Terkini Daerah
Ayah yang Bunuh Anaknya di Gorong-gorong Sekolah Pilih Kembali Bekerja seusai Lakukan Aksinya
AKBP Anom Karibianto, mengungkap kronologi pembunuhan Delis Sulistina (13) alias Desi, siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, oleh BR, ayah kandungnya.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, mengungkap kronologi pembunuhan Delis Sulistina (13) alias Desi, siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, oleh BR, ayah kandungnya.
Pembunuhan itu terjadi Kamis (23/1/2020) sekitar waktu Magrib.
Kejadian terjadi sepulang sekolah Delis pergi menuju tempat kerja BR di Jalan Laswi.
Ia kemudian meminta uang Rp 400.000 untuk biaya study tour.

"Saat itu tersangka hanya punya uang Rp 200 ribu dan mendapat tambahan kas bon Rp 100. Tapi korban merengek ingin diberi penuh Rp 400 ribu," kata Anom, dalam konferensi pers di Mapolres, Kamis (27/2/2020).
Karena urusan keluarga dan tak ingin diketahui rekan kerjanya, BR kemudian mengajak Delis ke sebuah rumah kosong tak jauh dari tempatnya.
Di situ kembali Delis keukeuh meminta uang study tour secara penuh.
• Ibu DS yang Jasadnya Dibuang di Gorong-gorong Mengumpat saat Tahu Pelakunya adalah Mantan Suaminya
"BR kesal dan terpancing emosinya dan secara spontan mencekik leher korban hingga kehabisan nafas," ujar Anom.
Ia kemudian pergi lagi ke tempat kerjanya meninggalkan tubuh korban begitu saja.
Sepulang kerja sekitar pukul 22.30, BR kembali ke rumah kosong itu.
Ia kemudian membawa tubuh putri kandungnya yang sudah tak bernyawa itu naik sepeda motor.
Dengan cara mengikatkan tubuh Delis ke tubuhnya.
Dalam kondisi hujan lebat malam itu, tersangka membawa korban ke depan sekolahnya.
"Ia bermaksud memasukkan jasad korban ke dalam gorong-gorong, agar warga menyangka korban mengalami musibah hanyut," kata Anom.

Jasad Delis kemudian dimasukkan ke dalam gorong-gorong dengan cara paksa, dengan posisi kaki duluan hingga masuk sekitar dua meter.
Setelah itu ia pulang ke rumahnya di Jalan Cikalang, Kecamatan Tawang.
• Misteri Pembunuhan Bocah yang Mayatnya Ditemukan di Gorong-gorong Terungkap, Pelaku Ayahnya Sendiri
Ibu Delis Shock
Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, langsung syok ketika diberi tahu bahwa yang membunuh Delis tak lain BR (45), mantan suami yang juga ayah kandung Delis.
Sambil berlinang air mata, Wati sempat mengeluarkan kata-kata umpatan kepada BR.
"Benar-benar biadab, tega-teganya anak sendiri dibunuh," katanya, saat ditemui di rumahnya di Kampung Sindang Wangi, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kamis (27/3) siang.
Wati segera ditenangkan Aah (63), ibu kandungnya yang juga nenek Delis. Mereka pun berpelukan.
"Saya minta dia dihukum seberat-beratnya, walaupun bapaknya sendiri. Malah dia sudah berbuat biadab," ujarnya.

Wati mengaku sejak tubuh Delis ditemukan tewas di dalam gorong-gorong, Senin (27/1) sore, tidak ada firasat atau kecurigaan sedikit pun yang menjurus ke BR sebagai pelaku pembunuhnya.
"Tidak ada kecurigaan sama sekali bahwa bapaknya lah yang telah membunuhnya," ujar Wati, seraya mengumpat BR dan melontarkan penyesalan kenapa Delis meminta uang kepada BR.
Sebelumnya Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, mengungkap tersangka pelaku pembunuh Delis yang tak lain BR, ayah kandung korban.
Menurut Anom, BR kesal terhadap Delis karena terus merengek meminta uang untuk studi tour sebesar Rp 400.000, Kamis (23/1).
• Motif Pembunuhan Siswi SMP di Gorong-gorong oleh sang Ayah, Geram Minta Uang untuk Study Tour
BR sendiri hanya punya uang Rp 200.000 lalu pinjam ke tempatnya bekerja Rp 100.000.
"Karena masih kurang Rp 100 ribu, korban masih merengek. Kemudian tersangka membawa korban ke sebuah rumah kosong dekat tempat kerjanya di Jalan Laswi bermaksud merayu korban untuk menerima saja," kata Anom.
"Tapi korban tetap meminta Rp 400 ribu. Tersangka kesal dan akhirnya mencekik leher korban hingga kehabisan napas."
Menurut Kapolres, tersangka BR dijerat UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 penjara dan ditambah 5 tahun karena statusnya sebagai ayah kandung.
"Jadi ini bukan pembunuhan berencana sehingga kami menerapkan UU Perlindungan Anak. Tersangka marah dan kesal sehingga secara spontan mencekik leher putrinya sendiri," ujar Anom.
Pengungkapan tersangka pelaku, tepat sebulan setelah jasad Delis ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolahnya sendiri di Jalan Cilembang, Senin (27/1) sore.
Delis dinyatakan hilang oleh keluarganya Kamis (23/1/2020) sore karena tak biasanya belum pulang ke rumah.
Ia selama ini tinggal bersama ibu kandungnya, Wati Candrawati (46), di Kampung Sindang Wangi, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, yang sejak lama sudah bercerai dengan BR.
• Motif Ayah Kandung Buang Jasad Anaknya di Gorong-gorong Sekolah Terungkap: Agar Dikira Kecelakaan
Hari Jumat (24/1/2020), Wati yang didampingi tokoh warga melaporkan hilangnya Delis ke Polsek Mangkubumi.
Laporan ini ditindaklanjuti bersama Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota.
Namun secara mengejutkan Delis ditemukan di dalam gorong-gorong sudah tak bernyawa lagi, Senin (27/1).
Awalnya warga sekitar mencium bau tak sedap.
Kemudian ditengok ke dalam dan terlihat ada tubuh manusia yang ternyata jasad Delis.
Kasus kematian Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, yang jasadnya ditemukan dalam gorong-gorong depan sekolah, Senin (27/1/2020) sore, sudah bisa dipastikan bermotif kejahatan.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, menyebutkan dari keterangan sembilan saksi yang telah dimintai keterangan serta bukti-bukti yang ada, mengarah ke perbuatan kejahatan.
"Kami sudah mengambil benang merah dari keterangan saksi-saksi, identifikasi di lokasi serta bukti yang ada, terdapat kesesuaian-kesesuaian yang mengarah kepada sosok tersangka," kata Anom, di Mapolres, Rabu (26/2).
Dalam waktu dekat, lanjut Anom, pihaknya akan menggelar press realese untuk mengungkap tabir kasus kematian Delis yang kesehariannya dipanggil Desi ini.
"Ya dalam waktu dekat akan kami rilis pengungkapannya. Motifnya kejahatan bukan kecelakaan atau musibah. Tunggu saja," kata Anom.
Seperti diketahui, sebelum ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolahnya di Jalan Cilembang, Senin (27/1) sore, Delis dinyatakan hilang sejak Kamis (23/1) sore karena tak pernah lagi pulang ke rumah.
Menurut Wati Candrawati (46), ibu kandung Delis, putri sulungnya itu Kamis pagi masih berangkat ke sekolah seperti biasa. Bubaran sekolah sore hari, Delis masih bersama teman-temannya. Namun sejak keluar sekolah jejaknya hilang.
Wati bersama anggota keluarga lain sempat melakukan pencarian sampai Kamis malam. Tapi tidak berhasil menemukan Delis. Esok harinya, Jumat (24/1), Wati yang tinggal di Kampung Sindang Wangi, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, lapor ke Polsek setempat.
Polisi pun bergerak melakukan pencarian. Jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota pun melakukan identifikasi di sekitar sekolah dan memintai keterangan sejumlah saksi.
Bahkan pada Sabtu (25/1) polisi berada di sekitar sekolah untuk melakukan penyelidikan.
Di luar dugaan, Delis ditemukan sudah tak bernyawa di dalam gorong-gorong, Senin (27/1) sore. Saat itu seorang warga mencurigai bau tak sedap dari dalam gorong-gorong. Ia pun menengok ke dalam.
Betapa terkejutnya ia, di dalam ternyata ada tubuh manusia. Dibantu warga lainnya, ia membongkar bagian atas gorong-gorong hingga tembus, dan terlihat jelas ada jasad manusia. Temuan itu segera dilaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota.
Tim Inafis Satreskrim yang tiba di lokasi segera membongkar kembali gorong-gorong dan berhasil menarik keluar jenazah yang tak lain adalah jasad Delis masih mengenakan seragam sekolah.
Kasus ditemukannya jasad Delis di dalam gorong-gorong menyita perhatian warga kota, dengan banyaknya komentar di media sosial.
Bahkan ada warga yang menabur bunga di lokasi gorong-gorong. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mengapa BR Buang Mayat Delis di Gorong-gorong Depan Sekolah? Ternyata Ini Maksudnya