasi."
"Tapi mari kita bersama-sama menyepakati master plan yang memang sudah disepakati."
"Antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta merealisasikan bersama," terang Ahmad Riza.
• Bicara soal Banjir Jakarta, Calon Wagub DKI Nurmansjah Lubis: Pak Anies Masih Terlalu Lama Sendiri
Menurutnya, persoalan banjir ini menjadi masalah bersama, bukan hanya dibebankan kepada pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
"Saya ingin menyampaikan bahwa setiap pemimpin itu punya caranya masing-masing."
"Marilah kita bersepakat antara pemerintah pusat, daerah dan kabupaten atau kota," ungkapnya.