Terkini Nasional
Emosi Bahas Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean Tunjuk-tunjuk Geisz Chalifah: Sekolah di Mana Kau
Politisi Demokrat Hutahaean tersulut emosi saat membahas kinerja Anies Baswedan dalam penanganan banjir dan revitalisasi Monas
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean nampak begitu emosional saat membahas permasalahan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Saking emosinya ia berulang kali menunjuk-nunjuk Aktivis Sosial Geisz Chalifah ketika memaparkan kinerja Anies sebagai Gubernur DKI.
Emosi tersebut bermula ketika Geisz menanyakan lokasi sekolah SMA Ferdinand.
• Terus Dipotong saat Bahas Anies Baswedan, Geisz Chalifah: Kalau Mau Diskusi di Warung Kopi Silakan
Dikutip dari video YouTube Talk Show tvOne, Kamis (27/2/2020), awalnya Ferdinand merasa heran mengapa Anies justru melakukan penebangan pohon di tengah Jakarta yang sedang dilanda banjir.
"Anies ini, Monas ditebangi bang, abang lihat enggak itu, itu fakta," katanya.
Geisz kemudian menanggapi pernyataan Ferdinand.
Ia pertama bertanya tentang lokasi sekolah SMA Ferdinand.
"Anda bicara tentang Monas? SMA Anda di mana," tanya Geisz.
"Anda mau bicara sekolah? Saya enggak sekolah," jawab Ferdinand.
"Anda bicara tentang Monas?" tanya Geisz lagi.
"Saya enggak sekolah," jawab Ferdinand.
Emosi Ferdinand tampak mulai naik karena menurutnya Geisz menanyakan hal yang tidak ada sangkut pautnya dengan isu revitalisasi Monas.

• Kesal PSI Banyak Protes Anies Baswedan, Sekda DKI Saefullah: Baru Start, Sempritnya Banyak Banget
"Monas ditebangi, Anda sudah bicara tentang Monas belum?" tanya Ferdinand dengan nada bicara yang mulai tinggi dan menunjuk Geisz.
"Saya mau bicara," kata Geisz.
"Bicara lah," bentak Ferdinand.
Geisz menanggapi Ferdinand yang emosi dengan tenang, ia lalu meminta agar diskusi dilakukan secara kepala dingin.
"Biasa-biasa aja, enggak usah galak-galak," ucap Geisz.
Kemudian Politisi Nasdem Irma Suryani Chaniago menambahkan bahwa apa yang ditanyakan oleh Geisz terhadap Ferdinand tentang sekolah, tidak ada sangkut pautnya dengan pembahasan Monas.
Setelah Irma berbicara, Ferdinand kembali meluapkan emosinya, ia menunjuk-nunjuk Geisz sembari membentak-bentaknya.
"SMA di mana, memang kau sekolah di mana," ucap Ferdinand yang nampak masih kesal dengan pertanyaan Geisz.
Geisz lalu bercerita tentang sekolah SMAnya yang berada berdekatan dengan Monas.
"SMA saya itu, di SMA Negeri 7 Gambir, Monas itu tempat saya balapan motor, waktu itu," cerita Geisz.
Ferdinand masih tidak peduli dengan penjelasan Geisz.
"So what gitu loh, kalau kau mau balapan motor di situ," kata Ferdinand.
"Saya terangkan dulu," saut Geisz.
Geisz kemudian menjelaskan maksud pertanyaannya kepada Ferdinand tentang SMA.
Poin yang ingin diambil olehnya adalah, bahwa acara balapan kendaraan bermotor, sudah dari dulu dilakukan di Monas dan memiliki izin resmi.
"Jadi yang kemarin, tentang Monas direvitalisasi, katanya itu cagar budaya tidak boleh seenaknya," kata Geisz.
"Selama ini yang dimaksud dengan cagar budaya itu, ukurannya sampai mana, karena selama ini Monas itu resmi menjadi lomba balapan gokar, lomba balap motor, itu resmi."
"Setelah sekian tahun, distop, lalu dipagari," lanjutnya.

• Kesal PSI Banyak Protes Anies Baswedan, Sekda DKI Saefullah: Baru Start, Sempritnya Banyak Banget
Presenter acara DUA SISI, pada Kamis (27/2/2020) kemudian memotong penjelasan Geisz, bahwa yang dibahas adalah masalah penebangan pohon di Monas.
"Astaga," ucap Ferdinand mendengar penjelasan Geisz.
Geisz kemudian mengatakan bahwa penebangan pohon di Monas memiliki tujuan yang baik.
"Pemotongan pohon itu adalah revitalisasi, untuk Monas lebih baik," ujarnya.
Ferdinand tidak terima dengan pernyataan Geisz soal penebangan pohon.
Menurutnya hal tersebut justru tidak masuk akal.
"Pohon ditebang, lebih baik Monas? Logika mana itu?" kata Ferdinand.
Geisz kembali meminta agar diskusi dilakukan dengan tenang.
"Kita mau diskusi apa mau marah-marah sih," jawabnya.
Ia lanjut menjelaskan pohon-pohon yang di Monas yang ditebang nantinya akan diganti dengan lagi dengan pohon-pohon baru yang lebih banyak.
Hasil akhirnya Geisz mengatakan penghijauan di Monas akan lebih tinggi dibandingkan sebelum revitalisasi.
"Itu akan dilakukan, dan memang sudah diputuskan semacam itu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa ratusan pohon di Monas telah ditebang pada kawasan Monas.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/2/2020), kebijakan besutan Anies itu mengalami perlawanan dari berbagai pihak, mulai dari DPRD hingga Istana.
• Pendapat 2 Cawagub DKI Jakarta soal Banjir, Sebut Anies Terlalu Lama Sendiri hingga Orang Cerdas
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-6.40:
(TribunWow.com/Anung)